Dikira Miskin oleh Keluarga Suami 30
Part 30 (kembalinya Galih)
Pov Author
2 tahun kemudian
"Ayo Sayang sini," ucap seorang ibu kepada anaknya yang sedang belajar jalan.
"Terus ... terus ... sedikit lagi."
"Hap ... horee!! Anak Mama pinter," ucap sang ibu memberikan pujian.
"Pa ... pa," ucap sang anak perempuan cantik berusia 1 tahun.
"Mama," ucap sang ibu mengajarkan sang anak.
"Pa ... pa," ucap sang anak.
"Iya anak Papa pinter," ucap sang Papa sambil mengacungkan ibu jari.
Dibalik kebahagiaan yang tengah dirasakan Reyhan dan Amira, ada sepasang mata penuh dendam yang sedang memperhatikan mereka.
"Aku akan membuatmu hancur Amira," ucapnya sambil mengepalkan tangan.
********
Galih dan Winda memang sudah keluar dari penjara beberapa bulan yang lalu.
Nenek Sum juga sebenarnya sudah diusir dari kontrakannya, karena dia tidak membayarkan uang kontrakan selama 1 tahun. Alhasil, Nenek Sum harus menjadi pemulung agar bisa bertahan hidup, bahkan Nenek Sum tinggal di emperan toko karena sudah tak mempunyai tempat tinggal.
Nenek Sum menyesal karena telah membohongi Amira, hingga akhirnya dia menuai apa yang ia tabur.
Setelah Winda keluar dari penjara, Winda mendapatkan informasi jika Neneknya sudah diusir dan menjadi seorang pemulung, Winda langsung mencari Neneknya.
Setelah bertemu Neneknya, Winda memutuskan untuk bekerja selama sebulan dan mengumpulkan uang untuk bisa pergi dari kota ini.
Setelah mendapatkan uang, Winda mengajak Nenek Sum untuk pergi ke kuar kota dan memulai hidup baru tanpa adanya urusan lagi dengan Amira ataupun Galih.
Sedangkan Galih, setelah keluar dari penjara, bukannya dia bertaubat dan menyesali perbuatannya, Galih malah semakin dendam dengan Amira.
Setahun belakangan, Galih selalu mengawasi dimana pun, kapan pun dan apapun yang Amira lakukan.
Sebuah rencana besar sedang Galih rencanakan untuk menghancurkan Amira dan keluarganya, seperti hancurnya keluarga Galih.
"Bang, udahlah, Abang nggak usah lagi berurusan dengan Amira," ucap Sinta kepada Galih.
"Kamu nggak usah ikut campur," ucap Galih.
"Aku cuma nggak mau kalau Bang Galih berurusan lagi sama Amira, Abang bakalan dipenjara lagi," ucap Sinta.
"Dipenjara lagi juga nggak papa. Yang penting dendam Abang terbalaskan," ucap Galih sambil menyeringai.
Melihat Abangnya keras kepala, membuat Sinta hanya geleng-geleng kepala.
"Bang!! Bang Galih!!" teriak Sinta dari dalam kamar Bu Sofiatun.
Mendengar teriakan Sinta, Galih pun tak urung langsung menghampiri.
"Ada ap ..." belum sempat Galih meneruskan ucapannya, bibir Galih terasa kelu saat melihat Ibunya yang terjatuh dari kasur.
"Bang, tolongin Ibu Bang," ucap Sinta menangis.
Buru-buru Galih membopong Ibunya dan membaringkannya di tempat tidur.
Tapi Galih merasa ada yang berbeda, Ibunya sama sekali tidak bergerak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dikira Miskin oleh Keluarga Suami (TAMAT)
AcakBagaimana jadinya jika pengorbanan kita sebagai seorang istri tak pernah dihargai hanya karena status pekerjaan?