54 ; Kecewa

9K 1.1K 194
                                    

vote dulu yuk sebelum baca. udahh??

happy readingg!!❤❤

-----

"Ini sepatu kamu kan?"

"Bukan."

Lelaki itu menghela nafas, "Lalu ini jam tangan yang sering kamu pakai ke kampus kan?"

"Bukan. Jam saya mahal, itu mah murahan," jawab cewek itu sambil meniup-niup kuku nya.

Effendi menarik nafas lagi, "Yang di rekaman CCTV rumah Pak Kavian, itu kamu kan?"

Cewek itu menggeleng kembali. "Ngapain saya dirumah orang? Saya punya rumah sendiri, ga kalah bagus lagi dari mereka."

Astagfirullah!

"Eh musuh dalam selimut! Gausah banyak kecot, ngaku aja lu selama ini dalangnya kan!" gebrak Arasyi saat melihat sahabat—oh tidak ralat, mantan sahabat maksudnya yang dimintai keterangan tapi dijawab dengan jawaban yang sangat absurd.

"Sstt gaboleh teriak teriak gitu ah sama sahabat sendiri," jawab Lala tertawa cekikikan.

Arasyi menggeleng-gelengkan kepalanya. Kemudian menaruh punggung tangannya pada kening Lala. Lalu setelah menaruh di kening Lala, Arasyi menaruh punggung tangan di bokongnya, "Ih panas. Sama kayak pantat gua, La."

Lala menggeram, "Kurang ajar lo ya!" Lala bangkit dari duduknya kemudian tubuhnya ditarik kembali oleh anak buah Effendi untuk tetap tenang dan duduk.

"Saudari Lala, mohon jangan mempersulit hal ini," tegas Effendi. Lala memutar bola matanya, "Eh, Pak Polisi! Apanya yang dipersulit sih? Bukan saya pelaku nya! Masih kurang puas juga?"

"Tapi bukti barang-barang lo semuanya ada disini, monyet!"

Lala melotot mendengar pernyataan Arasyi, "Eh monyet ngomong monyet!"

"Lo nyamain gua sama monyet? Jelas beda!  gue punya akal, emang monyet punya?"

"Punya—,"

Arasyi memotong, "Ah masa iya punya? Buktinya elo aja gapunya akal."

Amarah Lala sudah memuncak sampai ke ubun-ubun. Bersiap ingin membaku hantam cewek songong yang berkedok sebagai sahabatnya ini.

Eh bukannya yang berkedok sahabat itu Lala? Kebalik, mba.

"Saudari Lala harap diam! Kami bisa memasukkan anda ke sel penjara sekarang juga, jika anda tetap membuat keributan!"

Lala pun akhirnya bungkam. Dan tetap membantah jika ia pelakunya. Kemudian Kavian, Nauval, Fany, dan juga Bima akhirnya datang ke kantor polisi.

"Nah ini dia nih dalangnya!" sinis Nauval melihat Lala yang sampai saat ini memasang wajah tanpa dosa alias watados!

Lala yang melihat itu hanya bodoamat. Bahkan terkesan tenang. Seperti tidak ada kepanikan.

Kavian yang melihat reaksi Lala sangat aneh. Umumnya, orang orang yang dibawa ke kantor polisi pasti terlihat tegang, cemas, dan panik. Namun Lala? Tidak ada tanda-tanda itu di wajahnya. Bahkan gesture tubuhnya terkesan santai.

"Saudari Lala, anda kami tahan di sel penjara sampai hari proses pengadilan datang nanti," putus Effendi akhirnya.

Lala melotot tak percaya. "Gabisa gitu dong, Pak! Itu bukan barang-barang saya!"

Effendi memberikan sebuah foto. Dimana Lala memakai jam yang sama di media sosialnya, begitu juga dengan sepatu boots pink yang jelas ternyata ada dirumah Lala setelah anak buah Effendi dan rekan rekan lainnya melakukan penggeledahan.

Kavian untuk Viona [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang