35 : Viona berniat Poliandri?

22.2K 1.9K 344
                                    

Hai gais! Maaf ya, aku baru balik lagi untuk update cerita baru. Makasi semuanya yang masi nungguin KuV sampai detik ini.

Bcs, aku kemarin habis PTS dan kebetulan ada beberapa masalah in real life.  So, aku harap kalian bisa memaklumi yaa!❤

Happy reading!!

----------

"Sayang, dia gapapa kan?"

Kavian menghela nafas lalu tersenyum lembut pada bidadarinya itu. Mengelus puncak kepala dan menyenderkan kepala istrinya itu pada pundak kokohnya.

"Semoga aja. Kita berdoa ya?"

Viona mengangguk lemas. Kejadiannya begitu cepat. Alexa mengacungkan pisau-nya dan ingin menusuk tubuhnya. Tapi naas, pisau itu justru dihalangi oleh tubuh staff  sipir penjara yang ingin melindunginya hingga mengenai perut Gerry.

Disana Alexa terkejut, lalu meremas rambutnya kesal. Cewek psikopat itu mencabut pisau yg tertancap diperut Gerry dengan kasar lalu mendorong tubuh cowok itu jatuh pada hamparan rumput.

"Lo terlalu ikut campur! Dan rasakan akibatnya pahlawan kesiangan!" ejek Alexa sambil tertawa-tawa, lalu segera ditangkap oleh para petugas lainnya karena mendengar suara keributan dan laporan bahwa Gerry telah ditusuk oleh salah satu tahanan.

Gerry tersenyum melihat Alexa. Cinta—nya tidak bisa dilihat dengan baik oleh wanita psikopat. Dan harusnya Gerry sadar dari awal, Psikopat tidak akan pernah punya empati, hati nurani pada siapapun. Sekalipun Gerry sudah berbuat baik pada Alexa sejak pertamakali cewek itu masuk ke jeruji besi.

"Sayang?" tanya Viona setelah mengingat kilas balik kejadian yang terjadi beberapa jam lalu.

Kavian hanya bergumam  tak jelas. Sambil mengelus rambut Viona yang seperti biasa, harum shampo babykids.

Pikirannya tak pernah positif, sejak dirinya tau masa lalu kelam dari bidadarinya itu. Ia takut. Takut kalau suatu saat hal besar nanti akan menimpa rumah tangganya.

Viona mengangkat kepalanya dari bahu kavian karena  aneh sekali tiba-tiba suami nya  tidak menjawab responsnya.

"Sayang, kok kamu diem aja?" tanya Viona kebingungan.

Kavian pun langsung tersadar dari lamunannya,
"Hah? Kamu ngomong apa tadi?" Viona cemberut kesal mendengarnya, "Budeg!"

Kavian terkekeh kecil. Lalu menarik wajah cantik itu untuk berhadapan dengannya, "Sayang. Tatap mata aku."

Viona dengan ogah-ogahan menuruti ucapan suaminya, wajahnya ditangkup oleh tangan besar itu. Bersamaan ekspresi Kavian yang terlihat khawatir.

"Kamu janji ya sama aku? Kalo kamu ada apa-apa. Entah siapapun orang yang ngga dikenal deket-deket sama kamu, atau kamu lagi diluar. Dan kamu merasa dalam keadaan berbahaya, segera telepon aku, temen temen kamu, atau siapapun."

"Kenapa kamu tiba-tiba ngomong gitu?" tanya Viona bingung. Sambil mengelus rambut suaminya dengan lembut karena bagian atasnya sedikit berantakan.

Kavian menggeleng, lalu menarik tubuh mungil milik bidadarinya itu untuk masuk kedalam pelukannya, "Gapapa. Itu warning dari aku. Turutin ya?"

Kavian untuk Viona [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang