1 Minggu kemudian.
Wang Yibo telah menyelesaikan ujian akhir semester. Bukan hanya Wang Yibo, tapi juga semua murid di sekolah ini. Wang Yibo, dan Guo Cheng kini sedang menunggu pengumuman hasil dari ujian kemarin. Mereka berdua kompak berdiri dekat mading sekolah yang tentu saja banyak sekali murid lainnya. Setelah pulang sekolah nanti ia, dan Xiao Zhan akan langsung ke rumah sakit sesuai dengan apa yang di katakan dokter Victoria minggu lalu. Ngomong-ngomong tentang Xiao Zhan, suaminya itu sudah tidak mengajar lagi, Zhan memutuskan untuk fokus pada perusahaan, dan juga mengurus bayi mereka yang akan lahir, jangan lupakan Zhan juga harus mengurus Wang Yibo, karena sebenarnya Wang Yibolah bayi Xiao Zhan yang sesungguhnya.
"Yibo ayo kita pergi saja! Untuk apa menunggu hasil ujian" Guo Cheng menggerutu, ia kesal karena tidak biasanya Wang Yibo penasaran dengan hasil ujiannya.
"Tunggu dulu"
Guo Cheng memutar bola matanya malas. Lagi dan lagi, jawab itu yang Yibo berikan. Apa Yibo tidak pegal berdiri dengan perut bulat seperti bola, Guo Cheng yang tidak hamil saja sudah merasa lelah untuk berdiri.
"Sssss-akhh Cheng" Yibo meringis sakit memanggil nama Guo Cheng, dengan satu tangan mencengkram tangan Guo Cheng kuat.
"Ya ya. Ini sakit lepas!" Guo Cheng berniat menyingkirkan tangan Yibo, tapi ia urungkan karena saat melihat Yibo yang pucat, dan meringis sakit membuatnya khawatir.
"Yibo kau kenapa?" Guo Cheng terlihat panik saat kini peluh sudah membanjiri kening putih Yibo, bahkan cengkraman pada tangannya semakin kuat.
"Cheng! Sepertinya aku akan melahirkan" cicit Yibo.
"Kau apa?" Guo Cheng bertanya dengan wajah polosnya, menatap Yibo dengan bingung.
Plak.
"AKU AKAN MELAHIRKAN SIALAN" Wang Yibo memukul kepala Guo Cheng dengan keras, bisa-bisanya di situasi seperti ini sahabatnya itu malah memasang wajah bodoh, padahal ia sudah jelas mengatakan ia akan melahirkan. Tapi sayangnya karena teriakan Yibo barusan mengundang semua murid yang ada di sana menatapnya juga.
"JANGAN MENATAPKU JIKA TIDAK INGIN MEMBANTU" Yibo berteriak, merasa kesal karena ia malah di jadikan tontonan.
"Yibo apa yang harus aku lakukan?" Guo Cheng malah bertanya, karena demi apapun ia bingung harus melakukan apa.
"Telpon Zhan ge Cheng-akh...aku tidak tahan lagi"
"AWW...Yibo rambutku bisa rontok kalau kau tarik seperti itu" Yibo tidak perduli, ia malah semakin kuat menjambak rambut Guo Cheng.
Merasa di abaikan oleh Yibo, Guo Cheng mendengus kesal dan sepertinya harus pasrah di aniaya oleh Yibo yang ingin melahirkan.
"Mau melahirkan saja kau masih bisa menyiksa orang" ujar Guo Cheng dengan kesal.
"DIAM! CEPAT TELPON ZHAN GE"
"Iya...astaga aku bisa gila"
Yibo terus meringis sakit, ia tidak pernah tahu bahwa melahirkan sesakit ini. Apa Mamahnya dulu juga seperti ini? Jika iya, Yibo rasa ia menjadi anak durhaka karena sering membuat mamahnya itu kesal dengan kelakuannya.
"Halo Fanxing--Aww Yibo sakit"
"Kenapa kau menghubungi Fanxing? Aku bilang Xiao Zhan bukan Fanxing" Yibo menarik rambut Guo Cheng semakin kuat, membuat sang empu meringis. Guo Cheng yakin rambutnya banyak yang tercabut.
"Aku tidak punya nomor Zhan ge" ujar Guo Cheng susah payah, ia harus berjuang mati-matian agar ponsel di tangannya tidak jatuh, dan satu tangannya lagi memegang tangan Yibo yang masih menjambak rambutnya, jika tidak di tahan rambut Guo Cheng bisa habis semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY TEACHER IS MY HUSBAND {END}
RomanceXiao zhan adalah seorang guru matematika yang dipindah tugaskan ke sekolah wang yibo, yang tak lain dan tak bukan adalah istrinya sendiri. Wang yibo adalah siswa di SMA Beijing International School (BIS) yang harus dikagetkan dengan kepindahan xiao...