14 ; Penganggu!

30.8K 2.6K 100
                                    

HALOOOO!!

Sebelum baca vote dan komen dulu yuk? arigatoo🍭

Yuk bersyukur dulu untuk hari ini.❤ 

Happy reading!😚

---

Derello Company.

Nama besar perusahaan itu sudah dikenal dunia. Derello Company sendiri adalah perusahan properti number One. Dengan CEOnya yang super tampan, Kavian Derello. Kavian Derello—“

"Ck!" Viona menggerutu kesal. Acara siaran TV nya itu menampilkan berita berita tentang Kavian yang sukses dalam usahanya dibidang properti. Bukan hal baru lagi dunia entertain membahas suaminya itu, bahkan saat ia masih SMA rata-rata saat ada acara gosip pasti ada berita mengenai Kavian.

Suaminya sendiri sudah berangkat dari tadi pagi sebelum Viona bangun. Itulah yang membuat mood Viona menjadi buruk. Ditambah lagi, hari ini tidak ada jadwal kampus dan memang tidak berniat juga. Teman temannya juga kini sibuk urusannya masing-masing. Arasyi yang ikut casting film tiba-tiba, Lala yang terjun ke dunia penulisan, Dan Fany yang sibuk membuka usaha sebuah club di pusat kota.

Jam menunjukkan pukul 9 pagi. Sungguh, ia sangat bingung melakukan apa. Riano pergi berkerja, Sekar sedang mengurus butiknya. Lalu Viona melakukan apa? Tidak. Jangan suruh Viona untuk menyelesaikan tugas-tugas kuliahnya sekarang. Ia masih ingin bersantai dahulu. Oke?

Selintas ide mengunjungi Kavian yang sedang bekerja ada diotak cantiknya itu. Ia penasaran perusahaannya itu sebagus apa dan ruang kerja CEO seperti itu kayak apa?

Viona menerbitkan senyumnya. Ia yakin, Kavian tidak akan terganggu oleh kedatangannya yang tiba-tiba. Malahan, Kavian akan senang. Sebelumnya, ia mungkin akan masak untuk bekal siang Kavian. Jangan beranggapan Viona ngga bisa masak ya. Viona ini kalau sudah ikut ajang masterchef, Dijamin Viona akan menjadi pemenangnya.

Lagian lumayanlah pamer pamer kesana sebagai Istri CEO Properti Number One di dunia. Viona mau lihat, seberapa banyak karyawati disana yang iri dengan posisi nya. Senyum iblis tercetak dibibirnya. Maafin karakter jelek gue ya. Gue dari lahir memang seperti ini. Jangan hujat. Oke?

----

"Selamat pagi, Ruangan Kavian dimana ya Mbak?" Viona menerbitkan senyum sedikit angkuh.

Resepsionis itu mengangguk sopan. Sudah bukan rahasia lagi kalau wanita didepannya kali ini adalah Istri atasannya.

"Nyonya Viona—,"

Nyonya? Viona mengernyit tidak suka. Ia tak suka kalau orang terlalu mengganggap dirinya terlalu tinggi. Ia hanya manusia biasa dengan terselip rasa sombong sedikit. Sedikit ya. Bukan banyak. Oke?

"Jangan panggil seperti itu. Cukup Viona aja ngga papa Mbak," Viona ini memang kalau sudah ramah kelewatan manisnya.

Resepsionis itu menggangguk sambil tersenyum. Atasannya itu memang tidak salah pilih dalam memilih pendamping hidup. Biasanya, istri orang orang sukses akan terlihat glamour, sombong dan terkesan exclusive. Tapi untuk Viona pengecualian. Gayanya elegant, sikapnya yang sederhana. Itu yang membuat banyak orang menyegani Viona. Bukan karena takut, melainkan rasa hormat dan menghargai.

Kavian untuk Viona [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang