Bagian 24

5.1K 447 70
                                    

Sinar mentari pagi yang mulai masuk melalui celah-celah jendela itu mengusik tidur cantik Wang Yibo. ia perlahan membuka matanya, lalu mengerjapkan mata indahnya beberapa kali, untuk membiasakan dengan cahaya. Hal pertama yang ia lihat adalah wajah tampan suaminya, Xiao Zhan terlihat sangat damai dalam tidurnya, membuat Wang Yibo mengangkat sudut bibirnya tersenyum.

"Hooek" Wang Yibo buru-buru berlari ke kamar mandi saat merasakan mual, ia bahkan tanpa sadar membuat Xiao Zhan terbangun dari tidurnya karena pergerakan tiba-tiba Yibo.

"Yibo!" panggil Xiao Zhan dengan suara khas bangun tidurnya.

"Hooek"

Xiao Zhan mengerutkan dahinya saat mendengar suara air dari kamar mandi, dan suara seseorang yang sedang muntah. Namun sedetik kemudian ia membulatkan matanya saat mengingat sesuatu, tanpa pikir panjang ia langsung berlari ke arah kamar mandi. Dan benar saja di sana Wang Yibo sedang berusaha memuntahkan sesuatu dari mulutnya.

"Sayang, apa masih sakit?" Xiao Zhan melangkah lebih mendekat pada Yibo.

Wang Yibo mematikan air, lalu memutar tubuhnya untuk berhadapan dengan Xiao Zhan yang menatapnya penuh ke khawatiran.

"Zhan ge" panggil Yibo pelan. Ia kini mengalungkan tangannya pada leher Xiao Zhan, dan membenamkan wajahnya di dada bidang suaminya. Dan Xiao Zhan ikut melingkarkan tangannya di pinggang ramping Yibo.

"Ada apa hmm?" tanya Xiao Zhan dengan lembut.

"Ingin buah jeruk" rengek Yibo.

"Baiklah, nanti kita beli"

"Tidak mau" tolak Yibo cepat.

Xiao zhan mengerutkan dahinya bingung. Bukankah Yibo menginginkan buah jeruk, lalu kenapa ia menolak untuk membelinya pikir Xiao Zhan.

"Lalu?" tanya Xiao Zhan pada akhirnya.

"Ayo kita mencuri buah jeruk punya tetangga kita yang di rumah mama" ujar Yibo dengan polosnya. Tidak tahu saja bahwa Xiao Zhan kini sangat terkejut, dan hampir jantungan.

"Sa-sayang, ki-kita beli saja yah" ujar Xiao Zhan dengan terbata. Ayolah seumur hidupnya ia tidak pernah mencuri, dan lagi dibandingkan mencuri yang hanya menghasilkan beberapa butir buah jeruk, ia bahkan bisa membeli satu kebun buah jeruk untuk Yibo.

"No no no" Wang Yibo melepaskan pelukannya. "Zhan ge sayang Yibo tidak mau membelinya...turuti atau Yibo tendang penis Zhan ge" ujar Yibo dengan mata tajam menatap Xiao Zhan. Walaupun wajah Yibo tidak terlihat seram, tapi ucapannya barusan mampu membuat Xiao Zhan menelan ludahnya takut, dan refleks menutupi penis kebanggaannya yang masih terbungkus celana itu dengan tangan. Hal itu malah mengundang kekehan geli dari Wang Yibo.

"Jadi Zhan ge pilih mana? Menurut atau..."

"Ya ya ya...kita pergi ke rumah mama" ujar Xiao Zhan memotong perkataan Yibo dengan cepat. "Sekarang Yibo mandi! Gege tunggu di luar" Xiao Zhan sudah akan melangkah keluar dari kamar mandi, tapi cekalan pada tangannya membuat ia menghentikan langkahnya.

"Yibo tidak mau menunggu lama...lebih baik kita mandi berdua ge" Wang Yibo mulai membuka baju yang ia kenakan, dan menampilkan tubuh bagian atasnya yang sangat indah. Tidak tahu saja bahwa Xiao Zhan mati-matian menahannya, tapi tentu saja itu tidak mudah, terlebih lagi sepertinya bagian bawahnya terlalu peka sehingga kini sudah terasa sangat sesak di dalam celana.

Tingkah laku Wang Yibo pagi ini memang sangat gila, bahkan sangat gila karena mampu membuat Xiao Zhan tidak berkutik di buatnya. Dan sekarang ia mati-matian menahan hasratnya untuk tidak menyentuh Yibo, karena laki-laki mungilnya sedang sakit.

"Singa nakal, kau pasti sengaja mengerjaiku...kau tahu aku tidak tega menerkammu karena kau sedang sakit...lihat saja baby, kau akan habis di tanganku nanti" ujar Xiao Zhan dalam hati, tatapan matanya tidak lepas dari Yibo yang kini sudah bertelanjang bulat di hadapannya.

.
.
.
.
.
.
.
.

Setelah menghabiskan waktu sekitar 2 jam di kamar mandi, Xiao Zhan dan Wang Yibo kini sudah selesai bersiap-siap berangkat ke rumah mama Yibo. Ya tidak salah mereka memang menghabiskan waktu lama hanya untuk mandi, karena Xiao Zhan tidak membiarkan Wang Yibo keluar sebelum penis kebanggaannya itu di tidurkan, dan berakhir dengan Yibo yang memberikan blowjop dan handjop. Benar-benar pagi yang melelahkan untuk keduanya. Ini adalah hari minggu, yang membuat keduanya bebas melakukan apapun, dan ingin kemanapun karena terbebas dari semua aktivitas sekolah dan kantor.

Selama di perjalanan Wang Yibo tidak henti-hentinya mengoceh tentang apapun. Ia terlihat begitu bersemangat hari ini. Bukan karena akan bertemu kedua orang tuanya tapi karena ia tidak sabar untuk mencuri buah jeruk milik tetangganya, sama seperti dulu yang sering ia lakukan.

Setelah menempuh perjalanan yang memakan waktu sekitar 30 menit lamanya, kini mobil mewah Xiao Zhan sudah memasuki area rumah Yibo.

Wang Yibo dengan semangat turun dari mobil, dan bukannya menuju rumahnya Wang Yibo malah berbalik arah untuk menuju rumah tetangganya, membuat Xiao Zhan dengan cepat turun dari mobil dan menarik tudung hoodie yang Yibo pakai, membuat tubuh Yibo terhuyung ke belakang.

"Yak. Zhan ge sakit" ujar Yibo yang merasakan lehernya sedikit tercekik.

"Kau mau ke mana?" Xiao Zhan tidak menghiraukan perkataan Yibo tadi, ia malah memberikan pertanyaan yang membuat Yibo mendengus kesal.

"Kerumah Tuan Wang Zhuocheng mencuri jeruk"

"Tidak nanti saja...ayo kita masuk!" Xiao Zhan menarik tudung hoodie Yibo, menyeret bayi singa itu seperti membawa anak kucing.

Xiao Zhan tidak habis pikir dengan Yibo, apa ia tidak merasa takut karena Tuan Zhuocheng terkenal sangat galak di sini. Tapi kemudian ia teringat jika istrinya ini istimewa, sungguh sangat istimewa sehingga mampu membuat ia sakit kepala. Dan Xiao Zhan tidak mengerti kenapa tingkah laku Yibo semakin lama semakin aneh-aneh saja. Membuat ia kewalahan dan pusing di waktu bersamaan.

Tok...Tok...Tok

Xiao Zhan mengetuk pintu rumah mama Wang beberapa kali, tapi tidak juga ada orang yang membuka pintu rumah itu. Sedangkan Wang Yibo yang sudah merasa kesal dengan Xiao Zhan segera menepis tangan Xiao Zhan dari tudung hoodienya.

BRAK.

Xiao Zhan tersentak kaget karena tiba-tiba saja Wang Yibo menendang pintu rumah itu, dan hasilnya pintu rumah itu rusak.

"Yi-yi"

"APA?" tanya Yibo galak.

Dan Xiao Zhan refleks menggelengkan kepalanya.

Wang Yibo memutar matanya malas, lalu melenggang begitu saja meninggalkan Xiao Zhan yang masih diam di tempatnya.










TBC.

Sampe sini dulu yah.
Aku mau nemenin Yibo maling dulu😆😆😆

MY TEACHER IS MY HUSBAND {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang