7. PASUKAN BODREK

587 41 0
                                    

"Mba sini loooh jangan ngabsen aja gabung kerja sama kita." Ujar salah satu prajurit dari batalion dengan pangkat sersan. Dyah yang merasa di ledek akhirnya bergabung dan berbaur dengan pasukan yang sedang melakukan estafet material. Setelah itu tak berselang lama ney berjalan bersama Dansatgas untuk mengecek rute serta progres giat setelah di buka kemarin. Dan billi fokus mengatur logistik serta asupan untuk snack, kopi serta makan siang untuk satgas.

Dyah Pov

Setelah pembukaan berlangsung dengan sukses karena kerja keras kak ney, kini jadwal ku untuk menchecking personil sesuai pembagian tugas serta tanggung jawab dalam giat ini. Aku membawa lembar checking personil dan mengecek dari titik awal hingga titik yang akan dibuat jembatan cor penyambung.

Aku terusik dengan ledekan seorang prajurit berpangkat sersan dua yang tag name namanya bernama yosi. Aku yang merasa di remehkan akhirnya bergabung dengan menggulung kertas personil dan pulpen, ku masukan pada celana tactical coklat ku.
"Iya bang sewot kali abang ini, kalo aku ga cek personil ga ada jatah logistik bang. Niiih aku bantu estafet, batunya ayooo jangan pelan kali kaya perempuan kao bang." Ujar ku mengejek yosi, yang telah mengejek ku tadi.

"Ganas kali mba ini, kalo gitu jangan lah masa kami kerja ga dapat snack dan kopi pula, kan ada cofee break mba." Ujar yosi membuat ku tersenyum tipis yang hampir tak terlihat sama sekali oleh mereka. Ya aku dan kak ney selalu memasang sikap cuek pada anggota atau prajurit yang mencoba menggoda kami. Untung saja tidak ada papa ka ney kalo ada mungkin mereka sudah di gantung sejak kemaren.

"Buah semangka buah mengkudu, boleh kah kanda bertanya siapa kah namamu!." Sebuah pantun yang dapat menggelitik perasaan ku dengan rasa penasaran.

"Buah mengkudu dibagi lima. Abang mau kenal dengan ku buat apa?" Pertanyaan yang aku harap membuat si om doreng jera. Tapi ternyata aku salah semakin gencarnya dia mencari info dari curi dengar om tentara yang mengenal ayah ku.

"Buah mengkudu di atas jarit, wahhh ternyata dirimu putri prajurit." Sekak aku tak dapat menampik dan menolak saat ini sebaiknya ku alihkan biar tak berlanjut.

"Ada kernek membawa topi, Itu snacknya sama kopi. Yang penting kerjaan ku beres jadi aman lah itu." Ujar ku sambil berlalu membantu billi dan tim logistik membawa snack dari posko dan di bagikan pada prajurit dan semua yang bekerja.

"Kak Dyah, yang bawa kopi kak ney ya dan kayak siiih dansatgas cek lokasi juga bareng kak ney naiknya." Jelas billi membuatku terpaku kak ney naik ke lokasi kami estafet material dan membawa kopi sendiri bisa mati di gantung Kasdam kami.

"Gila kamu de kalo kita digantung gmna kok bisa kamu suruh sendirian lagi." Panik ku meyakinkan pada billi.

"Tenang kak, kita akan aman karena ada Dansatgas yang akan lindungi kita." Ujar billi sambil tersenyum.

"Waaaah nekad kamu Bil, kalo kita ga jadi dendeng di omelin kak ney aku traktir kamu pulang tugas hari ini." Seru ku pada billi yang di jawab dengan acungan jempol tanda setuju.

"Mba emang Dangiat galak ya. Oooh iya dari tadi mba2 boleh tau gak sih namanya siapa?" Melipir2 pertanyaanny kena juga ni prajurit. " Kak ney itu mbahnya galak mungkin sama Dansatgas lebih galak mba ney. Aku billi dia kak dyah." Jujur billi pada prajurit bernama yosi itu. Mungkin terlalu polos si billi dengan kode seperti itu dia tak tanggap bahwa aku melarangnya memberitahu nama😂.

" Oooh mba dyah to sama mba billi, berarti tim utamanya Dangiat ya. Asli orang semarang ya mba?" Tanya kembali salah satu prajurit bernama aidil pada ku.

"Iya bang untuk sementara ini asli semarang." Ujar ku pada prajurit bernama aidil itu. Tak lama kemudian ada sebuah motor trill dengan dua orang penumpang, penumpang belakang membawa teko yang berisikan kopi panas dan gelas kertas.

Sampainya pada waktu cofee break semua anggota dan masyarakat serta organisasi berkumpul untuk sekedar menghapus dahaga dengan kopi atau air mineral.
"Tega kalian aku ditinggal sendiri dengan Dansatgas, kan kasian beliau harus bantu aku bawa kopi." Omel kak ney pada ku dan billi, yang di tanggapi dengan senyum.

"Kan asik kak ney ga harus naik kaki bisa naik trill sama orang ganteng lagi." Jawabku dengan santai dengan memberi kode pada Dansatgas untuk menolong ku. Kak ney mengejar ku dan aku reflek berlari meminta perlindungan pada Dansatgas.

"Sudah-sudah bukan salah mereka, saya yang menyuruh mereka duluan. Kan sekalian saya juga harus mengecek pekerjaan kita sudah sejauh mana untuk dilaporkan ke pangdam." Jelas om syam melerai kami, namun aku tetap mendapatkan tatapan garang oleh kak ney. Dan billi tersenyum puas.

"Ayooo kak sekarang kita gabung dan cofee break bersama mereka, masih ada lebihan snack dan minuman." Ujar billi yang menyelamatkan ku.
Saat kami mengambil duduk di antara para anggota yang ada yosi, aidil dan teman2nya. Aku sadar ada salah satu danru yang memandang ku sejak tadi namun dia hanya diam saja.

"Ijin Dangiat silahkan snacknya." Ada salah satu danru dari zipur yang dengan beraninya memberikan perhatian langsung pada Dangiat, yang jelas disitu ada Om syam komandan mereka.
Kak ney menerima nya dengan sedikit ragu namun ya sudahlah apa salahnya untuk menghormati, saat kak ney memakan snack nya tak sengaja tersedak. Dan dengan cepat Dansatgas memberikan minum untuk meredakan sakit tersedak pada kak ney.

Dyah end Pov

Author Pov

Rasa tersedak ney sudah teratasi dengan bantuan Dansatgas atau syam. Sedangkan Danru yang memberikan snack bernama didi, selalu mengawasi kedekatan syam dan ney. Terlihat ada tatapan cemburu saat melihat kedekatan ney dengan syam. Disisi lain Yosi sudah semakin dekat dengan Dyah, dengan seseorang yang masih memantau dari jauh yang bernama Sunarya. Untuk Billi masih bercanda dengan anak2 logistik saat seorang Danton dari 402 hadir untuk meminta segelas kopi pada Billi. Ya danton itu berpangkat letda daffa.

"Awas ada kucing." Teriak daffa dan Billi bersamaan. Mereka memberi peringatan pada pengendara trill yg membawa matrial pasir. Kucing itu selamat dan saat ini dalam pelukan daffa, saat itu Billi reflek menghampiri Danton dan mengecek kondisi kucing. Yupz sweet banget mereka adalah pecinta kucing yang kompak bukan hahahha.

"Eeehh maaf bang saya lancang langsung mendekat, saya khawatir dengan kucingnya. Terimakasih bang sudah menyelamatkan kucing ini." Billi mengucapkan terima kasih dengan mengelus kepala kucing yang masih dalam pelukan daffa.
"Ndak papa mba kalo saya di posisi mba saya juga akan se reflek mba. Mbanya pecinta kucing ya mba?" Tanya daffa basa basi.
"Iya bang, saya ada kucing persia dirumah dan saya suka sekali kucing. Ijin bang abang juga suka?" Tanya Billi yang ambigu membuat Daffa mencoba menggoda billi.

"Iya saya suka mba, suka sekali malah." Jelas daffa untuk melihat reaksi Billi.
"Suka sama kucingnya bang." Pernyataan billi sontak membuat daffa tertawa lepas dan melihat ekspresi billi yang bingung dengan tertawanya daffa.
"Ada yang lucu ya bang?" Tanya billi pada daffa.
"Mba yang lucu saya pikir mba tanya saya suka sama mba atau ndak. Ternyata suka kucing hahahha." Jelas daffa yang dapat membuat rona pada pipi billi.

TIGA SRIKANDI PUTRI ABDI NEGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang