Bagian 5

8.6K 704 35
                                    

"ZHAN GE"

Teriakan wang yibo menggema diruangan itu, mengundang tatapan bertanya dari seisi kelas. Menyadari kebodohannya wang yibo segera menyembunyikan kembali wajahnya, memukul kepalanya sendiri sambil terus memaki.

Guo cheng menggigit bibir bawahnya sendiri agar tidak meledakan tawanya. Jika kalian mengira guo cheng seperti itu karna takut pada sang guru kalian salah besar, sekali lagi salah besar. Guo cheng lebih takut dengan bayi singa yang ada disebelahnya ini, karna yibo akan lebih menyeramkan daripada guru killer jika sedang marah, itu menurut guo cheng.

"kalian saling kenal?" tanya guru sejarah itu pada keduanya mewakili semua yang ada disanah yang ingin menanyakan hal yang sama pula.

"Ekhmm" xiao zhan hanya berdehem menanggapi pertanyaan itu. Sedangkan wang yibo masih menyembunyikan wajahnya enggan untuk melihat kedepan.

"yibo keponakan ku" ucap xiao zhan pada akhirnya. Hanya itu yang terlintas dibenaknya saat ini.

Wang yibo mencebikan bibirnya mendengar jawaban xiao zhan "ck. Mana ada ponakan berciuman bibir, mana ada ponakan melakukan seks" grutu yibo pelan yang tidak dapat didengar oleh siapapun termasuk guo cheng.

Wang yibo ingin sekali berteriak bahwa orang yang mereka tatap dengan lapar adalah miliknya, suaminya. Bukankah itu tujuan yibo ingin segera menikah dengan xiao zhan, agar ia bisa dengan lantang mengatakan bahwa xiao zhan telah memiliki istri yang tak lain adalah dirinya sendiri. Tapi sepertinya itu tidak berlaku jika mereka berada di lingkungan sekolah.

"benarkah?" tanya guru sejarah itu lagi memastikan.

Xiao zhan hanya menganggukkan kepalanya menanggapi pertanyaan guru wanita itu.

Guru sejarah itu tersenyum "bagus. Itu artinya guru xiao bisa mengawasi yibo agar tidak bolak-balik masuk ruang BK, dan juga membimbingnya, mengingat nilai wang yibo hampir semuanya dibawah rata-rata"

Xiao zhan membulatkan matanya tidak percaya akan penjelasan guru wanita itu "apa separah itu? Mengawasinya, nilai yang hampir semuanya dibawah rata-rata. Apa-apaan ini" monolog xiao zhan sambil menatap wang yibo yang tidak juga mengangkat wajahnya.

Guo cheng menyiku lengan wang yibo, sambil terus menahan tawanya "hmmpfff...yibo ini baru hari pertama zhan ge berada di sini dan keburukanmu sudah terbongkar, bagaimana dengan hari selanjutnya" guo cheng mengucapkannya dengan berbisik.

Wang yibo mencubit perut sahabatnya dengan keras, hal itu berhasil membuat tawa kecil guo cheng berubah menjadi suara rintihan.

"rasakan kau sialan"

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Waktu sudah menunjukkan pukul 12:00 siang. Itu artinya sudah waktunya beristirahat sejenak dari rutinitas belajar dan mengajar. Dapat di lihat semua murid sudah berhamburan menuju kantin untuk mengisi perutnya. Sama halnya dengan wang yibo dan guo cheng mereka berdua bahkan sudah duduk dengan tenang dimeja paling pojok sambil menunggu makanannya siap.

"yibo kau benar-benar tidak tahu bahwa zhan ge akan pindah ke sekolah kita?"

Wang yibo memutar bola matanya malas. Hey sudah lebih dari sepuluh kali sahabatnya ini menanyakan hal yang sama, dan kali ini wang yibo sudah bosan untuk menjawabnya.

"kenapa kau diam saja?" merasa tidak ada jawaban guo cheng kembali bertanya.

Wang yibo menghela nafas kasar "kau ingin jawaban seperti apa lagi?" tanya yibo sarkas.

"galak sekali"

"kau menyebalkan" balas yibo.

"kiu minyibilkin" guo cheng malah mengejek wang yibo, yang membuat yibo menatap galak pada guo cheng.

MY TEACHER IS MY HUSBAND {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang