4. PERSETUJUAN

646 55 0
                                    

Ney Pov

"Dan untuk kalian berdua biar sekalian aku jawab bahwa aku adalah Nesya Mahendra Hermawan, putri dari Brigjen Inf Mahendra Hermawan kasdam kodam 4 diponegoro. Sudah kan terjawab, tolong sembunyikan identitas ku dari yg lain aku hanya ingin jadi diriku bukan karena papa ku ya kawan2. Bukan maksud membohongi maaaf." Beginilah saat diriku sudah terpojok dan harus mengakui identitas yg sengaja ku tutupi.

Dyah dan Billi menatap ku dengan lekat dan melihat papa mahen dengan seksama, setelah dari sini pasti habis aku di introgasi dyah dan billi. Semoga saja mereka tak merasa bahwa aku yang menjebak mereka.

Setelah sesi perkenalan aku melanjutkan menjelaskan program giat dalam rangka sumpah pemuda yang sudah kami konsep sejak minggu lalu."Jadi begitu kas paparan kami, giat yang kami canangkan akan berlangsung 2 minggu sebelum acara utama. Sehingga saat acara utama akan menjadi puncak peresmian jalan yang akan bermanfaat bagi masyarakat penyambung 2 desa." Jelas ku final pada kasdam.

"De saya mau tanya jarak antar desa itu berapa meter dan apa yg membuat pembuatan jalan itu berkesan? " Tanya kasdam mendetailkan konsep yang kami paparkan.

"Jalan yang akan menghubungkan desa pingen dengan desa temalang, jarak lokasi pembuatan jalan 1 km dan yang membuat istimewa adalah dimana harus membuat corbeton untuk jembatan penghubung desa tersebut kas." Jelas ku menerangkan spesifikasi yang ada namun tidak ku paparkan di awal.

"Eeemmhhh menarik juga ini bisa juga sarana promosi komsos dan sinergitas TNI bangun desa ya dek." Ujar kasdam mempertimbangkan usulan giat kami. "Sepertinya sudah tak ada masalah kami akan membuat giat dengan yakin maksimal dan nyaman. Untuk TNI dan Masyarakat sehingga semboyan sinergitas untuk negeri dapat tercapai." Ujar ku meyakin kan dengan mantab.

"Baik besok senin kita jadwal kan untuk persetujuan Pangdam selaku pembina utama, saat beliau ACC maka semua langsung dipersiapkan untuk pelaksanaannya. Dan untuk hari ini cukup sampai ketemu hari senin, siapkan paparan untuk beliau." Ujar Kasdam selaku ketua harian mengingatkan kami. Aku, dyah dan billi berdiri dan memberi hormat sebagai tanda persetujuan kami.

"Ijin komandan kami permisi dulu." Meminta ijin undur diri dari ruangan. Tak lama terdengar bang prabu di panggil masuk keruangan Kasdam, setelah aku and girls keluar dari ruangan. Bang prabu sudah pucat dan berkeringat dingin saat mendengar di panggil papa, sampai2 bang prabu tersandung sepatunya sendiri.

"Hahahahhajaha",kami bertiga kompak tertawa bersama saat keluar dari ruang kasdam hingga diluar gedung aku masih tertawa.

Ney end Pov

Dyah Pov

Aku dan billi menarik mba ney menuju aula Makodam yang sedang sepi tanpa kegiatan, kami menatap kak ney dengan rasa pemasaran dan menyelidik.

"Mba ney jawab dan tolong jelaskan yang jujur apa semua ini?" Tanya ku yang di angguki oleh billi.

"Huffft tolong percaya pada ku dyah, aku tak bermaksud membohongi kalian. Namun.... Aku memang ingin jadi diriku sendiri, bukan bermaksud memanfaatkan kalian namun aku berharap memiliki teman yang tulus karena aku bukan krna keluarga atau ayah ku😭." Jelas kak ney dengan raut wajah sedih, aku sudah merasakan apa yang kak ney rasakan dan dari raut wajah pun billi merasakan hal yang sama.

"Kami ga marah kok mba, kami bahagia mba bisa menerima kami sebagai teman dan adik mba makasihhh ya mba." Aku memeluk mba ney dengan haru dan di susul billi yang ikut menangis memeluk mba ney.

"Kami akan selalu bersama mba ney, walau orang tua kita pensiun dan akan berpisah krna jarak tapi mba dyah dan mba ney adalah kakak billi dan inspirasi billi." Seru billi dengan sesenggukan.

"Dan aku akan menjadi kakak serta pelindung kalian karena aku pun tak memiliki adik." Senyum mba ney terbit untuk menenangkan kami.

Dan akhirnya kami kembali ke rumah mba ney untuk mempersiapkan presentasi senen esok.

Dyah end pov

Prabu pov

Setelah ney, billi dan dyah menghadap, pak mahen memanggil ku untuk menghadap. Beliau menatap ku tajam tak seperti biasanya, setau ku aku tak membuat masalah apapun pada beliau hari ini. "Ijin menghadap komandan ada yang bisa saya bantu." Menghadap komandan dan hormat, komandan mengarahkan padangan beliau pada ku mengisaratkan agar aku duduk dihadapannya.

"Prabu tolong jelaskan pada saya benar kamu menyukai nesya di belakang saya dan sering menggoda nesya." Ujar komandan yang membuat tatapan ku menunduk karena malu dan menahan rasa takut karena aku akui kesalahaan perasaan ku pada putri komandan.

"Ssa....saya siap salah komandan, saya memang menyukai mba ney komandan. Namun saya belum pernah mengutarakan perasaan saya komandan, mohon maaaf komandan mungkin saya sudah lancang." Dengan nada was was dan takut mencoba menjelaskan perasaan ku pada ney yang sudah lama ku pendam, semenjak dua bulan yang lalu.

Komandan menatap ku dengan seksama dan menarik nafas panjang. " Prabu saya hargai keberanian mu menyampaikan perasaan hati mu pada saya selaku orang tua nesya, namun maaf saya hanya menyampaikan jawaban perasaan mu dari nesya. Dia bilang om prabu orang baik dan pasti akan dapat org yang lebih baik dari nesya. Jadi maaf om prabu ney hanya mengganggap om sebagai kakak tidak lebih. Itu jawaban dari ney, saya harap jawaban ini tidak merubah sikap mu pada saya dan keluarga ya prabu." Komandan menjelaskan jawaban nesya dan aku menerimanya karena memang lebih baik begini dan kami tidak menggantung. Aku ikhlas menerimanya.

Prabu end pov

TIGA SRIKANDI PUTRI ABDI NEGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang