End

630 16 0
                                    

Lucifer dan Arabella sudah mencoba untuk program kehamilan lebih dari satu tahun. Arabella dan Lucifer sudah bertemu dengan dokter, dan katanya mereka tidak memiliki masalah apapun. Akhirnya mereka memutuskan untuk mengikuti program kehamilan, berharap itu berhasil. 

Raiden dan Ella sedang menantikan bayi perempuan dalam tiga bulan, dan kami adalah orangtua baptis dari putri kecil mereka. 

Pagi itu terasa normal seperti biasa. Lucifer baru selesai mendapat telepon dari kliennya sambil menyantap sarapannya. 

Arabella masuk ke dapur dengan terburu-buru, bahkan lebih terlihat panik dan itu membuat Lucifer langsung siaga.

"Lucifer!" 

Mata Arabella merah, dan hati Lucifer langsung tenggelam ke lantai. Lucifer otomatis berdiri.

"Lihat," kata Arabella sambil mengulurkan tangannya. 

Sebuah tongkat kecil ada di tangan Arabella. 

Lucifer telah melihat terlalu banyak tes dengan hasil negatif pada tahun lalu, tapi dari cara tangan Arabella gemetar dan bagaimana suaranya pecah ketika Arabella mencoba untuk berbicara, Lucifer segera tahu.

"Ya?" Hanya itu yang bisa Lucifer katakan.

"Ya." 

Arabella mengangguk, suaranya kecil tapi penuh kehidupan.

Lucifer menatapnya, dan Arabella mengangkat tangannya ke wajah Lucifer. Pria itu bahkan tidak merasakan air mata di sana sampai Arabella menyeka mereka.

"Kau yakin?" tanya Lucifer seperti orang idiot.

"Ya, tentu saja." 

Arabella mencoba tertawa di sela tangis bahagianya, Lucifer memeluknya dan mengangkatnya ke konter sarapan. 

Lucifer meletakkan kepalanya di atas perut Arabella dan berjanji kepada bayi itu bahwa Lucifer akan menjadi ayah yang baik.

ღ ღ ღ ღ ღ

Arabella sedang bersiap untuk kencan bersama Lucifer, dan Lucifer sedang membaca majalah yang biasa di beli oleh Arabella ketika pria itu mendengar suara istrinya. 

Suara yang hampir tidak manusiawi. Itu datang dari kamar mandi yang berada di kamar tidur mereka, dan Lucifer langsung melompat berdiri, bergegas menuju pintu.

"Lucifer!"  teriak Arabella lagi. 

Kali ini Lucifer berada di kamar, dan kesedihan dalam suara Arabella lebih tebal daripada saat pertama kali dia memanggil Lucifer. Lucifer langsung mendorong pintu kamar mandi terbuka dan menemukan Arabella sedang duduk di lantai di sebelah kloset. 

"Ada yang salah!" Seru Arabella, memegangi tangan kecilnya di atas perutnya. 

Celana dalamnya ada di lantai. Darah menutupi mereka, dan Lucifer tercekik, tidak bisa bicara. Lucifer berada di lantai di sebelah Arabella, memegang wajah gadis itu di antara kedua tangannya.

"Semuanya akan baik-baik saja," kata Lucifer untuk mencoba tenang. 

Lalu pria itu meraih ponselnya yang berada di saku.

Kata-kata dokter kandungan Arabella di telepon dan pandangan tahu di mata Arabella menegaskan mimpi terburuk Lucifer. 

Lucifer langsung membawa Arabella ke ruamh sakit. Tiga puluh menit kemudian, mereka mendapat jawaban.

Pihak rumah sakit dengan lembut memberi tahu Lucifer dan Arabella bahwa mereka telah kehilangan bayinya.

"Maafkan aku, aku sangat menyesal," seru Arabella di dada Lucifer setelah perawat meninggalkan mereka sendirian.

His LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang