"aku pikir kita akan terbebas dari hukuman, tapi nyatanya sama saja" guo cheng terus mengomel tidak jelas, sambil terus menyikat lantai toilet yang sangat kotor.
"kenapa kau tidak bisa meluluhkan hati suamimu itu yibo?" ujar guo cheng lagi.
Wang yibo memutar bola matanya malas, sahabatnya ini terus saja mengomel, membuat ia yang kesal menjadi semakin kesal.
Flashback on
"sayang gege ha...."
"maaf guru xiao disini aku muridmu bukan istrimu" ujar yibo, dan seringaian terlihat di bibirnya.
Xiao zhan tidak dapat berkata-kata lagi saat ucapannya beberapa saat lalu kembali dibalikan untuk menyerangnya.
"oh astaga air mata palsu ini ternyata berhasil" wang yibo bersorak dalam hati.
Wang yibo bangkit dari duduknya, membuat dua orang yang berada di sana mendongakan wajahnya untuk menatap yibo.
"apa masih ada yang ingin anda katakan?" wang yibo menatap xiao zhan dengan wajah datarnya.
"apa aktingku bagus?" ujar yibo dalam hati, ia menanyakan hal itu pada dirinya sendiri "semoga saja zhan ge tidak curiga"
Xiao zhan hanya diam, ia terus menatap wajah wang yibo lekat, hal itu membuat wang yibo sedikit takut, dan cemas, ia takut jika xiao zhan tau ia hanya pura-pura.
"jika memang tidak ada yang ingin di bicarakan lagi, kami permisi"
Wang yibo menarik tangan guo cheng untuk berdiri, lalu menyeretnya untuk segera keluar dari ruangan xiao zhan. Ia tidak ingin berlama-lama di dalam ruangan itu, bisa-bisa xiao zhan curiga, dan bisa saja xiao zhan mengetahuinya. Maka dari itu wang yibo harus segera kabur, tapi saat wang yibo baru memutar knop pintu suara bass xiao zhan terdengar lagi.
"tolong bersihkan toilet laki-laki, dan pungut dedaunan di taman sekolah" xiao zhan mengatakannya dengan santai.
Sedangkan wang yibo dan guo cheng yang mendengarnya langsung memutar tubuh mereka kompak, hanya untuk memberikan tatapan tajam pada xiao zhan, dan akan memberikan protesannya.
"satu kali protes, maka satu tambahan hukuman untuk kalian"
"kau menyebalkan" setelah mengatakan itu wang yibo langsung pergi dari sanah, dengan membanting pitu, yang langsung di susul guo cheng yang sama kesalnya dengan yibo. Ia pikir hari ini ia akan terbebas dari hukuman, tapi nyatanya tidak.
Xiao zhan yang melihat kepergian dua sahabat itu hanya terkekeh gemas, saat keduanya pergi dengan wajah kesal bahkan sampai membanting pintu.
"anak nakal...kau pikir gege tidak tahu kau hanya berpura-pura...wajah cantikmu tidak bisa untuk berbohong" xiao zhan kembali terkekeh "air mata palsu" xiao zhan semakin tersenyum lebar, saat mengingat wajah wang yibo yang terlihat cemas saat ia tatap. Singa nakalnya itu tidak bisa mengelabuinya.
Flashback off
"aku lelah sekali" wang yibo membanting kain pel, dan malah mendudukan pantatnya pada kloset.
"salah sendiri kau tidak bisa merayu suami sendiri" ujar guo cheng mencibir.
"kau tahu cheng?" wang yibo menatap guo cheng yang masih sibuk menyikat lantai toilet.
"tidak" balas guo cheng cepet.
"merayu suami tetangga lebih mudah daripada merayu suami sendiri" ujar yibo sambil terkekeh pelan.
Duk.
"Aww" wang yibo nerasakan sakit pada kepalanya. Lalu ia mendelik tidak suka pada guo cheng, saat benda yang guo cheng gunakan untuk menyikat lantai toilet melayang, dan mengenai kepalanya.
"apa yang kau lakukan?"
"hanya ingin mengembalikan otakmu, agar kembali waras" ujar guo cheng sarkas.
Duk.
"aww...kenapa kau melemparku juga"
"bukankah kau sama tidak warasnya denganku" wang yibo melenggang pergi. Meninggalkan guo cheng yang menatapnya tajam.
"ya ya...kau mau ke mana?" guo cheng segera menyusul wang yibo. Tidak perduli dengan toilet yang belum selesai mereka bersihkan.
"tentu saja pulang...ini sudah sangat sore, bahkan anak-anak yang lain sudah pulang sejak lama"
Guo cheng mengedarkan pandangannya, meneliti setiap sudut sekolah yang sudah sangat sepi, dan terlihat menyeramkan. Di tambah lagi dengan awan yang mendung, membuat suasana sekolah yang sepi semakin terasa mencekam.
Guo cheng kembali melihat wang yibo yang sudah semakin jauh, dengan sekuat tenaga ia segera menyusul. Guo cheng merasa takut sekarang.
Tiba-tiba saja hujan turun dengan deras, membuat langkah wang yibo maupun guo cheng terhenti, dan memilih mencari tempat berteduh.
"sial...padahal bentar lagi mencapai parkiran" ujar guo cheng kesal.
"ayo kita terobos!"
"kau yakin?" guo cheng kini menatap wang yibo khawatir. Berteman lama dengan wang yibo, membuatnya tahu bahwa laki-laki itu tidak bisa terkena air hujan, wang yibo akan mudah terkena demam.
"tentu saja...ayolah hujannya tidak akan berhenti" wang yibo menarik tangan guo cheng, namun guo cheng tidak juga beranjak dari tempatnya. Hal itu membuat wang yibo mendengus kesal.
"yasudah aku saja" guo cheng membulatkan matanya tidak percaya, saat melihat wang yibo benar-benar berlari, dan menerobos air hujan.
"bajingan" guo cheng mengumpat cukup keras, namun setelahnya ia ikut berlari menyusul wang yibo.
.
.
.
.
.
.
.
.Waktu sudah menunjukan pukul 19:30, dan wang yibo baru saja memasuki kawasan gedung apartemennya. Ia menyeret langkahnya dengan malas, badannya menggigil kedinginan karena baju seragam yang ia kenakan basah.
Setelah sampai di depan kamar apartemennya ia segera menekan kata sandinya. Lalu masuk ke dalam sana. Wang yibo segera bergegas menuju kamarnya, ia bahkan tidak menyadari kehadiran xiao zhan di ruang tamu, yang terus memperhatikannya.
"kenapa baru pulang?"
Wang yibo sedikit tersentak kaget, saat mendengar suara bass milik xiao zhan. Ia pikir xiao zhan berada di kamar. Dan apa-apaan pertanyaan sialan itu, bukankah ia sendiri yang memberikan hukuman yang menyebalkan itu padanya, dan membuatnya pulang telat, bahkan harus menerobos derasnya air hujan.
"karena hukuman sialan" ujar yibo sambil melirik xiao zhan sinis.
Xiao zhan sedikit merasa bersalah akan hal itu "apa aku keterlaluan?" ujarnya dalam hati. Tapi bukankah itu wajar saja, wang yibo berbuat ulah dan sebagai guru dan wali kelasnya, ia harus berlaku adil pada setiap muridnya.
"yibo"
"aku lelah" wang yibo meninggalkan xiao zhan begitu saja. Yibo tidak marah sebenarnya, ia hanya sedikit kesal, yah sedikit kesal pada suaminya.
Xiao zhan menatap nanar punggung wang yibo, yang semakin menjauh. Baru ia sadari seragam sekolah yibo basah, dan tubuh mungilnya terlihat menggigil. Hal itu membuat xiao zhan semakin merasa bersalah.
Xiao zhan segera bergegas menuju dapur, ia akan memasakan sesuatu yang dapat menghangatkan tubuh yibo. Walupun sebenarnya, ia tahu cara yang lebih ampuh untuk membuat tubuh mungil itu merasa hangat atau bahkan merasa panas karena ia menggempur habis lubang ketat yibo.
"apa yang kau pikirkan bodoh" xiao zhan memukul kepalanya sendiri. Merasa apa yang ia pikirkan benar-benar gila.
"tapi ia terlihat seksi saat basah seperti itu" xiao zhan terkekeh pelan, saat mengingat wang yibo. Otaknya benar-benar sedang tidak waras sepertinya.
TBC....
Lama banget aku gak up...sorry akunya lagi sibuk.
Semoga kalian masih mau membaca cerita ini😊
KAMU SEDANG MEMBACA
MY TEACHER IS MY HUSBAND {END}
Storie d'amoreXiao zhan adalah seorang guru matematika yang dipindah tugaskan ke sekolah wang yibo, yang tak lain dan tak bukan adalah istrinya sendiri. Wang yibo adalah siswa di SMA Beijing International School (BIS) yang harus dikagetkan dengan kepindahan xiao...