Part 31 (Tabur tuai)

1.4K 105 2
                                    

Dikira Miskin oleh Keluarga Suami 31

Part 31 (tabur tuai)

Tanpa menoleh, Galih terus saja berlari. Tiba-tiba ...

Braaaakkk

Kreetaakk!!

"Aaaaa!!!" teriak Galih.

"Chikaa!!" teriak Amira dan Reyhan bersamaan melihat Chika terjatuh dari gendongan Galih yang tertabrak mobil.

Huaaaa huaaa!!

Chika menangis kencang di jalanan dengan kepala yang penuh darah, bagaimana tidak, ketika Galih hendak berlari menyebrang, ketika itu pula ada mobil truk bermuatan berat yang melaju ke arah Galih.

Chika terjatuh tepat di depan mobil itu, dan Galih? Kakinya terlindas persis dibawah mobil.

"To-long!" rintih Galih menahan sakit pada kedua kakinya.

Amira dan Reyhan tak memperdulikan Galih, yang menjadi fokus mereka adalah Chika.

Si supir truk kemudian turun.

"Ma--maaf saya nggak sengaja," ucap sang sopir takut.

 Sebenarnya semua orang yang melihat tau bahwa itu bukan kesalahan sopir truk, melainkan kesalahan Galih.

"Tolong saya g*bl*k!!" teriak Galih kepada sang sopir.

Disaat sekarat pun Galih masih bisa mengatai orang lain.

"Nak?? Sayang? Bertahan ya sayang. Kita bakalan ke rumah sakit," ucap Amira menangis memeluk Chika.

"Ayo Mas. Kita ke rumah sakit sekarang," ajak Amira kepada Reyhan.

"Ayo!" ucap Reyhan.

Kemudian Amira dan Reyhan berlari ke rumah untuk mengambil mobil. Untung saja jarak taman ke rumah tidak jauh.

Kondisi Chika semakin melemah membuat Amira dan Reyhan khawatir.

"YaAllah Rey, kamu kenapa? YaAllah Chika. Sebenarnya ini ada apa?" tanya Tante Tyas khawatir kepada Reyhan dan Amira.

"Nanti aku jelasin Ma, sekarang aku mau bawa Chika ke rumah sakit," ucap Reyhan buru-buru mengambil kunci mobil di dalam rumah.

 "Rey!! Tangan kamu terluka, darahnya kemana-mana," ucap Tante Tyas.

"Sekarang yang terpenting itu nyelamatin Chika Ma. Aku nggak papa," ucap Reyhan mengesampingkan rasa perih ditangannya.

Sebenarnya luka ditangan Reyhan cukup parah, mengingat Galih menggoreskan pisau di tangan Reyhan cukup dalam dan panjang. Tapi demi sang buah hati, Reyhan mampu menahan rasa sakitnya.

Tante Tyas panik dengan keadaan anak dan cucunya. 

"Ada gunting." Mata Tante Tyas terpaku melihat gunting. Buru-buru Tante Tyas menggunting sedikit gamis bagian bawahnya untuk membalut tangan Reyhan.

"Rey! Tunggu!" teriak Tante Tyas kepada Reyhan.

Reyhan menoleh ke arah Mamanya yang berlari dengan membawa sebuah kain kecil panjang yang dia dapat dari memotong bagian bawah gamisnya.

Tante Tyas langsung membalut luka Reyhan, walau tak tertutup sempurna, setidaknya itu bisa menghambat darah semakin banyak keluar. Jika tante Tyas harus mengambil perban dulu, itu akan mengulur waktu untuk membawa Chika ke rumah sakit, alhasil dia merobek gamisnya untuk sang anak. 

"Mama ikut ya?" tanya Tante Tyas.

Reyhan dan Amira mengangguk bersamaan.

Akhirnya mereka berempat langsung menuju rumah sakit untuk memberikan pertolongan kepada Chika.

Dikira Miskin oleh Keluarga Suami (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang