Bagian 15

5.7K 480 46
                                    

Wang yibo keluar dari kamarnya. Ia sudah rapih menggunakan seragam sekolahnya, ia berjalan santai menuju meja makan, dengan membawa ransel yang tersampir indah di pundak sebelah kanannya.

"pagi gege" sapanya riang, saat melihat xiao zhan sudah duduk tenang di meja makan.

"pagi sayang" balas xiao zhan dengan senyumannya.

Wang yibo menjatuhkan bokongnya pada bangku di depan xiao zhan, lalu mulai menikmati sarapannya. Namun sesekali ia akan melirik pada xiao zhan, membuat laki-laki itu beralih untuk menatapnya sekarang.

"ada apa?"

"hari ini aku berangkat dengan gege yah"

Xiao zhan mengerutkan keningnya bingung. Tidak biasanya wang yibo ingin berangkat dengannya, biasanya ia akan lebih memilih bersama guo cheng sahabatnya, atau memilih naik kendaraan umum, wang yibo jarang sekali berangkat dengannya. Ah jika mengingat itu xiao zhan jadi berpikir siapa sebenarnya suami yibo, kenapa bocah itu terlihat lebih sering bersama guo cheng dibandingkan dengan dirinya.

"boleh tidak?" wang yibo mencebikan bibirnya kesal, saat melihat xiao zhan yang hanya diam menatapnya tanpa mengeluarkan sepatah katapun.

"tentu sayang, tapi dimana sahabat nakalmu itu? Tidak biasanya kau ingin berangkat dengan gege" ujar xiao zhan sedikit menyindir.

Wang yibo yang menyadari itu terkekeh kecil.

Cup.

Wang yibo mengecup bibir xiao zhan cepat. Lalu kembali terkekeh lagi saat melihat raut terkejut dari wajah xiao zhan.

"guo cheng bilang ia akan berangkat dengan fanxing"

"maksudmu zheng fanxing?" ujar xiao zhan memastikan, dan anggukan kepala wang yibo menjawab pertanyaannya.

"mereka berpacaran?" tanya xiao zhan lagi.

"mungkin" balas yibo acuh.

"hebat juga sahabatmu itu, berandal sekolah mendapatkan sang juara" xiao zhan yang sudah selesai sarapan, membawa piring kotornya ke wastafel.

"aku bahkan mendapatkan seorang guru" ujar yibo tidak mau kalah. Ia tidak mau xiao zhan memuji orang lain di depannya. Bahkan jika orang itupun adalah sahabatnya.

"jadi kau mengakui kalau kau berandal hmm" xiao zhan terkekeh kecil saat mendapatkan tatapan tidak suka dari yibo.

"tidak. Aku anak baik, dan rajin" wang yibo menyangkalnya dengan cepat.

"ya ya...hanya anak baik, dan rajin yang masuk ruang BK beberapa kali"

"ZHAN GE MENYEBALKAN...aku tidak jadi berangkat dengan gege" wang yibo melangkah pergi dari sana, ia bahkan tidak menghabiskan makanannya.

Brak.

Suara pintu yang dibanting dengan keras, malah membuat xiao zhan terkekeh gemas dengan sikap wang yibo. Setidaknya dengan wang yibo yang memaki, dan berteriak padanya membuktikan bahwa bocah nakal itu sudah sembuh dari demamnya.

Belum ada 1 menit pintu itu kembali terbuka, menampilkan sosok wang yibo yang kembali mendekat pada meja makan, dengan wajah merah menahan kesal.

"berubah pikiran?" xiao zhan tersenyum miring ke arah yibo.

Wang yibo yang melihatnya membuat gerakan seolah ingin muntah.

"terlalu percaya diri...aku hanya ingin mengambil ranselku" wang yibo meraih ranselnya cepat, lalu kembali pergi dari sana, meninggalkan sosok xiao zhan yang hanya tersenyum bodoh.

.
.
.
.
.
.
.
.

"WANG YIBO" suara teriakan dari guo cheng menyambut kedatangan wang yibo, yang baru saja memasuki kelasnya. Sehingga ia mendapatkan tatapan tajam dari teman-temannya.

MY TEACHER IS MY HUSBAND {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang