Bagian 45

5K 341 76
                                    

"Zhan ge ini kenapa dede bayinya tidak mau minum susu?" Wang Yibo sedikit berteriak saat mengatakannya, posisinya yang berada di dalam kamar memang tidak memungkinkan jika ia berbicara dengan pelan, mengingat Xiao Zhan sedang berada di dapur.

Hari ini adalah hari ketiga setelah persalinan Wang Yibo, dan kini mereka telah kembali ke apartemen. Orang tua Yibo sempat menyarankan untuk tinggal bersama mereka, atau bersama kedua orang tua Xiao Zhan untuk sementara waktu, tapi Yibo menolaknya.

Tidak lama Xiao Zhan datang dengan membawa nampan berisi satu gelas susu, dan juga dua potong sandwich di dalam piring. Meletakkannya di atas nakas sebelum mengambil tempat duduk di sisian ranjang dekat Yibo.

"Kenapa hmm?" Zhan melirik bayi di gendongan Yibo, lalu beralih menatap Wang Yibo yang terlihat sedikit panik.

"Dia tidak mau meminum susu. lihat!" Yibo mengangkat tangannya, memperlihatkan botol susu yang masih terisi penuh.

Zhan diam memperhatikan botol susu di tangan Yibo, lalu melirik bayi dalam pangkuan Yibo yang tertidur pulas. Dan hal itu mengundang Xiao Zhan menghela nafas lelah.

Tak.

"Aww...yak! Apa-apaan Gege ini?" Yibo melototkan matanya ke arah Xiao Zhan, menatap tidak suka atas apa yang Xiao Zhan lakukan padanya barusan. Kalian tahu apa yang baru saja Zhan lakukan? Laki-laki tampan itu baru saja menyentil dahi Yibo, tapi tenang saja Zhan tidak terlalu kuat saat melakukannya. Ia hanya gemas melihat kebodohan Yibo.

"Sayang!!" Zhan memanggil Yibo dengan penuh kelembutan.

"Dede bayinya sedang tertidur. Apa Yibo tidak lihat matanya terpejam hmm?"

"Tapi kata dokter ia harus meminum susu dua jam sekali" balas Yibo tidak ingin kalah.

"Tapi ia baru saja minum susu lima menit yang lalu" sanggah Xiao Zhan dengan cepat, membuat bibir Yibo mengerucut lucu.

Zhan terkekeh pelan melihat Yibo, bayinya dan juga Yibo itu sama-sama lucu, dan menggemaskan membuat Xiao Zhan tidak dapat membedakan mana yang bayi sesungguhnya.

Ting...Tong...Ting.

Suara bel tiba-tiba saja terdengar, menghentikan kekehan Xiao Zhan.

"Biar Gege yang buka" ujar Xiao Zhan. Ia mengusap pelan surai hitam Yibo, lalu mencuri satu kecupan di pipi tembem putranya sebelum beranjak keluar dari kamar. Sedangkan Yibo hanya mengangguk patuh.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Zhan berjalan cepat menuju pintu masuk saat suara bel terus menerus berbunyi, membuat Xiao Zhan sedikit kesal dengan tingkah orang yang sekarang bertamu di tempatnya. Bukan apa-apa, Zhan hanya takut jika putranya akan terbangun karena terganggu oleh suara bel, akan Zhan maki habis-habisan jika benar putranya terbangun nanti.

Zhan semakin mendengus kesal saat melihat siapa orang yang sekarang sedang bertamu, tepat di hadapannya berdiri Guo Cheng yang memamerkan cengiran khasnya serta Zheng Fanxing yang berdiri di sampingnya dengan tersenyum ramah.

"Apa tidak ada cara yang lebih menyebalkan untuk bertamu?" ujar Xiao Zhan mencibir. Fanxing yang tahu akan hal itu hanya dapat menggaruk belakang kepalanya yang sama sekali tidak gatal, ia tidak tahu harus mengatakan apa.

"Ada" bukan Fanxing, tapi Guo Cheng yang menjawab.

"Mendobrak pintu contohnya, atau mungkin mengendap seperti maling" Guo Cheng tersenyum dengan amat menyebalkan. Sekarang Zhan semakin tahu kenapa Yibo, dan juga Guo Cheng bisaa menjadi teman dekat. Itu semua tentu saja karena sikap, dan sifat keduanya amat sangat mirip.

"Kau yakin berani?" Zhan menyeringai, melipat kedua tangannya di dada dengan pandangan lurus menatap Guo Cheng.

Guo Cheng sedikit takut saat melihat tatapan itu, "Hehe nggak pak, saya cuma kasih contoh aja tadi...Yibo di dalam? saya izin melihat Yibo" Guo Cheng buru-buru lari masuk ke dalam, yang bahkan Xiao Zhan belum mempersilahkannya.

MY TEACHER IS MY HUSBAND {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang