Bagian 35

4.9K 453 82
                                    

Wang Yibo berjalan dengan tergesa melewati koridor sekolah. Ntah apa yang membuatnya begitu terburu-buru sehingga beberapa kali ia menabrak siswa atau siswi di sana. Jam istirahat masih berlangsung, sehingga tidak heran banyak sekali siswa ataupun siswi di sepanjang koridor. Kali ini bukan kantin tempat tujuan Yibo, tapi ruang guru.

Yibo membuka pintu ruang guru dengan tidak sabaran, dan saat pintu itu terbuka ia melihat Xiao Zhan dan guru-guru yang lain sedang menatap bingung ke arahnya, namun kemudian berubah menjadi tatapan tajam karena ia masuk tanpa permisi. Yibo ingin melangkah mendekati Xiao Zhan, tapi melihat tatapan tajam dari semua orang ntah kenapa membuat ia mengurungkan niatnya, dan memilih diam di dekat pintu. Jika hanya satu atau dua orang Yibo tidak masalah, tapi masalahnya sekarang semua guru sedang berkumpul.

"Maaf semuanya, saya permisi dulu" ujar Zhan dengan sopan, dan diangguki oleh semua orang.

Zhan berjalan mendekati Yibo yang menundukan wajahnya. Untung saja Xiao Zhan peka, sehingga tanpa di suruhpun ia mendekat sendiri.

"Ada apa?" tanya Zhan yang sekarang berdiri dihadapan Yibo.

Yibo tidak menjawab. Ia malah mengangkat kepalanya, dan sedikit memiringkan tubuhnya kesamping kanan untuk melihat guru-guru yang lain, yang ternyata masih memperhatikan mereka berdua.

Zhan yang mengerti maksud Yibo hanya terkekeh pelan, lalu dengan jahil ia menjewer kuping Yibo agar tubuh itu kembali berdiri tegak. Sedangkan Yibo melototkan matanya tidak terima.

"Ikut keruangan gege!" tanpa di suruh dua kali Yibo langsung melesat pergi bahakan meninggalkan Xiao Zhan yang masih berdiri di sana.

Zhan menggelengkan kepalanya pelan melihat tingkah Yibo. "Sekarang apa lagi?" gumamnya pelan, dan setelahnya ia menyusul Wang Yibo, namun sebelum benar-benar pergi ia melihat ke arah guru-guru berkumpul, dan setelahnya ia tersenyum kikuk saat mengetahui tatapan semua orang masih tertuju padanya.

Zhan tidak mau ambil pusing, dan lebih memilih menyusul Yibo yang sudah masuk ke ruangannya.

"Ada apa lagi sekarang?" tanya Zhan yang kini sudah berada di ruangannya.

Yibo malah menggelengkan kepalanya, lalu tanpa aba-aba ia menubrukan tubuhnya pada Xiao Zhan dan memeluk tubuh kekar itu erat. Tak ayal hal itu membuat tubuh Xiao Zhan hampir limbung.

"Ada apa? Apa Yibo sakit? Atau ada yang Yibo inginkan?" pertanyaan beruntun dari Xiao Zhan hanya mendapatkan gelengan kepala dari Yibo, dan hal itu membuat Zhan mengerutkan dahi bingung. Oh ayolah ia lebih suka Yibo yang cerewet dan banyak omong, dibandingkan Yibo yang hanya diam seperti orang sawan.

"Sa--"

"Tidak ada apa-apa. Yibo hanya ingin memeluk Zhan ge"

"Ke--"

"Jangan tanya kenapa! Yibo tidak tahu" saut Yibo yang bahkan Zhan belum sempat menyelesaikan ucapannya.

Zhan menghela nafas. Menghadapi Yibo memang butuh ekstra kesabaran.

"Apa Yibo dari suatu tempat?"

"Hmm"

"Dari mana?" tanya Zhan lagi.

"Perpustakaan" jawab Yibo pelan tanpa melepas pelukannya.

"Ah gege paham" Zhan menganggukan kepalanya pelan beberapa kali, seolah-olah ia memang mengerti tentang sesuatu.

"Apa yang Zhan ge pahami?" Yibo mendongak untuk melihat Xiao Zhan, dan sebeliknya Zhan menunduk untuk melihat Yibo.

Cup.

Zhan mengecup singkat bibir merah Yibo, lalu melingkarkan kedua tangannya di pinggang Yibo.

"Kau sedang kesurupan" Zhan tersenyum manis, setelah mengutarakan pikiran gilanya.

MY TEACHER IS MY HUSBAND {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang