36 ; Mulai janggal

16.9K 2K 397
                                    

INI PADA KANGEN GA SI SAMA AKU?! 😤❤

--------------

"Kamu pagi-pagi meetingnya emang?"

Kavian tersenyum lembut sambil menatap wajah bidadarinya yang sedang memasang dasinya, "Agak siangan sih. Jam 9. Tapi kan harus prepare semuanya dulu, biar ga keteteran."

Viona mengangguk. Lalu setelah selesai memasangkan dasi, Viona menyalimi tangan Kavian dengan penuh cinta. Dan menatap lembut mata elang milik suaminya, "Hati-hati ya, Sayang. Masakan aku jangan lupa dimakan! Awas lho, ga dimakan."

Kavian melebarkan senyum bahagia. Tangannya pun langsung meraih tubuh Viona dan memeluknya dengan hangat. Ini sudah kebiasaan rutin jika ingin berpisah untuk beraktivitas.

"Kamu yang bener kuliahnya. Cepet-cepet lulus dan jadi sarjana hukum. Biar bisa nanganin hukum di negara kita yang bobrok," nasehat Kavian. Diakhiri dengan mengecup kening kemudian Kavian pergi ke garasi rumah untuk mengambil mobil yang biasa ia pergi berkerja.

"I love youuu, sayangg!!" teriak Kavian dari garasi sambil menatap wajah Viona yang melihatnya di jendela lantai atas. Viona pun tertawa, lalu melambaikan kecupan jauh. Begitu juga sebaliknya.

Wah, saya sebagai authornya pun iri teman-teman.

"Viona?"

Viona yang semula sedang memperhatikan mobil Kavian yang keluar dari garasi, langsung menoleh kearah belakang. Dan mendapati Sekar yang berdiri sambil tersenyum, "Mau minum teh pagi sambil ngobrol ngobrol ringan?"

Tanpa basa-basi, Viona pun mengangguk senang. Lalu mereka jalan beriringan menuju taman belakang rumah.

-------

"Viona, apa yang kamu rasain setelah berjalannya setengah taun pernikahan ini?"

Viona pun menoleh pada Sekar yang sedang meneguk teh hangat dengan santai.

Lalu ia pun berfikir. Rasanya nano-nano bisa dibilang. Kadang sedih, dan kadang senang. Tapi jujur saja, mau bagaimanapun sebesar apapun kesedihannya, tetap terkalahkan oleh rasa bahagia plus senang yang Viona rasakan.

Bersama Kavian, mengajarkan bagaimana arti ketulusan.

Bersama Kavian, hidupnya penuh warna.

Dan tak lupa. Bersama Kavian juga, kepribadiannya berubah drastis menjadi lebih baik. Ya, meskipun belum termasuk sempurna.

"Bahagia."

Satu kata yang keluar dari mulut Viona membuat Sekar tersenyum. Tersenyum, karena anaknya berhasil menjadi suami yang sayang kepada istrinya dan bertanggung jawab atas apa yg harusnya Kavian lakukan.

Awalnya Sekar ragu. Karena sifat Viona yang sangat berbanding terbalik dengan sifat Kavian.
Ia cuman takut, ditengah perjalanan mereka cerai karena tak saling pengertian.

Setelah diamati, dari hubungan antara Kavian dengan Viona adalah  bahwa di setiap hubungan yang baik harus ada salah satunya yang mengalah. Maksudnya bukan dalam konotasi, "Kamu harus ngalah terus menerus demi dia." Bukan.

Yang author tekankan adalah, jika pasanganmu mengingatkan  kamu, semisalkan kamu telah melakukan hal buruk, kamu harus mengakui dan mencoba memperbaikinya.

Jika pasangan kamu marah? Kamu tidak harus balik marah. Kamu harus meredamkan emosi kamu untuk menenangkannya. Ya, sabar. Itu kunci nya.

Singkatnya begini, Kalau api ketemu api? bagaimana bisa padam?

Kavian untuk Viona [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang