Chapter 22

426 11 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hati-hati ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hati-hati ya..
Mengandung unsur dewasa...

ღ ღ ღ ღ ღ

Di sini hangat.

Dan seseorang sedang mengisap penis Lucifer yang sekeras batu.

Lucifer benar-benar terjaga, berkedip dalam kegelapan. Hanya cahaya bulan yang menerangi kamar mereka. Pria itu melirik sekilas pada jam dinding, mereka baru tertidur dua jam. Dan Arabella sudah melemparkan selimut, dan dia sedang mengisap penis pria itu seperti seorang juara.

Sial.

Entah kenapa gadis itu menjadi sangat agresif.

Tapi Lucifer tidak akan pernah mengeluh.

"Sayang," gumam Lucifer dan menggosok pundak gadis itu dengan kuat, membuatnya mendengkur dan mengirimkan getaran ke seluruh tubuh Lucifer yang membuatnya kesemutan.

Bibirnya tegas, bergerak ke atas dan ke bawah, tangannya juga memijatku dengan baik.

Tiba-tiba gadis itu menekan penis Lucifer ke perutnya dan menjilatinya. Lucifer melemparkan dirinya kembali ke tempat tidur, melengkungkan punggungnya, dan bertanya-tanya apa yang telah pria itu lakukan hingga pantas menerima ini lagi.

Pantas untuk mendapatkannya.

Karena Lucifer akan dengan senang hati melakukannya lagi dan lagi, setiap hari, selama sisa hidupnya jika ini yang akan di dapat.

Sialan, Arabella Knight sangat pandai mengisap penis.

Arabella menjilat Lucifer lagi, ujung ke ujung, dan di bawah sinar bulan, pria itu melihat mata Arabella yang menatapnya saat gadis itu memamerkan giginya dan menyeretnya di sana.

"Sialan," Lucifer menggeram saat Arabella tersenyum dan menenangkan kulit dengan bibirnya, lalu menggigit batangnya, dengan lembut, tapi dengan gigi yang sama. "Kau suka menjadi kasar, bukankah begitu sayang?"

Arabella hanya mengangkat bahu, lalu menghisap penih Lucifer kembali dengan mulutnya, menelan di sekitar kepala dan pria itu tidak tahan lagi.

Lucifer harus menyentuhnya. Pria itu mencengkeram kepala Arabella, berhati-hati untuk tidak berpegangan terlalu erat, dan memompa pinggulnya, meniduri mulut gadisnya dengan ritme yang sempurna untuk membuat dirinya dekat dalam waktu sekitar enam koma empat detik.

His LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang