8 ; Allysa lagi?!

36.2K 3.7K 142
                                    

Huaaaa😭

Mau curcol dikit yaw

jd sbenernya pas kmrn lg beresin draft gt, part "tentang Allysa"ini malah keapus:(

mana lumayan isinya banyak:)))

so, part ini mungkin sisa sisa ide yang masih nyangkut aja di otak w:))

dah sgtu aj curcol nya hahaha

Oiya baydewey, selamat menunaikan ibadah puasa semuanya!❤

sebelum baca, pencet dl yu bintangnya. Apresiasi dr kalian itu sangat berarti untuk gue:)

Tinggalin jejak juga. Entah dukungan, saran, kritik, apapun itu.

tapi pake bahasa yang baik ya😉

happy reading🍭

-----------

Viona melenguh. Sinar matahari masuk lewat celah celah jendelanya pagi ini. Dan untuk pertama kalinya, Viona bangun sepagi ini.

Viona meraba-raba kasur sebelahnya. Viona mengernyit, Kavian kemana? Ia memutuskan membuka matanya lebar-lebar lalu menguap berusaha mengumpulkan nyawa dengan cepat.

Samar-samar ia mendengar suara ramai dibawahnya. Matanya melihat ke arah jam dinding, jam setengah 6 pagi ? Siapa yang bertamu sepagi ini.

Viona mencepol asal rambutnya lalu memutuskan untuk menggosok gigi dan cuci muka. Setidaknya, dia tidak akan terlalu buluk jika memang dibawah banyak orang bertamu.

Setelah selesai, Viona menuruni anak tangga sambil bersenandung kecil. Tapi sebelum ia menuruni anak tangga terakhir, hatinya dongkol tiba-tiba. Disana, lebih tepatnya Allysa seperti sedang menata makanan di meja makan.

"Lo ngapain disini hah? Gapunya rumah?"

Suara Viona yang menggelegar membuat orang yang ditegurnya mendongak dan tersenyum lebar, "Eh ada Viona! Sarapan yuk?" Viona mendesis, "Pertanyaan gue adalah lo ngapain disini sepagi ini? Gaada kerjaan apa gimana huh?"

"Hanya sekedar bermain kerumah Kavian. Memangnya salah?" Allysa berucap santai, ia sama sekali tidak terintimidasi oleh tatapan dan ucapan sinis dari Viona.

Viona mengepalkan tangannya, "Balik sana lo! Lo ga terima disini dengan baik." Viona mendekat ke arah Allysa lalu menghunus cewek bercadar ini dengan tatapan yang sangat tajam.

Allysa hanya mengangkat bahunya lalu melanjutkan pekerjaannya lagi yaitu menata makanan.

"GUE BILANG PERGI YA PERGI! LO NGERTI BAHASA INDONESIA BAIK DENGAN BENAR GASIH?!" Suara Viona naik satu oktaf sekaligus tangan Viona menarik belakang kerudung Allysa sehingga si empunya meringis kesakitan. "Sa-kit," Rintihnya pelan.

Viona menyeringai sinis dalam hatinya bersorak ini akibatnya jika tidak mendengarkan perintahnya.

"Ini ada apasih-Astagfirullah Viona! Lepaskan Allysa, Viona. Dia kesakitan!" pekik Sekar saat melihat Allysa sudah kesakitan. Karena Viona bukan hanya menarik jilbab tapi juga rambut didalamnya.

Kavian yang mendengar keributan dari arah meja makan segera menyusul dengan cepat. "Kenapa pada ribut-Astagfirullah!" Cepat-cepat Kavian menghampiri dan menarik Viona. Kavian langsung memeluk Viona dengan hangat untuk meredakan amarahnya, "Jangan kayak gitu. Saya mohon."

Viona sedikit menghangat karena dipeluk seperti itu. Namun, cepat-cepat mendorong tubuh suaminya itu lalu berkata kasar lagi, "Usir pelakor itu!"

Semuanya terkejut kaget. Bahkan hati Allysa sangat sakit mendengarnya dikatai seperti itu.

Kavian untuk Viona [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang