Bagian 6❤

309 264 340
                                    

Terkadang rasa nyaman itu hadir
dari obrol obrolan ngaco tapi lucu

Jangan lupa vote dan commentnya guys ❤❤❤
__________________________________


Keesokan paginya Kalana terkejut saat melihat Gantara di depan rumahnya.

"Lo kok ada di sini?" tanya Kalana dengan masih memasang wajah terkejut.

"Mau numpang makan."

"Gak ada yah, Lo kira di sini warung makan?! Mending sekarang lo pergi! Sebelum mama gue liat."

Namun saat mereka berdua masih berdebat mama tiri Kalana keluar bersama anaknya yang bernama Putri.

Putri shock dan kegirangan melihat kehadiran Gantara, salah satu cowok populer di sekolahnya, "Ganta? Kok ... kok bisa ada di sini?"

"Dia siapa Put? Teman kamu?"

Gantara mencium tangan mama Kalana terlebih dahulu, "Saya Gantara Tante temannya Kalana."

Dalam hati Kalana menggerutu, "bukannya gue B A B U lo yah?"

Putri lalu membisikkan sesuatu ke Mamanya yang membuat sang Mama tersenyum licik.

"Gimana kalau kalian berangkat bareng Gantara, bisa kan kalau anak saya ikut kamu?"

"Dengan senang hati, Tante."

*****

Saat di perjalanan hanya Putri yang terus berbicara panjang x lebar x tinggi, sungguh Gantara jengah mendengarnya. Rasanya Gantara ingin menyumpal mulut Putri dengan upilnya. Kalana yang duduk di jok belakang bisa merasakan kalau Gantara tidak nyaman dengan kehadiran Putri. Ia bisa melihat ekspresi Gantara dari kaca spion dalam mobil.

"Makasih Gantara, kapan-kapan main ke rumah lagi. Aku duluan," ucap Putri kemudian keluar dari mobil Gantara.

Gantara membuka setengah kaca mobilnya, "oke deh, asal ada jamuannya gue bakal datang kok."

Putri kemudian tersenyum dan  melambaikan tangan ke Gantara sebelum akhirnya hilang dari jangkauan penglihatan Gantara.

Beda hal dengan Kalana yang memasang raut wajah lugunya ia bertanya, "lo suka minum jamu?"

"Torek ihh!" Gantara menoleh ke belakang melihat keberadaan Kalana.

"Nih ambil!" Gantara menyodorkan tusuk bambu yang biasa digunakan penjual sate. Lalu ia keluar dari mobil diikuti dengan Kalana.

Kalana lalu mengambilnya, "buat apa?" tanyanya heran.

"Ngorek kuping, gue tebak lo pasti jarang ngorek kuping, mumpung gue hari ini baik hati dan tidak sombong jadi gue kasih. Nih ambil!"

Merasa ternistakan, Kalana dengan joroknya mengorek kuping di depan matanya Gantara, hal ini memancing lirikan sinis siswa yang berlalu lalang.

"Oh iya lupa tuh tusuk bekasnya Abyan, kemarin dia udah ngorek kuping pake itu."

"Anjiir!" Kalana langsung membuang sembarangan tusuk tersebut.  

"Awas yah lo!" teriak Kalana pada Gantara yang sudah lari duluan dan meninggalkan Kalana.

Tanpa Gantara sadari senyum terukir di bibirnya, saat ia kembali menengok dan melihat Kalana marah-marah macam ibu penagih kost.

MY GANTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang