Part 26 (Cerai)

1.6K 116 2
                                    

Dikira Miskin oleh Keluarga Suami 26

Part 26 (cerai)

Setelah dari kontrakan Nenek Sum, aku memutuskan untuk pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Reyhan.

"Pak, ke rumah sakit ya. Amira mau jenguk Reyhan," ucapku kepada Pak Kosim.

"Iya, Neng," jawab Pak Kosim.

Setelah itu, kami berdua menuju ke rumah sakit.

"Loh itu kan Mas Reyhan, Neng," ucap Pak Kosim saat kami sudah sampai di parkiran rumah sakit.

"Mana Pak?" tanyaku.

"Itu Neng," ucap Pak Kosim sambil telunjuknya mengarah ke seseorang.

"Oh, iya Pak," ucapku. Lalu aku turun dari mobil dan menghampiri Reyhan.

"Rey!" panggilku.

Reyhan yang hendak masuk ke dalam mobil pun berhenti dan menoleh ke arahku.

"Eh Amira," ucap Reyhan sambil tersenyum.

"Kamu udah mau pulang? Emangnya udah sembuh?" tanyaku.

"Ehh, ada Nak Amira." Tiba-tiba Tante Tyas keluar dari mobil dan menyapaku disusul dengan Pak Rudi.

"Tante, Pak," sapaku sambil menyalami tangan Tante Tyas dan Pak Rudi bergantian.

"Kirain Nak Amira nggak dateng kesini. Reyhan dari semalem udah nungguin loh," ucap Tante Tyas.

Seketika aku menoleh ke arah Reyhan.

"Eh, apaan sih Ma," protes Reyhan.

"Loh, kan emang begitu. Dikit-dikit bilang 'Ma Amira kok nggak kesini ya?' gitu."

"Ma," ucap Reyhan dengan mata melotot ke arah Tante Tyas.

"Ini Reyhan nya udah boleh pulang ya Tante?" tanyaku mengalihkan pembicaraan.

"Iya ini. Nak Amira mau ikut kita?" tanya Tante Tyas.

"Nggak usah Tante. Liat Reyhan udah sembuh aja Alhamdulillah," ucapku.

"Udah ayo ikut kita aja. Sekali-sekali main ke rumah kita. Iya kan Pa?"

"Iya, Bu," ucap Pak Rudi.

Akhirnya aku menuruti permintaan mereka untuk main ke rumah Reyhan.

*********

1 bulan kemudian

Tuuuuttt tuuuuuttt

"Halo, Mir," sapa Silvi dari sebrang sana.

"Halo Sil. Aku mau minta tolong nih," ucapku.

"Apa?" tanyanya.

"Aku mau cerai sama Mas Galih. Kamu punya kenalan pengacara nggak?" tanyaku.

"Pastinya ada dong. Anggota dewan, pejabat, pengacara, ahh semuanya aku kenal." 

"Oke. Nanti kamu kirim nama sama alamatnya ya," ucapku.

"Oke siap," ucapnya lalu memutuskan sambungan telfon.

Ting

Sebuah chat masuk. Ternyata dari Silvi.

Silvi mengirimkan sebuah foto kartunama seorang pengacara.

REYHAN RUDIWIJAYA

"Loh ini kan Reyhan?" ucapku melihat kartunama yang dikirimkan Silvi.

Dikira Miskin oleh Keluarga Suami (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang