23 ; Pak Bima VS Kavian

28K 3K 143
                                    

haiii semuanyaa! kabar kalian gimana? baik2 aja kan?

eum, sorry kalo ga update-update. krn ada sesuatu problem in real life:)

tetep stay dan dukung terus #KuV ini yaa!

luv u gaisss🍩❤

happy reading!

----------

Untuk silent readers, boleh dong pencet bintangnya? :))

Viona membuka matanya perlahan. Dan alangkah indahnya ketika ia membuka mata, pemandangannya disuguhi suaminya yang tengah tertidur sambil memeluknya erat.

Oh, ayolah. Ini adalah kebiasaan baru yang Viona lakukan akhir -akhir ini. Bangun lebih awal, lalu mengamati suaminya yang tampan dalam waktu yang lama.

"Hmm, sayang..pengen itu,"gigau Kavian tak jelas dan menambah keeratan pelukannya hingga Viona sedikit sesak, "Kav, sesek ih."

"Pengen itu ih!" gigau Kavian lagi lalu beralih mengusap -usap punggung Viona dengan lembut.

Viona mengernyit heran. Suaminya ni sebenarnya masih tidur apa udah bangun sih? Terus apa yang dikatakannya? Pengen itu? Maksudnya apa ya?

"Hmm, aku masukkin ya?"

Viona semakin tak mengerti racauan Kavian yang tak jelas itu. Kemudian Viona berinisiatif untuk menepuk pelan pipi suaminya agar terbangun. "Sayang, bangun. Yuk, sholat subuh!"

"Pelan pelan kok, biar ngga sakit," racau Kavian lagi tak jelas membuat Viona lama lama menjadi jengah sendiri.

Ini suaminya kenapa sih? Mimpiin apa coba?! Tiba-tiba Viona melotot.

Pengen itu,

Masukkin,

Lalu....

Pelan-pelan?

"KAVIANNN!" jerit Viona hingga Kavian terjengit kaget dan bangun dengan muka panik, "Sayang, ada apa?!"

Viona menyipit mata curiga. Dengan rangkaian kalimat yang diucapkan Kavian sedari tadi membuat otaknya travelling kemana-mana.

"Kamu mimpiin apa hah?!"

Kavian yang ditanya seperti itu langsung meneguk ludahnya dalam-dalam, "Mimpi apa ya? Aku lupa hehe," gagap Kavian sambil menggaruk tengkuknya yg tidak gatal.

"Sekali lagi aku tanya. Kamu mimpiin apa?!" Tetap tak mau jujur, Kavian membantah kembali, "Aku lupa mimpiin apa. Udah yuk ah, sholat subuh. Ngapain sih ribet-ribetin mimpi?"

Belum Kavian beranjak dari kasur untuk ambil wudhu... suara bidadarinya itu membuat dirinya mematung, "Pengen itu, masukkin, dan pelan-pelan. Kamu mimpiin aneh aneh kan?!" jeplak Viona dengan senyuman menyeringai.

"Hah? A—pasih? Emang a—ku ngomong gitu ya?" jawab Kavian dengan nada ketakutan. Sungguh, ia juga tak tau kenapa harus mimpi seperti itu hadir didalam mimpinya.

"Kavian, jawab. Kamu mimpiin yang begitu kan?" tanya Viona dengan lembut. Dengan tanpa sadar, Kavian menganggukan kepalanya tertunduk.

"Maa—,"

"Gaperlu minta maaf." potong Viona dengan cepat. "Maaf, aku belum bisa menuhin kewajiban sebagai istri yang baik,"  lirih Viona dengan mata yang berkaca-kaca.

Ia sungguh tau, Kavian pasti tersiksa selama ini. Namun ia malah membiarkannya. Tapi yang paling buat Viona kagum, Kavian tak pernah memaksakannya untuk melakukan hal itu.

Kavian untuk Viona [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang