Bagian 13

6K 499 28
                                    

Xiao zhan dengan perlahan masuk ke dalam kamar, yang ia tempati dengan yibo. Dapat ia lihat laki-laki manis kesayangannya sedang bergelung di bawah selimut tebalnya.

"sayang" dengan lembut xiao zhan menyingkab selimut itu, sehingga kini terpampang jelas wajah cantik yibo, yang sedang tertidur lelap, membuat xiao zhan tidak dapat menyembunyikan senyumannya, saat melihat wajah menggemaskan yibo saat tidur.

Tangan xiao zhan mengelus dahi yibo, namun kemudian ia sedikit tersentak kaget karena dahi yibo begitu panas.

"sayang kau demam?" pertanyaan bodoh itu keluar dari mulut xiao zhan. Sudah jelas suhu tubuh yibo memang panas, dan itu artinya wang yibo memang terserang demam. Tapi ntah kenapa xiao zhan malah mempertanyakannya pada yibo yang bahkan masih menutup matanya.

"sayang ayo bangun" xiao zhan menepuk pipi yibo beberapa kali dengan lembut, berusaha membangunkan wang yibo dari mimpi indahnya.

"engg...tidak mau" ujar yibo dengan sura seraknya.

"kau harus bangun sayang, lalu setelah itu minum obat"

"yibo tidak sakit" wang yibo kembali menarik selimutnya, dan menutupi seluruh tubuhnya.

Xiao zhan ikut naik ke atas tempat tidur, memposisikan dirinya di samping yibo, lalu memeluknya.

"jadi bayi kesayangan gege tidak sakit hmm? Lalu kenapa badanmu panas sayang?"

"tidak tahu" balas yibo jutek.

"masih marah hmm?" xiao zhan mengeratkan pelukannya pada tubuh yibo.

"gege jangan peluk-peluk yibo! Panas tahu" wang yibo menyingkirkan tangan xiao zhan, namun bukannya menyingkir xiao zhan malah semakin erat memeluk yibo.

"gege akan lepaskan kalau yibo mau bangun, dan makan"

"hiks jangan paksa yibo"

Mendengar wang yibo yang menangis, xiao zhan menjadi panik sendiri. Pasalnya wang yibo ini tidak mudah untuk menangis, namun sepertinya di saat ia demam seperti ini, itu adalah hal biasa.

"gege akan tetap memaksa untuk kesembuhanmu sayang" xiao zhan bangkit dari acara berbaringnya, lalu mengangkat yibo seperti karung beras. Tak ayal hal itu membuat wang yibo semakin berteriak histeris minta di turunkan.

Setelah sampai di dapur. Xiao zhan langsung menurunkan wang yibo di atas meja makan, lalu ia mengambil satu mangkuk penuh bubur yang baru saja ia buat. Awalnya xiao zhan akan membuat sup, tapi ntah kenapa ia berubah pikiran dan malah membuat bubur. Tapi keputusannya membuat bubur ternyata adalah pilihan yang tepat, karena wang yibo yang sedang sakit.

"yibo tidak mau makan" wang yibo menutup mulutnya sendiri menggunakan tangannya, ia bahkan menggelengkan kepalanya beberapa kali.

"sedikit saja! Gege suapi oke" xiao zhan menyodorkan satu sendok bubur pada mulut yibo, tapi wang yibo masih tidak juga melepaskan tangannya dari mulutnya.

"jika yibo makan dan minum obat, gege janji akan menuruti kemauan yibo"

"janji?" dengan cepat wang yibo mengatakan hal itu, bahkan ia menatap berbinar pada xiao zhan dengan matanya yang memerah karena suhu tubuhnya yang masih panas.

Xiao zhan menghembuskan nafasnya pelan sebelum menjawab "ya, gege janji"

"ta-tapi sedikit saja yah makan buburnya" wang yibo mencoba melakukan penawaran pada suaminya.

"habiskan! Kau dengar? Ha.bis.kan" ujar xiao zhan penuh penekanan di akhir katanya. Membuat sang lawan bicara memajukan bibirnya tidak suka, dan bersiap-siap akan menangis lagi.

"gege jahat hiks...yibo benci gege hiks"

"oh apa lagi sekarang?" ujar xiao zhan dalam hati.

Xiao zhan terus memperhatikan wang yibo, namun sedetik kemudian ia membawa tubuh mungil itu kedalam dekapannya. Merasa tidak tega saat melihat wang yibo menangis, dengan mata dan hidung yang memerah, dan bibirnya yang terlihat pucat.

"maafkan gege hmm" xiao zhan sesekali mengecup pucuk kepala yibo.

"sekarang ayo makan" xiao zhan menghapus jejak air mata yang masih tertinggal di pipi tembem yibo.

"suapin"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Setelah acara makan dan minum obat yang penuh dengan drama. Akhirnya sekarang dua manusia yang berbeda usia itu sedang duduk di atas sofa, sambil menonton acara televisi yang ntah sedang menayangkan acara apa.

"gege yibo ingin buah"

Xiao zhan yang mendengar permintaan yibo, tanpa di printah langsung berjalan ke dapur, dan mengambil satu piring buah apel dan pisau, lalu kembali duduk di sebelah wang yibo.

"ini" xiao zhan memberikan satu buah apel utuh, tanpa di potong, dan tanpa di kupas. Membuat wang yibo mendengus kesal dan menatap xiao zhan dengan tajam.

Xiao zhan terkekeh kecil saat melihat hal itu, ntah kenapa melihat wang yibo seperti itu malah terlihat menggemaskan di matanya.

"kenapa tidak diambil? Katanya ingin buah" ujar xiao zhan dengan usil. Melupakan bahwa wang yibo saat ini masih sakit.

"kupas dulu, lalu potong-potong! Atau penis zhan ge yang ingin yibo potong?"

Xiao zhan refleks langsung menutupi daerah selangkangannya, lalu merasakan ngilu saat membayangkan apa yang wang yibo katakan tadi.

"CEPAT KUPAS ZHAN GE!" wang yibo berteriak untuk menyadarkan xiao zhan dari acara melamunnya, yang membuat yibo kesal.

"uh kupingku sakit" xiao zhan mengusap kupingnya beberapa kali, seolah-olah ia memang merasakan sakit pada gendang telinganya.

"cepat zhan ge" wang yibo kembali berucap, namun kali ini bukan berteriak melainkan merengek pada xiao zhan, dan malah menggoyang-goyangkan tangan xiao zhan.

"iya iya sayang, astaga lepaskan dulu tanganku!"

Wang yibo akhirnya melepaskan tangan xiao zhan, membiarkan suaminya itu mengupas buah apel, sedangkan dirinya kembali menonton acara televisi yang kini menayangkan acara drama.

"ini" ujar xiao zhan tiba-tibo. Membuat wang yibo refleks langsung melihat apa yang di berikan oleh xiao zhan padanya.

Mata wang yibo membulat tidak percaya, saat melihat ujung pisau tajam itu kini mengarah padanya, lalu ia melihat wajah xiao zhan yang terlihat tenang, membuat mata wang yibo berkaca-kaca, yang langsung mendapatkan tatapan heran dari xiao zhan.

"hiks zhan ge tidak sayang yibo lagi? Kalau gege bosan, benci, dan sudah tidak ingin bersama yibo lagi bilang hiks...ja-jangan membunuh yibo hiks"

Wang yibo mengatakannya dengan air mata yang sudah berlomba-lomba menuruni pipinya, bahkan tangisannya terasa sangat pilu di telinga xiao zhan.

"hey baby ada apa? Siapa yang ingin membunuhmu? Katakan pada gege" ujar xiao zhan masih tidak menyadari pisau yang ia pegang, masih mengarah pada yibo.

"zhan ge hiks" wang yibo semakin menangis "ini apa? Gege ingin membunuh yibo hiks" wang yibo menunjuk pisau yang xiao zhan pegang.

Xiao zhan langsung melihat arah telunjuk yibo, dan langsung tertawa terpingkal-pingkal.

"haha...sayang kau tidak lihat selain pisau ada buah yang sudah gege potong hmm" xiao zhan menarik wang yibo dalam pelukannya.

"gege sangat menyayangimu, mana mungkin gege membunuh manusia manis seperti yibo" xiao zhan kembali tertawa, sedangkan wang yibo lebih memilih menyembunyikan wajahnya pada dada bidang xiao zhan, dengan muka merah karena malu.

"dasar bodoh, kenapa bisa salah paham" ujar yibo dalam hati, memaki dirinya sendiri.












TBC...

Chapter kali ini khusus buat mereka berdua wkwkw.

MY TEACHER IS MY HUSBAND {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang