6 ; Club O'lave

35.2K 3.3K 91
                                    

Hai❤

Jangan lupa votment okey? Karena dukungan, saran, dan kritik kalian sangat berarti untuk gue:))

happy reading!😊

-----------------------------------

Viona lagi lagi meneteskan air matanya. Ia memegangi bantal tidurnya erat-erat seolah melampiaskan apa yang dirasakannya kali ini. Jam menunjukkan pukul 2 siang yang artinya Viona bolos dan meninggalkan kampus cepat-cepat.

Suasana rumah sepi. Membuat Viona bisa menangis kencang tanpa malu. Sekar dan Riano pergi menjenguk Nenek Kavian, sedangkan Kavian sendiri mungkin masih dikantornya dan berkerja atau bersama Allysa? Entahlah hatinya dan pikirannya sudah dibebankan oleh Raja.

Ia tidak habis pikir dengan tabiat Raja yang seperti itu. Viona pikir Raja adalah orang yang setia dan apa adanya. Viona selalu merasa cocok dengan Raja karena sama sama buruk, sama sama sering dihina karena kenakalan yang mereka punya, sama sama punya misi kalau mereka juga bisa sukses walaupun mereka adalah manusia nakal yang tak tahu aturan.

Semuanya sirna. Seolah kejadian belakang ini membuat isi kepalanya meledak. Perjodohan, Pengkhianatan, apalagi setelah ini? Ia melipatkan tangannya lalu berteriak sekencang-kencangnya. Tapi tetap saja rasa sakit itu masih bersarang dihatinya.

Matanya sembab, hidungnya tersumbat, kantung matanya bertambah bengkak. Sial! Kenapa Viona harus selemah ini kalau urusan percintaan?

Jam menunjukkan pukul 6 sore. Yang artinya sudah 4 jam ia menyendiri, dan menangis dikamar. Selintas ide cemerlang hadir di otak cantiknya? Apakah harus ke club untuk melampiaskan kesakitannya?

Tapi ia bukan tipe orang yang ke club untuk melampiaskan stressnya, ia adalah tipe orang yang ke club untuk bersenang-senang. Setidaknya dengan mood yang cukup baik, ia masih bisa mengendalikan dirinya untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. Tapi bagaimana sekarang?

Ia mengepalkan tangannya kuat kuat. Bertekad pergi ke club itu untuk melampiaskan semuanya. Ia membuka walk closet, mencari baju yang cocok sesuai tema tempat yang akan ia kunjungi.

Ia mengambil dress berwarna merah maroon dan juga hak tinggi yang senada.

Ia mengambil dress berwarna merah maroon dan juga hak tinggi yang senada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia melihat jam yang melingkar di tangannya. Sepertinya ia memang harus pergi dari sekarang. Mumpung rumah masih sepi dan orang rumah belum datang.

Club, i'm coming...

-----

Suara dentuman musik kencang masuk ke indera pendengarannya namun ia abaikan. Hatinya terlalu sakit, masih terbayang bagaimana Raja yang memilih Olivia daripada dirinya.

"Roy!" Panggil Viona pada bartender yang sedang duduk termangu.

"Nape lo? Banyak utang?" Ledek Viona ketika melihat Roy yang menghampiri Viona.

Kavian untuk Viona [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang