Wang Yibo duduk tenang di atas karpet berbulu dengan sebuah piring berada di pangkuannya. Ia akan tersenyum lebar saat memasukan buah jeruk segar itu pada mulutnya, mengabaikan tatapan tajam dari Xiao Zhan yang sejak tadi menatapnya. Namun lama-lama ia merasa jengah, dan risih jika terus di tatap seperti itu.
"Berhenti menatapku seperti itu Zhan ge"
"Kalau begitu berhenti bersikap aneh" balas Xiao Zhan yang masih setia menatap Yibo.
Wang Yibo mendelik tidak suka dengan ucapan Xiao Zhan, "Yibo tidak aneh yah" desisnya tidak terima.
Xiao Zhan diam tidak menanggapi lagi ucapan Yibo, membuat laki-laki yang lebih muda mengerutkan dahinya karena tidak mendapatkan balasan. Ia melirik sekilas pada Xiao Zhan yang berjalan menjauh ntah mau ke mana.
"Gege mau kemana?" tanya Yibo. Ia bahkan dengan cepat bangkit dari acara duduknya, dan berlari ke arah Xiao Zhan.
"Gege mau kemana?" ia mengulang lagi pertanyaannya karena sejak tadi Xiao Zhan tidak juga memberi jawaban. Ia tahu Xiao Zhan saat ini sedang kesal padanya karena ia yang meninggalkan Xiao Zhan begitu saja di dalam masalah, dan ia juga tidak meminta maaf pada suami tercintanya ini. Wang Yibo malah terkekeh kecil saat mengingatnya, walaupun wajah Xiao Zhan menyeramkan saat marah tapi ia tidak takut untuk sekarang ini. Ia malah memiliki ide jahil di otaknya yang mungkin bisa saja membuat Zhan tambah marah, dan ia tidak akan selamat.
"Apa ada yang lucu?" tanya Xiao Zhan dengan suara dingin yang jarang sekali ia gunakan jika bicara dengan Yibo.
Wang Yibo malah tersenyum manis, dengan cepat tangannya melingkar di leher Xiao Zhan, "Mari kita lihat, apa Zhan ge akan tahan dari seranganku" ujarnya dalam hati.
"Hmm, Zhan ge sangat lucu" Yibo mengecup dan menjilat jakun Xiao Zhan, namun Zhan belum juga merespon. Bahkan kedua tangannya masih ia biarkan menganggur.
"Gege belum jawab pertanyaan Yibo--" Yibo dengan nakalnya memasukan tangan kanannya pada baju kaos yang Xiao Zhan kenakan, mengelusnya dengan sensual, "Zhan ge mau kemana?" Yibo berbicara tepat di depan bibir Xiao Zhan, dan mencuri satu kecupan singkat di sana.
Xiao Zhan mengepalkan tangannya, ia ingin sekali membanting badan mungil Yibo di sofa dan langsung menggempurnya tanpa pemanasan, mendengar desahan dan jeritan nikmat dari bibir Yibo, tapi ia harus bisa menahannya ia ingin lihat sejauh mana sikap nakal Yibo saat menggodanya yang sangat jarang sekali Yibo lakukan.
"Menyingkirlah! Aku tidak akan pergi kemanapun" suara Xiao Zhan memberat, deru nafasnya semakin tidak beraturan saat Yibo semakin nekat dengan mengelus milik Zhan dari luar celana. Melupakan bahwa mereka masih di ruang tamu, dan kapan saja ayah dan ibu Yibo bisa memergoki aksi mereka berdua.
"Gege yakin? Tapi penis gege sudah menjerit kesakitan" Yibo tersenyum menang saat melihat Xiao Zhan memejamkan matanya menikmati usapan halus yang Yibo berikan. Jari lentinya semakin berani dengan membuka resleting celana Zhan.
"Berhenti! Atau kau tidak akan bisa lolos dariku hari ini" Xiao Zhan mencekal tangan Yibo, menghentikan tangan nakal itu yang semakin lama semakin berani.
Yibo mendongakan wajahnya menatap manik Xiao Zhan yang sudah diliputi kabut nafsu, "Aku akan bertanya sekali lagi...apa gege yakin ingin aku berhenti?" Yibo menjilat bibir Xiao Zhan, satu kakinya ia lingkarkan pada pinggang Xiao Zhan, dan ia semakin merapatkan tubuhnya. Tak ayal hal itu membuat Zhan tidak dapat bertahan dari godaan mahluk di depannya.
Zhan segera menarik pinggang Yibo untuk lebih menempel padanya, tangannya yang semula menganggur kini mulai meremas dengan kuat pantat bulat Yibo.
"Ngghh Zhan ge" Yibo mendesah cukup keras saat tangan Xiao Zhan menampar pipi pantatnya yang masih terbungkus celana, membuat Xiao Zhan semakin gila rasanya.
Xiao Zhan sedikit menunduk untuk mencium Yibo, tapi belum sempat bibir itu bertemu Yibo lebih dulu mendorong tubuh Xiao Zhan dan mengambil langkah mundur sehingga menciptakan jarak di antara kedunya, dan mengundang tatapan bertanya dari Xiao Zhan.
"Gege menyuruhku berhenti bukan? Maka aku kabulkan" Wang Yibo terkekeh saat melihat Xiao Zhan membulatkan matanya karena terkejut. Ayolah dari awal Yibo hanya ingin menggoda Zhan, ia hanya ingin membuktikan bahwa hanya dengan ia yang sedikit berbuat nakal yang menjerumus ke arah sex, maka suaminya itu tidak bisa menolak apa lagi bersikap dingin dan acuh padanya, dan misi Yibo telah berhasil. Maka tidak ada salahnya menghentikan permainan di tengah jalan bukan?.
"Kau mempermainkanku?" Zhan menatap tajam pada Yibo.
Namun Yibo dengan santainya berbalik arah dengan satu tangan berada di saku celana, dan bibir yang tidak henti-hentinya bersiul karena senang. Tidak perduli bahwa tatapan tajam Xiao Zhan bisa saja melubangi punggungnya.
Zhan melihat kepergian Yibo dan selangkangannya bergantian. Penisnya sudah terasa sesak, dan sakit di dalam sana karena ulah Yibo, namun lihat si pelaku malah berusaha melarikan diri sekarang, Zhan tidak akan pernah membiarkan Yibo kabur kali ini. Dengan cepat Zhan menyusul Yibo, menggendong tubuh mungil itu seperti karung beras.
"Yak. Apa yang gege lakukan?" jerit Yibo saat tiba-tiba saja tubuhnya terasa melayang.
Plak
"Aw--Ngghh" Yibo menjerit sekaligus mendesah saat Zhan menampar pantatnya, dan kemudian meremasnya dengan kuat.
"Kau terlambat jika ingin berhenti sekarang sayang" Zhan mengatakannya sambil terus berjalan menaiki anak tangga menuju kamar Yibo dulu, mengabaikan Wang Yibo yang terus berontak dan menjerit minta di turunkan.
"Eh Zhan ada apa?" Nyonya Wang yang hendak ke dapaur menghentikan langkahnya saat melihat Yibo di angkut seperti karung beras oleh Xiao Zhan.
"Mama tolong Yibo" Yibo menjerit meminta pertolongan saat mendengar suara mamanya.
"Aku akan memberi hukuman pada anak nakal ini mah" balas Zhan. Ia bahkan tidak menghentikan langkahnya atau berbalik melihat mertuanya itu di bawah tangga.
"Menghukum?" gumam Nyonya Wang tidak mengerti.
"Kau lupa hukuman yang sering aku berikan?" sebuah suara yang tepat di belakang Nyonya Wang membuat ia terlonjak kaget, namun saat tahu siapa pelakunya ia malah tersenyum dengan malu-malu.
"Atau kau ingin mengenang kembali hukuman yang sering aku berikan?" Tuan Wang tersenyum penuh arti, ia memandangi wajah istrinya itu dari samping. Istrinya ini bahkan tidak mau berbalik dan melihatnya karena malu, membuat ia menjadi gemas sendiri.
"Ya ya. Turunkan aku!" Nyonya Wang berusaha berontak saat apa yang di lakukan Xiao Zhan pada Yibo kini terjadi padanya. Suaminya itu mengangkatnya seperti karung beras.
"Aku juga akan menghukummu" ujar Tuan Wang.
"Aku tidak melakukan apapun eh"
"Aku tidak perduli" Tuan Wang tetap membawa tubuh istrinya itu ke kamar peribada mereka, kamar yang menjadi saksi terbentuknya bocah usil, dan nakal yang kini telah memiliki suami, siapa lagi kalau bukan Wang Yibo.
TBC.
Ada yang butuh NC?😆😆
KAMU SEDANG MEMBACA
MY TEACHER IS MY HUSBAND {END}
RomanceXiao zhan adalah seorang guru matematika yang dipindah tugaskan ke sekolah wang yibo, yang tak lain dan tak bukan adalah istrinya sendiri. Wang yibo adalah siswa di SMA Beijing International School (BIS) yang harus dikagetkan dengan kepindahan xiao...