11. KESAN PERTAMA

442 41 0
                                    

" Mau kah kamu menemani saya disisa masa pengabdian saya sebagai abdi negara dan menjadi bunda Raka dan Reyna. Tidak perlu dijawab saat ini dek, saya tau ini terlalu mendadak dan pasti kamu berfikir ini hanya main2. Mungkin kalo usia saya seperti mereka bisa kamu anggap saya mainw. Namun saya tidak bisa melupakan kamu setelah kamu bermain dengan penuh bahagia bersama anak2 saya. Bahkan mereka pun meminta pada saya agar dapat membawa mu menjadi bunda mereka seaungguhnya." Jelas syam dengan tatapan teduh yang sangat memikat bagi ney, dengan back sound lagu titipane gusti. Begitu menghipnotis ney dengan jutaan tanya yang harus didapatkan jawabanny saat ini.

Ney hanya dapat menjawab dengan senyuman yang penuh dengan makna. Ney menerima buqet bunga dengan senang dan menggenggamnya dengan rasa berbunga. Setelah syam membayar semua makan mereka malam ini. Syam pamit pada anak buahnya untuk mengantarkan ney pulang ke asrama makodam. Ney sudah menghubungi rumah apabila akan pulang terlambat karena rapat eval mingguan.

" Dek kenapa kok masih melamun, apa kamu masih ragu dengan hati saya?" Tanya syam pada ney yang terlihat melamun.
" Maaf mas bukan melamun, mas tau dari mana saya suka edellweis?" Tanya ney bingung.
" Maaf ya de saya diam2 stalking IG adek, saya lihat banyak foto adek dengan bunga ini. Saya sengaja mencarinya jauh ke bandungan agar masih kualitas baik. Dan satu hal lagi saya juga secara tidak langsung menunggu kejujuran adek." Jawab syam untuk mengetahui identitas ney sebenarnya, walaupun sejatinya syam sudah tahu tentang orang tua ney.

" Mas baik kini ney akan jujur pada mas, dengan kesan pertama yang mas buat pada ney. Ney merasa mas sangat memperlakukan ney dengan istimewa, dan ney akan menjadikan mas pun istimewa saat mas dapat menghadapi gunung besar yang harus kita lewati bersama. Mas saya adalah Nesya Mahendra Hermawan, saya putri kedua dari pasangan Brigjend Inf Mahendra Hermawan, dan ibu Maria Hermawan. Dan mengenai hati saya, saya akan berdiskusi dengan yang punya hati. Tolong tunggu jawaban saya setelah istiqoroh, dan andai mas siap malam ini kita harus menghadapi gunung ini malam ini." Jelas ney dengan sedikit keraguan yang terbersit dari raut wajahnya. Berbanding terbalik dengan syam yang sudah mendapatkan info tentang ney, syam tak menyangka ney mengajaknya menghadap pada Brigjend Mahendra malam ini, memang ini belum terlalu malam masih pukul stgh 9 malam. Syam mengangguk sebagai jawaban pada ney.

😎😎😎😎

Author : Cieeee ney yang dilamar dadakan untung ga pingsan.

Ney: Thor suka ya bikin jantungan, kan gue emang suka sama dia knapa diginiin kan jadi gimana gituuu...

Author : Halah maluan gaya biasanya aja malu2in mana makan nasi kucing habis 3 itu makan apa gentong.

Ney : Bersik thor lapeeer tau ga mana di tembang berondong sama om2 rasanya gimna dong. Coba didi ga berondong mungkin dia yang ku terima. Tapi gimana dong dari pertama suka sama si om siiiih.

Author : Kan malu-maluin nya mulaikan. Haduuuh salah muji kamu yang otaknya seglekkk.

😎😎😎😎

Ney dan syam sudah sampai didepan rumah dinas Kasdam, Syam minta ijin menghadap pada penjaga rumah dinas. Dan saat di konfirmasi Kasdam berkenan dan ditunggu di ruang tamu rumah dinas. Syam dan ney saling menjaga jarak saat mendekat ke rumah ney, saat mengetuk pintu rumah papa dan mama ney sudah menanti. Ney menuju ke dapur meminta ijin untuk membuat minum untuk syam. Syam pun di ajak oleh pak Mahen duduk dan berbincang panjang lebar tentang semua kegiatan sampai ney kembali di tengah2 orang tuanya.

"Eeehm ijin pak boleh saya berbicara sebagai orang sipil bukan menjadi anak buah bapak di militer." Ujar syam memecah keheningan.

"Oooh silahkan nak syam ada yang bisa dibicarakan dengan bapak?" Tanya pak Mahen.

"Maaf pak saya menghantarkan dek ney tanpa izin bapak. Pak saya kesini menghadap kepada bapak dan ibu sebagai seorang pria yang ingin meminta restu bapak dan ibu sebagai orang tua dek nesya. Mungkin menurut bapak dan ibu mungkin ini pasti sangat terburu2. Maaf pak setelah rapat dan pertemuan saya dengan dek ney, saya membawa nama dek ney untuk saya diskusikan dengan sang Pemilik Hati. Saat semakin saya ingin menjauh namun jawaban semuanya menunjukan bahwa saya harus membuat dek ney halal untuk saya. Sangat sulit mengungkap ini pada bapak dan ibu karena banyak perbedaan antara saya dan dek ney. Namun Allah selalu meyakinkan hati saya untuk tetap mengkhitbah putri bapak Nesya Mahendra Hermawan. Pak saya paham dek ney bukan lah yang pertama untuk saya, tapi ijinkan dek ney sebagai pelengkap dan pendamping saya sebagai abdi negara dan hingga ajal saya yang memisahkan kami. Saya akan bawa keluarga saya untuk secepatnya mengkhitbah dek ney apabila bapak dan ibu setuju." Jelas syam dengan tatapan teduh dan siap menerima apapun jawaban dan konsekuensinya.

"Heeemmm. Saya suka dengan keberanian mu syam, tak sia2 kau menerima adhimakayasa dimasa pendidikan mu. Saya sudah tau bagaimana background dan track kamu di dunia militer, setiap yang terjadi pada manusia adalah tulisan takdir. Saya sangat bahagia akhirnya ada seseorang yang siap mendampingi dan membimbing si tomboy adek ini, namun untuk jawaban saya akan menanyakan langsung kepada ney. Apa nak syam tidak keberatan menunggu kami berdiskusi sebentar?" Tanya pak Mahen yang diangguki oleh syam sebagai jawaban. Ney, pak mahen dan bu maria memasuki ruangan kerja Kasdam yang berada dikediaman.

"Hai tomboiny papa, tolong coba jelaskan bagaimana perasaan mu pada syam?" Tanya papa mahen yang menghadap ney, sedangkan mama maria di samping ney dengan merangkul putri manisnya.

"Maaf pah, adek jujur pertama melihat mas syam memang kagum. Dan jujur apa yg dilakukan mas syam pada ney, ney pun sudah berdiskusi dengan Allah Yang Memiliki Hati. Ney sebenarnya belum yakin apa benarjawabannya dia, karena ney hanya melihat sesosok pria bertas ransel dan berseragam doreng dengan nama pada tasnya Syamsul Hadi. Itu yang menjadi impian adek 3 hari terakhir ini." Jelas ney pada kedua orang tuanya yang menatap putrinya penuh cinta dan sayang, secara tidak sengaja pak mahen menghapus air mata yang akan membasahi pipi. Ney melihat nya dengan sigap ney menangkupkan tangan untuk menghalau air mata yang akan jatuh itu.

"Papa kenapa nangis, pilihan adek salah ya pah. Adek ga akan menerima mas syam apabila papa dan mama tidak bahagia. Adek akan menikah dengan orang yang dapat membuat papa dan mama bahagia, bukan menangis. Papa adalah laki2 pertama yang mengajarkan cinta, dan adek melihat sosok papa pada mas syam yang dapat mengajarkan adek cinta dengan indah. Mungkin benar adek bukan yang pertama, semoga Allah menjadikan adek yang terakhir untuk hidup nya. Adek tau resiko nya sangat banyak namun insyaallah adek siap pah mah. Tapi semua keputusan akan adek pasrahkan ke papa." Jelas ney menambahkan untuk mengusap air mata dengan mencium tangan papa dan mama mahen.

"Ayo kita temui Syam lagi de." Pak Mahen mengajak ney dan sang istri kembali ke ruang tamu. Tatapan teduh yang pak Mahen berikan tidak dapat terbaca apa yang akan menjadi jawabannya.

"Syam terimakasih sudah mau menunggu." Ujar pak Mahen memecahkan keheningan.

"Siap pak." Jawab Syam dengan raut wajah tegang yang disembunyikan dalam wajah tegasnya.

"Nak Syam saya dan keluarga sudah berdiskusi dengan ney, saya sudah mendengar jawaban dari ney. Namun dari ney dikembalikan pada saya sebagai wali yang berhak memutuskan yang terbaik untuknya. Nak syam saya akan jawab pinangan nak Syam, saya sebagai orang tua tidak punya alasan apapun untuk menolak lamaran nak Syam. Sejak saat ini saat diluar jam dinas tolong biasakan panggil saya papa. Tolong bimbing ney ya syam, dia begitu istimewa untuk saya dan keluarga. Saya pasrahkan dia kepada kamu karena saya yakin dengan Iman dan Akhlak kamu lah yang dapat membimbing si tomboy kami ini. Dan buat adek, dek pesan papa hanya 1 sayangi anak2 Syam seperti anak kandung mu sendiri. Karena mungkin dari mereka lah engkau mendapatkan pahala yang luar biasa." Jawab pak mahen dan ditambah senyuman bu maria, membuat Syam menjabat tangan pak Mahen sebagai tanda syukur dan Ney memeluk bu Maria sebagai tanda bahagia.

TIGA SRIKANDI PUTRI ABDI NEGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang