30. AKU, KAMU DAN AKAD

368 29 0
                                    

Pernikahan dan akad nikah adalah impian setiap orang. Bahkan mungkin setiap wanita memiliki angan atau impian bagaimana pernikahan yang diinginkan sebagai momen bahagia dalam hidup setiap pasangan yang akan mengikat janji suci di hadapan sang Khalik. Begitupun Nesya Mahendra dan Syamsul Hadi Wijaya, mereka mengambil konsep sederhana dan minimalis.

Keindahan pernikahan dengan paduan warna gold dan coklat tua membuat eksotis penataan pesta resepsi sederhana yang di khusus kan untuk keluarga dan teman terdekat.
Sejak pukul tiga pagi Ney dan duo krucilnya sudah terbangun, ya malam midodareni tadi malam Ney tdr bersama papa dan mamanya sedangkan duo srikandi yang lain tidur dikamar tamu. Ney pagi ini sudah mandi lalu menjalankan solat subuh dan menanti penata rias, semua acara yang dilaksanakan di gedung makodam pernikahan dan resepsi sederhana karena memang ini kesepakatan kedua keluarga. Untuk acara resepsi besarnya dilaksanakan di akhir tahun sekaligus menunggu kelulusan Ney S2.

Untuk Akad Nikah perwakilan saksi dari kedua belah pihak adalah Pangdam 4 selaku perwakilan dari Ney dan Kasad perwakilan dari pihak Syam. Para petinggi sebagian di undang pada acara Akad dan resepsi kecil.
"Billi cepetan mandinya, gantian kita pager ayu harus siap gasik." Ketus Dyah
"Iya kak sebentar lagi kak Dyah kan udah dari tadi juga sana dandan duluan." Jawab Billi dengan santai.

Pemandangan ribut siduo srikandi ini mewarnai pagi persiapan yang akan dilaksanakan. Akad akan dilaksanakan pukul 08.00 wib, di masjid kodam. Ney dalam perawatan MUA yang akan memoles wajah polos Ney dengan Make up dan untuk ijab, Ney dan Syam memutuskan menggunakan kebaya putih dan Syam menyesuaikan Ney.

Waktu sudah menunjukan pukul 07.00 Wib, Ney masih dalam persiapan dan cek terakhir kelengkapan bersama mama maria,kak Liana, Dita, Dyah dan Billi.

00 Wib, Ney masih dalam persiapan dan cek terakhir kelengkapan bersama mama maria,kak Liana, Dita, Dyah dan Billi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua terfokus pada para tamu dari pihak besan yang hadir pada pukul 07.30 wib di Aula makodam. Ney sama sekali belum mengetahui bagaimana lokasi yang akan digunakan sebagai tempat akad dan sekaligus resepsi.

"Kak gerogi ya sampe keringet dingin gini. Kakak harus positif thinking. Tenang disini ada kita kok, ada mama, ada kak Dita. Dan kabar spesialnya adalah para cogan juga jadi bride maidnya bang Syam." Celetuk Dyah.

"Wah bener mah, mereka dapat ijin untuk hari." Tanya Ney pada sang mama, mama Maria hanya tersenyum.

"Iya apalagi abang uwu mu juga kesini langsung bawa Dita loooh dek, makanya kamu harus semangat. Mungkin acara resepsi mu sama Dita bisa jadi bersamaan de. Cie Dita dah merah aja tuuuh." Goda kak Liana pada Dita.

"Wah ternyata selama aku koma sudah banyak pergerakan ya bang Edwin. Dita aku titip bang Edwin ya, dia memang pernah dan akan selalu ada dihatiku sebagai abang. Dan sekarang akan ada pelengkap abangku yaitu kakak dan sahabat ku. Eeehhh duo krucil pantesan happy banget ribut mulu dari pagi, ternyata pada mau kangen-kangenan ya sama Yosi dan Daffa."

"Itu sih kak Dyah karena dah hampir 2 minggu ga bisa ketemu karena persiapan penugasan. Kalo aku sih vcan doank," polos Billi.

Gelak tawa pun terdengar sedikit dari kamar rias pengantin. Syam sudah menuju meja Akad, berhadapan dengan pak Mahen yang disaksikan penghulu dan dua saksi besar Kasad dan Pangdam 4. Ney berjalan perlahan menuju lokasi yang tersekat oleh tirai putih, dimana dalam satu ruangan itu dia masih dapat mendengar lantunan bacaan Al-Quran dan prosesi pengecekan berkas serta yang lain.

"Baik mas Syamsul Hadi Wijaya, semua berkas sudah sesuai kini saya tanyakan kepada pak Mahen akan menikahkan sendiri atau diwakilkan." Tanya petugas penghulu.

"Saya nikahkan sendiri pak." Ucap tegas pak Mahen.

"Baik kita mulai dengan ucapan Bismillah bersama." Bimbing pak penghulu.

"Bismillahhirahmani rohim. Astagfirullah hal azim 3x, Ashaduala ila haillaulah, waashadu ana muhammad rasullulah. Ananda Syamsul Hadi Wijaya bin Hadi Wijaya saya nikahkan ananda dengan permata hati saya adinda Nesya Mahendra Hermawan dengan mas kawin seperangkat alat solat dan emas seberat 10 gr dibayar tunai." Sekali tarikan nafas dari pak Mahen begitu berat melepaskan sang putri dan menggoyangkan tangan Syam untuk menjawab pertanyaan pak Mahen dengan lantang.

"Saya terima nikah dan kawinnya adinda Nesya Mahendra Hermawan Binti Mahendra Hermawan dengan maskawin tersebut tunai." Dalam sekali tarikan nafas dengan suara tegas dan lantang berhasil meluruhkan segala beban yang terpatri di kedua sejoli ini.

"Saksi bagaimana Sah." Tanya penghulu pada kedua saksi.

"SAH." Dengan serempak saksi dan hadirin menerikan kata sah, lantunan doa dipanjatkan oleh penghulu. Seketika berubah lah status Nesya, menjadi nyonya Nesya Mahendra Hermawan Wijaya. Tak terbendung air mata dari para mama dan sahabat Ney. Saat ini Ney akan keluar menuju ke meja akad menemui suaminya untuk pertama kali setelah dipingit selama 7 hari.

Ada hal yang berbeda karena bukan hanya bride Maid yang mendampingi Ney, namun sang abang ya Edwin menjemput adik tercintanya untuk menuju kekasih hati nya untuk selamanya. Ya ini adalah perintah Syam untuk Edwin lah yang menyerahkan pujaan hatinya untuk Syam.

"Bang, kok abang yang ngiring." Tanya Ney.

"Ini permintaan suami mu dek. Sebagai abang yg baik aku hanya melaksanakan nya untuk mengantarkan adek tercintanya menuju kebahagiaan. Dek kamu cantik berhijab." Puji Edwin.

Ya Nesya memutuskan pakaian pernikahannya tertutup semoga memang inilah jalan Ney mendekatkan hati pada sang Pencipta. Dengan iringan lagu kasih putih dengan instrument sexophone membuat Ney menjadi pusat perhatian dengan didampingi Edwin. Mengantar dengan perlahan dan anggun pada seorang pria yang dengan gagah dan tegapnya menanti dan berdiri menunggu sang pujaan hati.

Cinta ya cinta begitu berbeda saat ini yang mereka rasakan perjuangan yang telah mereka lewati bukan lah hal yang mudah. Kesulitan jarak, usia, dan kematian sudah mereka jalani dengan sabar. Dan menyatunya mereka adalah buah dari kesabaran mereka.

Setibanya Ney dihadapan Syam, Ney mengulurkan tangan untuk menggapai tangan sang suami. Dan untuk pertama kalinya Syam mencium kening Ney dengan sangat lembut. Suasana yg terbangun dengan sangat haru, hikmad dan mellow membuat kekeluargaan sangat terasa. Reyna dan raka yang menjadi bride's maid dari sang ayah sangat begitu cantik dan tampan berjalan diantara papa dan bundanya. Penyatuan keluarga Hadi Wijaya dan Mahendra Hermawan membuat banyak pasang mata begitu terharu walau acara yang di adakan syarat dengan kesederhanaan dan kesyakralan. Berbagai foto masing-masing mengeringi keliling gedung dengan sangat manis.

"Selamat sore para hadirin dan mempelai berdua, saya, billi dan kak Dita akan memberikan sedikit kenang-kenangan di hari bahagia ini semoga dapat menjadi kebahagiaan untuk selamanya. Mari kita tampilkan check it dot." Terang Dyah menunjukan sebuah layar dimana proses mereka bertemu dengan unik. Membuat saling simpatik, Ney jatuh hati pada raka dan reyna. Kedekatan Ney dan syam pada saat giat dan dipenghujung video sudah siap seorang yang tak asing untuk Ney yaitu Didi dan Edwin.

Ya dua orang yang pernah mencintai Ney membawakan lagu Akad milik payung.

TIGA SRIKANDI PUTRI ABDI NEGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang