29. PROSESI DAN IKATAN SEJATI

329 26 1
                                    

Ini adalah sebuah ungkapan cinta

Untuk dirimu sang kekasih hatiku

Senyum mu bagaikan semanis madu

Yang tak pernah menyurutkan indah mu

Kekasih sang pengikat hati

Hanya diri mu lah satu-satunya di hati

Langit dan bumi yang menyaksikan

Bahwa diri mu lah yang akan menjadi pelabuhan hati ku.

Untaian syair indah yang Ney dengar untuk menenangkan perasaan gugupnya saat ini, saat ini Ney sudah ditemani kakak, mama dan kedua sabahatnya. Prosesi siraman akan berjalan sekitar 30 menit lagi. Ney sudah dipersiapkan menggunakan pakaian khas siraman.

Prosesi siraman dengan segala harapan membersihkan diri karena keluarga ini akan menghadapi acara besar yaitu melepas putrinya pada sebuah gerbang kehidupan yang baru yang sangat sakral dengan harapan pernikahan yang terjadi adalah sekali seumur h...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Prosesi siraman dengan segala harapan membersihkan diri karena keluarga ini akan menghadapi acara besar yaitu melepas putrinya pada sebuah gerbang kehidupan yang baru yang sangat sakral dengan harapan pernikahan yang terjadi adalah sekali seumur hidup. Segala prosesi siraman penuh dengan haru, pak Mahen tak dapat menahan laju air matanya yang sudah mengalir tanpa izin. Momen saat menggendong putri tercinta itulah yang membuat pak Mahen merasa kebahagiaan dan kesedihan yang bersamaan.

Saat kecil pak mahen jarang sekali menggendong Ney, dan kali ini pertama kali menggendong Ney didepan umum dan akan menyerahkan Ney pada suaminya. Kebahagiaan pak Mahen adalah menyerahkan Ney pada orang yang tepat. Membuat pak Mahen tenang.

"Pah kok nangis sih, kan sudah janji ini kebahagiaan papa bukan kesedihan papa." Celetuk Ney sambil mengusap airmata sang ayah.

"Papa nangis bahagia nduk, papa teringat sejak kecil adek jarang sekali papa mama gendong dan saat ini papa gendong adek setelah sekian puluh tahun dan akan papa serahkan permata hati papa sama orang yang luar biasa." Jawab pak Mahen lembut. Ney, papa, dan mama nya larut dalam pelukan dan tangis haru. Ney pun bersiap untuk proses pengajian dan malam midodareni. Dimana akan ada proses pengajian bersama dari pihak laki-laki dan perempuan, serta ada proses penanyaan kembali dari calon mertua perempuan pada sang calon suami.

Saat ini Ney berhijab dengan kebaya berwarna kuning gading yang bersamaan dengan motif batik Syam sebagai calon suami. Syam tak dapat melihat mempelai wanita, namun Nesya dan para wanita dapat melihat apa yang terjadi di ruang utama. Para perempuan dari keluarga Syam dapat melihat betapa cantiknya Nesya. Reyna dan Dina tak mau jauh-jauh dari calon bunda dan kakak ipar mereka.

"Bunda cantik sekali, besok Reyna kalo menikah cantiknya kayak bunda ga ya." Celetuk sederhana Reyna.

"Pasti lebih cantik dari bunda sayang, karena anak bunda ini sangat cantik."puji Ney dengan membuat Reyna tersipu.

"Mba cantik sekali, makasih ya mba sudah kembalikan mas Syam jadi manusia hangat lagi buat keluarga kita." Jelas Dina pada Ney.

"De bukan saya yang mengembalikan tapi Allah yang menentukan dia untuk kembali. Trus kapan kamu nyusul." Jawab Ney sambil meledek Dina yang membuat pipi Dina blusshing.

Prosesi awal pengajian dan kajian tentang pernikahan sedang berlangsung. Tamu yang hadir diluar prediksi. Para wanita di lantai dua dan para laki-laki berada di lantai satu rumah dinas. Prosesi tanya jawab akan segera dimulai oleh pak mahen.
"Ananda Syamsul Hadi Wijaya, saat ini perasaan saya sebagai orang tua luar biasa. Cinta dan permata hati saya sudah cepat tumbuh. Saya teringat saat Nesya Mahendra Hermawan lahir ke bumi ini saya masih bertugas di timor-timor dalam setiap saat saya hanya menyelipkan kepercayaan saya akan kembali untuk bertemu dengan kekasih hati saya yang terakhir. Nak Syam akan saya ceritakan sedikit bagaimana perjuangan mama mu dan saya dalam jarak dan waktu untuk saling menguatkan dalam tugas masing-masing. Saat itu saya sempat diberi kabar bahwa Ney mengalami Sungsang yang tidak memungkinkan sang mama melahirkan normal, namun semua sangat lah luar biasa, saat saya menjadi pimpinan dalam operasi timur-timur saya harus mengambil keputusan menghabisi penghianat negara. Saat itu saya hanya meminta pada sang pencipta apabila keputusannya benar maka mohon Allah bantu mama untuk melahirkan Ney dengan normal. Dan ajaib Ney dalam waktu lima menit bersamaan dengan saya akan men danarik pelatuk senjata ney sudah pada posisi jalan lahir. Dan setelah itu prosesnya tidak lama saya melesatkan tembakan berbarengan dengan Ney lahir. Tuhan sangat luar biasa menjaga keluarga kami, Ney tidak sama seperti anak tentara yang lain selalu hidup di lingkungan militer sejak kecil. Ney tidak sejak kecil Ney bersama kakek dan Neneknya di jogja. Karena sudah terbiasa terpisah dari kami, justru membuat Ney sekuat hari ini yang kita lihat. Nak Syam saat ini papa akan menanyakan kembali kesiapan Ney untuk menjadi calon istri mu." Menghela nafas beberapa saat.

"Adek permata hati papa Nesya Mahendra Hermawan, apakah adek sudah siap lahir dan batin menerima pinangan nak Syamsul Hadi Wijaya sebagai calon suami mu dan apakah hati mu sudah terikat dengan cinta karena Allah kepada nya." Pertanyaan sakral itu pun meluncurkan setitik air mata pada pak Mahen.

"Assalamualaikum wr wb.
Papa Ney yang sangat adek cintai, papa dan mama selama ini mengajarkan adek dan kak liana dengan penuh cinta dan kasih sayang.  Papa sampai kapan pun adalah cinta pertama adek. Adek akan jawab pertanyaan papa dengan ke ikhlasan hati. Allah telah menitipkan cinta pada hati adek untuk mas Syam. Pah insyaallah adek siap menerima pinangan dan menerima mas Syam sebagai suami adek karena Allah. Karena mas Syam mencintai adek karena Allah dan mas Syam menerima adek karena Allah." Jawab Ney dengan parau yang tak dapat menahan isak tangisnya.

"Nak Syam sudah mendengarkan jawaban permata hati papa. Sekarang papa akan menanyakan ini pada nak Syam. Nak Syam apakah siap menerima Nesya sebagai istri nak Syam dalam suka dan duka, dalam susah dan senang. Setiap jalan pernikahan memiliki kisahnya masing-masing cinta kalian dipertemukan karena Allah, dan kalian menjalani hubungan ini dengan dasar nama Allah. Tolong jaga permata hati papa dengan baik. Dan.... Andai suatu saat kalian menemukan sesuatu hal yang membuat mu tak sanggup lagi untuk membimbingnya. Jangan pukul dia atau sakiti hatinya, cukup kembalikan dia sama seperti kamu memintanya kepada papa. Pasti papa akan menerima Ney kembali namun tolong jangan kau sakiti." Kata-kata itu permintaan halus yang sangat menusuk perasaan Syam dan Ney.

"Assalamualikum papa.
Syam akan menjawab pertanyaan papa dengan sedikit bersyair.

Terkadang cinta tak harus dipaksakan dengan siapa dia akan berlabuh.

Cinta tak harus di ajari kepada siapa dia akan berbagi

Cinta tak harus dicari kepada siapa dia yang akan menanti.

Namun cinta akan menemukan jalannya untuk kembali.

Nesya Mahendra Hermawan

Allah menitipkan kita cinta tanpa mengetahui siapa pasangan kita

Allah buat dirimu menjadi pelengkap tulang rusuk ku yang hilang

Tetaplah cintai aku karena Allah untuk menemaniku menempuh perjalanan hidupku dengan segala pengabdian.

Papah saya siap menerima segalanya tentang dek Ney. Dan untuk permintaan papa untuk mengembalikan dek Ney pada papa. Pah dalam setiap doa saya pada Allah selalu terselip sebuah keinginan, Ya Allah apabila Engkau menginginkan ku untuk berpisah. Maka ku mohon pisahkan aku dan Ney cukup dengan kematian bukan perceraian. Jadi untuk permintaan papa yg satu itu tidak akan pernah Syam wujudkan." Jawab Syam dengan lembut namun tegas. Seluru yang hadir terbawa suasana haru dan sangat melankolis

TIGA SRIKANDI PUTRI ABDI NEGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang