1 ; Titik Awal

67.2K 5K 335
                                    

ROCK N ROLL! SEHIDUP SEMATI HANYA SETIA ROCK N ROLL!!

Alarm ponsel tersebut nyaris sudah beberapa kali berbunyi. Namun tetap saja Sang Empu tetap tertidur.

"Ka, bangun!" Ujar Ravita, Bunda Viona. Ravita hanya geleng geleng kepala melihat kelakuan Putrinya.

"Enghh, masih pagi ma." Ucap Viona setengah sadar.

"Pagi ndasmu! Ini udah jam 12 siang kak!" Ravita melotot lebar. Lama lama dirinya bisa darting kalo ngadepin Vioma terus terusan.

Viona tetap memejamkan matanya meski kesadarannya sudah penuh. Ia merutuki Ibunya yang sangat cerewet. Padahal hari ini kan minggu!

"Hari ini minggu ma, jangan ganggu Viona dong." Viona pelan pelan membangunkan tubuhnya lalu duduk bersenderan dengan tembok sambil menatap ibunya yang berkacak pinggang.

"Semalem kamu mabok?" Tanya Ravita dengan serius.

"Mah, jangan mulai." Peringat Viona. Jika mereka sudah membahas dunia nakal Viona tidak akan habisnya, selalu diisi perdebatan. Bedanya, Anendra kalo ngomong pake urat, kalo Ravita pake telor.
baso kali ah!

"Sampai kapan kamu gini terus?" Ravita tetap melanjutkan topik pembicaraannya.

"Viona masih kuliah, tenang aja sih." Ujar Viona dengan santai. Lalu ia menggulung rambut panjangnya dengan ikat rambut.

"Mau jadi apa kamu?" Ravita mulai emosi. Ia sangat kesal dengan cara Viona yang menghadapi masalah terlalu begitu santai.

"Mama sama aja kayak Papa! Nanya mau jadi apa mulu," Protes Viona. Sungguh, ia sangat muak dengan pertanyaan tersebut.

"Jam 9 malam nanti kamu siap siap," Perintah Ravita.

"Mau ngapain?"

"Pake dress yang bagus, kita makan malam bersama dengan rekan bisnis Papa," Ujar Ravita sebelum meninggalkan kamar Viona.

Viona yang melihat hal itu hanya terdiam lalu mengangkat bahunya acuh.

----

"Hai bro! Apa kabar Dra?" Riano tersenyum lalu tos ala pria.

"Baik kok baik. Lo gimana sehat kan?" Tanya Anendra balik.

"Alhamdullilah sehat! Loh Viona mana?" Ucap Riano karena menyadari kehadiran anak perempuan Anendra dan Ravita itu tidak hadir.

"Ada di mobil. Bentar lagi dia juga kesini," Kata Ravita sambil tersenyum.

"Oh gitu. Oh ya, kenalin ini Kavian Derello.. Anak kami," Sekar memperkenalkan anaknya kepada Anendra dan Ravita.

Kavian yang sedang duduk lalu berdiri dan salim cium tangan kepada Anendra dan Ravita.

"Wah, sopan banget! Beda banget kayak Viona Kar," Ravita menunduk lesu.

"Perbedaan itu justru harus ada Vit. Karena dengan itu Kavian dan Viona saling melengkapi," Ujar Sekar menenangkan.

Kavian yang mendengar hal itu sudah tidak kaget. Sebelum berangkat, Riano dan Sekar sudah memberi tahunya tentang perjodohan nya dengan Viona Adrellina. Kavian sendiri tidak membantah soal perjodohan itu karena bagaimana pun sebagai anak ia harus membahagiakan kedua orang tuanya sebaik mungkin meski didalam hatinya sangat berat.

Ketukan heels menginterupsi pembicaraan mereka.

"Halo. Saya Viona," Ujar Viona tepat didepan meja makan mereka.

Kavian untuk Viona [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang