3.PERENCANAAN ACARA

825 56 0
                                    

Tiba hari ini adalah hari sabtu malam minggu, kami akan merancang acara di simpang lima semarang sambil nongkrong rencananya. Aku selalu ingat pesan papa aku tak boleh membawa motor sendiri kalo dilingkungan kesatuan harus di bonceng, karena aku, dyah dan billi hanya bertiga membuat kami niatnya membatalkan rencana keluar namun tiba-tiba.

"Ney mau kemana?" aku mendengar pertanyaan dari om prabu, namun karena ada billi dan dyah aku terpaksa memanggil nya bang prabu karena aku mengaku adek bang prabu. 'Huuuft bahagianya aku panggil abang.'

"Iya bang, aku mau ke simpang lima dengan mereka sambil membahas kegaiatan. Namun sepertinya batal karena aku kan ga boleh bawa motor sendiri sama abang." Ujar ku mrngaalihkan perhatian billi dan dyah.

"Oooh mumpung abang libur bagaimana abang temani kalian kemanapun kalian mau." Om prabu menawarkan bantuan.

"Kak ney betul tuh sama abangnya aja jadi kan kita bahas kegiatan sampe malam juga aman sambil main." Pinta dyah dan di angguki billi.
'Kalo bukan karena acara papa dan permintaan mereka aku malas boncengan dengannya mana kesempatan keluar asrama lagi. Niatnya jauhh dari doreng tapi di kawal doreng lagi huuuft nasip-nasip.' Batin ku, aku mengangguk untuk menyetujui tawaran om prabu dan akhirnya kami pun meninggalkan kompleks asrama makodam.

Sepanjang perjalanan sangat terlihat kami sangat canggung sebagai seorang kakak dan adik membuat mereka curiga namun aku cuek dengan kecurigaan mereka.

Sampai lah kami di salah satu tempat makan di simpang lima semarang. Saat kulihat-lihat ternyata om prabu manis juga tanpa dorengnya, ntah mengapa aku selalu menghindari pertemuan dengan para doreng. Kami sudah memesan makanan dan minuman saat menunggu aku, billi dan dyah merancang kegiatan dengan seksama dan sistematis dikarenakan kegiatan ini kegiatan besar dan melibatkan personil yang banyak juga.

"Kak dyah n kak Ney billi mau ke kamar mandi ada yang mau ikut." Tawar billi dan dijawab dengan tunjukan tangan oleh ku dan dyah.

"Kak ney, billi boleh tanya?" Tanya billi pada ku. Dengan menaikan alis ku jawab pertanyaan billi dengan anggukan.

"Kak ney benar om prabu abang kak ney, kenapa tatapan om prabu seperti menyimpan rasa pada adik sendiri?" Aku hanya dapat tersenyum kaku, bodohny bang prabu tatapannya tak bisa membohongi perasaannya. Aku sudah menyadari sejak lama perasaan bang prabu dan kalian tau apa aku hanya EGP... Yupz emang gue pikirin...

"Sudah lah bill ga usah dipikir pada waktunya nnti kalian akan tau yang sebenarnya, tapi bukan sekarang besok jumat saja saat kita laporan pada kasdam tentang konsep giat kita. Ayooo cepat kita ada jam malam loooh nanti ga kelar2." Ajak ku pada mereka yang msh menatap ku dengan heran dan aku buru2 ngacir untuk menggertak bang prabu.

Sesampainya aku di meja dan melihat bang prabu menatap ku dengan penuh damba. " Bang semua penyamaran ku akan terbongkar minggu depan dan abang harus terima konsekuensinya karena abang tak bisa menjaga identitas ku didepan anak2 itu. Jadi sampai jumpa jumat besok saat menghadap papa!!!" Seru ku pada bang prabu dengan mengintimidasinya. Ini pun sebagai pelajaran untuknya tentang profesionalitas. Perasaanny tak salah namun yang salah adalah penempatannya yang tidak tepat. Bang prabu hanya diam seribu bahasa dengan mencerna apa yang aku sampaikan hingga billi dan dyah bergabung kembali.

Konsep kegiatan yang kami pilih untuk acara besar sumpah pemuda adalah Giat bakti sosial HIPPAKAD bersama TNI untuk Indonesia. Konsep ini sebenarnya tercetus karena terinspirasi dari giat TMMD/ tentara manunggal membangun desa. Giat sosial yang bertujuan untuk membangun peradaban Desa tertinggal. Giat yang aku buat dengan dyah dan billi berencana ingin membantu membuat jalan tembusan dari 2 desa yg menjadi korban tanah bergerak di kabupaten semarang. Kegiatan ini akan berjalan setelah konsep di setujui dengan puncak perayaannya akan diresmikan jalan tersebut oleh KASAD, seluruh kegiatan ini akan melibatkan taruna, tentara dan seluruh organisasi dibawah naungan TNI AD dan jangan lupa penyelenggara utama dan penanggung jawab adalah tim HIPPAKAD.

Konsep dan proposal sudah siap walaupun finishing tetap aku yang akan mengecek, sebagai koordinatoor acara. Aku tak mau acara ini di anggap remeh oleh siapapun dan yang akhirnya akan mengorbankan nama papa suatu saat nanti.

"Bill,dyah pulang yuuuk, dah jam stgh 10 nihhh, repot kita kalo sampe kena jam malam. Bisa2 pulang ke jogja gasik aku." Ujar ku pada billi dan dyah yang di jawab serempak" Ayoo mba."

"Dasar upin ipin, ayooo bang prabu jangan ngelamun terus kesambet miss K baru tau rasa." Dengan tatapan malas aku mengajak bang prabu pulang. Apa aku terlalu keras namun harus begini yg terjadi karena dia tak akan pernah mengerti dan akan selalu berharap pada kuuu.

Kami pun pergi meninggalkan simpanglima sebelum memasuki jam malam asrama atau aku akan digantung papa di pohon kersen karena pulang telat.

Hari-hari berjalan seperti biasa dan aku selalu menghindar dari bang prabu. Sampai bang prabu mencari info tentang ku pada bibi dirumah yang membantu mama. Yupz tepat hari ini aku, dyah dan billi dipanggil papa di ruang kerja papa di kantoor. Kenapa dikantor? Karena aku melarang papa memanggil mereka kerumah dinas, menurut ku ini adalah acara kedinasan lebih baik di selesaikan di kedinasan. Kecuali mereka sudah tau semua tentang ku maka mereka bebas main ke rumah dinas.

"Tok tok tok... Ijin menghadap komandan." Suaraku yang menyapa ruangan kasdam, suaraku seperti toa masjid kalo papa bilang.

"Silahkan masuk." Jawab papa dengan senyum mengembang yang sedang di dampingi dengan bang prabu, yalahhh kan bang prabu ajudan papa jadi jangan sewooot guys hehehe.

"Terimakasih komandan, ijin kami ingin menyampaikan konsep giat yang akan kami usung dalam rangka hari sumpah pemuda." Jelas ku pada papa.

"Silahkan duduk dulu dek ney, dyah dan billi. Prabu tolong pesan kan minum untuk mereka." Perintah papa pada bang prabu.

"Tidak usah repot-repot bang kami hanya sebentar saja." Ujar ku menahan bang prabu pergi.

"Ndak papa mba ga ngerepotin kan penjelasannya panjang mba, mmmm saya permisi komandan." Jelas bang prabu pada ku dan bang prabu memohon ijin pada papa yang mendapatkan tatapan tajam dari papa yang butuh penjelasan.

"Ijin komandan bisa kami menjelaskan sekarang?" Tanya ku pada papa.

"Tolong jelaskan dulu ke papa apa maksudnya tadi de, kok manggilnya abang. Trus dia salting sama kamu, selain itu kenapa dyah dan billi menatap penuh tanya ke papa?" Cecar papa dengan bertubi2 pertanyaan. Saat aku memandang billi dan dyah mereka melongo dengan gumaman yang masih terdengar jelas di telinga ku, "PAPA" kompak mereka menatap ku dan yang ada aku tak dapat menahan tawa ku karena memang bangkai pasti akan tercium juga pada saatnya.

"Oke adek jelasin papa ganteng ku, jadi kemaren aku pura2 jadi adik bang prabu tapi bodoh nya aku memilih org yang salah krna ternyata bang prabu punya rasa sama aku dan aku acuuuh. Dan untuk kalian berdua biar sekalian aku jawab bahwa aku adalah Nesya Mahendra Hermawan, putri dari Brigjen Inf Mahendra Hermawan kasdam kodam 4 diponegoro. Sudah kan terjawab, tolong sembunyikan identitas ku dari yg lain aku hanya ingin jadi diriku bukan karena papa ku ya kawan2. Bukan maksud membohongi maaaf."

TIGA SRIKANDI PUTRI ABDI NEGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang