50 ; Clue pertama

7.5K 1.1K 242
                                    

sebelum baca, vote part ini dulu yukk!

udah?

selamat membaca 🌻

-----

"Kav."

Kavian diam saja. Lelaki itu malah sibuk memgaduk bubur dan menyuapkan bubur itu ke mulut Viona.

"Kav. Ih!"

Kavian tetap diam.

"KAV—"

Kavian menyela, "Siapa Kav, Kav? Aku suami kamu, panggilnya sayang dong!" gerutu Kavian.

Viona menyemburkan tawanya. Ada ada saja. Masa perkara panggilan aja, sampe ngambek sendiri.

Namun saat Viona masih asik tertawa, ia lupa bahwa dimulutnya masih mengunyah bubur hingga tersedak oleh bubur yg ia makan. "Aer aer!"

"Aer apaan?" tanya Kavian polos.

"Drinking drinking! Aku kesedak ini heh!"

Kavian melotot. Dan tangannya langsung menuang cepat air ke gelas dan membantu istrinya itu untuk minum.

"Udah? enakan?"

Viona mencubit lengan suaminya itu,"Enakan palamu jedug! Respon kamu kenapa lama banget sih?! Kamu mau aku mati gara-gara kesedak?!"

"Emang bisa?"

Viona semakin kesal. Kavian kenapa lemot banget sih?

"Udah ah males, skip skip! Kamu lemot!" kesal bumil cantik itu.

"Kamu nya aja yang gajelas ngejelasinnya."

"Kok aku sih?!" sensi Viona. Jangan jangan dia mau haid. Eh gamungkin, kan lagi bunting. Masa haid. Kan ga masuk akal. Emang dasar Kavian yang sangat menguji kesabarannya.

"Ya kamu—,"

Pintu ruangan terbuka. Disana ada Pak Bima, Arasyi, juga Fany yang datang menjenguk Viona kembali.

"Nih pasutri debat mulu ya kerjaannya," celetuk Fany sambil meletakkan parsel buah diatas nakas. "Kemarin Arasyi udah bawa buah.  Sekarang gue bawain buah buat lo, Vi. Cepet sembuh."

Viona berdecih," Gabutuh buah. Butuhnya berlian gue." Fany memutarbola matanya,"Punya suami tajir melintir kaga digunain. Porotin noh!"

Viona beralih tatapan pada Kavian yang sedang menatap dirinya juga, "Emang boleh ya morotin kamu?"

"OH BOLEH BANGET! MO MINTA BELI PULAU APA? SEGITIGA BERMUDA? Ayok aku jabanin!" ucap Kavian sambil tersenyum manis.

"Ish! Itu mah namanya kamu ngajak mati! Ntar aku ketarik disana, kamu mau?"

Kavian mengangguk, "Mau mau aja. Cari istri baru lagi entar. Santai!"

"WAH WAH WAH! VI PARAH VI! ADA YANG MAU MENDUA, VI! TANDA TANDA NIH!"  kompor Arasyi. Fany pun ikut mengompor, "Vi, lo tau ga sih? Laki-laki kalo udah sekali ngomong begitu, udah ga beres. Pasti ada yg diumpetin."

Kavian untuk Viona [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang