Bagian 9

7K 556 28
                                    

Wang yibo sudah rapih dengan seragam sekolahnya, dan sekarang ia sedang duduk tenang sambil menikmati sarapannya. Xiao zhan sendiri tidak jauh berbeda dengan wang yibo, laki-laki yang menyandang sebagai suami wang yibo itu sudah terlihat sangat tampan dengan, balutan kemeja dan celana bahan yang terlihat begitu pas ditubuh tingginya.

"bisa tidak gege jangan terlalu tampan saat mengajar di sekolah" wang yibo memanyunkan bibirnya. Ia tidak suka saat sang suami menjadi incaran cabe-cabean di sekolahnya.

"bisa" balas xiao zhan singkat. Tanpa menoleh pada yibo, xiao zhan tetap fokus pada makanannya.

"benarkah?" wang yibo terlihat sangat senang dengan jawaban xiao zhan.

"hmm...tapi gege rasa yibo harus menukar suami terlebih dulu dengan yang berwajah jelek" ujar xiao zhan yang diiringi dengan kekehan kecilnya. Merasa lucu saat melihat wang yibo kembali memajukan bibirnya seperti bebek.

"dasar menyebalkan" wang yibo mencebikan bibirnya. Lalu berdiri dari duduknya, dan melangkah menjauh dari meja makan sambil menghentak-hentakan kakinya.

"haha...sayang kau mau kemana?" tawa xiao zhan pecah melihat tingkah yibo yang menurutnya lucu.

"BERANGKAT SEKOLAH" balas yibo dengan berteriak. Selain karena emosi hal itu ia lakukan karna ia kini berada di ambang pintu keluar.

"tidak ingin bareng dengan gege?" tanya xiao zhan lagi, saat ia berhasil meredakan tawanya.

"TIDAK MAU...ZHAN GE MENYEBALKAN" setelahnya wang yibo benar-benar pergi dari sana dengan membanting pintu cukup keras.

Xiao zhan sendiri hanya terkekeh. Istrinya itu mudah sekali emosi dan merajuk, tetapi terkadang juga sangat manja. Membuatnya gemas dan terkadang juga membuatnya kesal dan pusing di waktu yang bersamaan. Akan tetapi ia sangat mencintai bayi besarnya itu.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Setelah sampai di sekolah wang yibo langsung mendudukan pantatnya pada kursi. Ia melipat kedua tangannya di atas meja lalu menenggelamkan wajahnya di sana. Wang yibo masih merasa kesal dengan kejadian tadi pagi, belum lagi ia juga masih merasa kesal dengan perkataan xiao zhan kemarin yang mengatakan bahwa dengan jari laki-laki itu saja ia sudah mendesah. Menurut yibo secara tidak langsung suaminya itu mengatakan bahwa ia lemah.

"sialan" umpatnya dengan cukup keras. Membuat guo cheng yang baru datang, dan menjatuhkan pantatnya di kursi sebelah yibo menatapnya tajam. Ia merasa umpatan itu di tujukan padanya. Hey ia baru saja datang dan mendapat umpatan secara tiba-tiba yang bahkan ia tidak tahu salahnya dimana, bagaimana guo cheng tidak kesal.

Plak.

Dengan cukup keras guo cheng memukul belakang kepala wang yibo.

"aww...yak. sialan kenapa kau suka sekali memukul kepalaku?" wang yibo kini menatap galak pada sahabatnya itu.

"kau yang sialan berengsek...aku baru datang dan kau langsung mengumpat padaku" balas guo cheng tidak mau kalah.

Wang yibo memutar bola matanya malas. Merasa sahabatnya ini ternyata sangat bodah "terserah padamu" balasnya dengan malas.

Guo cheng menaikan alisnya bingung. Tidak biasanya seorang wang yibo mengalah tentang perdebatan.

"apa kau baik-baik saja? Atau kau sedang sakit? Apa kepalamu terbentur? Apmmmmffpp" wang yibo segera membekap mulut guo cheng dengan tangannya. Demi apapun wang yibo merasa kupingnya berdengung mendengarkan celotehan sahabatnya ini.

"aku akan melepaskannya jika kau tidak banyak tanya lagi" ujar yibo yang masih membekap mulut guo cheng. Guo cheng sendiri hanya menganggukkan kepalanya menanggapi ucapan wang yibo.

MY TEACHER IS MY HUSBAND {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang