73

60 7 9
                                    

Jimin.

Yeorin telah terbuka lebih dari yang ku harapkan kepada Chanyeol-ssi dan keluarganya. Sebagian besar hanya untuk putri-putri Chanyeol-ssi. Mereka juga tertarik padanya. Menyaksikannya sangat memilukan dan luar biasa pada saat yang bersamaan. Yeorin bisa hidup normal. Ayahnya adalah orang yang baik.

Aku juga menonton Chanyeol-ssi hampir sepanjang malam. Dia juga memperhatikan Yeorin dan gadis-gadisnya. Ekspresi senang di wajahnya sulit untuk dilewatkan. Dia mungkin tidak akan pernah menjadi seseorang yang Yeorin anggap sebagai ayah, tapi aku berharap dia akan menjalin hubungan dengan dia dan keluarganya. Ku pikir Yeorin membutuhkannya.

"Ceritakan apa pendapatmu tentang Chanyeol-ssi dan keluarganya," kata Yeorin saat kami masuk ke rumah. 

Dia diam dalam perjalanan pulang dan aku meninggalkannya sendirian dengan pikirannya. Itu banyak yang harus diproses tanpa aku mencoba menarik sesuatu darinya.

"Menurutku dia pria yang baik dan dia ayah yang baik. Gadis-gadis itu menyesuaikan diri dengan baik dan mereka terpesona padamu."

Yeorin menyeringai saat dia melepaskan sepatunya. 

"Aku menyukai gadis-gadis itu. Masing-masing sangat berbeda. Sepertinya mereka menjadikan ini satu orang yang lengkap. Aku ingin tahu bagaimana rasanya mengetahui bahwa kau memiliki seseorang di pihakmu sepanjang waktu, mengetahui kau dapat membuat komentar sinis dan bahkan mendorong tetapi mereka akan mencintaimu saat seluruh dunia menentangmu."

Aku berjalan mendekat dan memeluknya dari belakang. 

"Aku selalu di sisimu. Kau bisa mendorong dan --- sialan, kau bahkan bisa menamparku --- tapi aku akan tetap di sini, siap menghadapi dunia bersamamu."

Yeorin bersandar ke arahku dan memeluk tanganku. 

"Aku tahu itu. Maksudku tumbuh dewasa. Memiliki saudara kandung untuk berdiri di sudutmu."

Aku mengerti apa yang dia maksud dan hatiku hancur memikirkan gadis kecil yang begitu sendirian dalam berurusan dengan seorang ibu yang secara mental tidak ada di sana. 

"Kau telah menemukan Seonjoo."

"Seonjoo menemukanku. Dan kau benar. Dia selalu ada di sisiku."

"Aku senang mengetahui kau memilikinya. Dia mencintaimu hampir seperti aku."

Yeorin tertawa. "Jangan biarkan dia mendengarmu mengatakan itu. Dia akan melawanmu untuk gelar itu."

Aku bertanya-tanya apa yang akan dilakukan Seonjoo ketika aku meminta Yeorin menikah denganku. 

Apakah dia akan memanggang ku? 

Memastikan niatku untuk memperlakukannya seperti seorang putri? 

Aku yakin aku akan mendengar kabar darinya ketika saatnya tiba. Aku hanya tidak yakin tentang waktu yang tepat.

Aku mencintai Yeorin dan aku tahu tidak ada yang akan mengambil tempatnya di hatiku. Dia orangnya. Tapi pernikahan juga berarti komitmen yang membuatku takut. Aku sudah siap bertanya padanya sebelum dia meninggalkanku. 

Sekarang aku tahu seberapa cepat dia bisa merobek duniaku dari bawah diriku. Bisakah aku mengatasi rasa sakit seperti itu jika dia adalah istri ku? 

Itu membuat ku semakin rentan. 

Aku perlu waktu untuk menyesuaikan diri agar dia kembali. Memiliki Yeorin yang tidak bangun sambil berteriak dan yang tidak ku khawatirkan sepanjang waktu.

"Aku mencintaimu," katanya saat kami berdiri di sana bersama.

"Aku lebih mencintaimu," jawabku. 

Dan aku bersungguh-sungguh. Itulah yang membuat ku tidak memintanya untuk menikah dengan ku. Itu adalah penghalang jalan ku. Aku lebih mencintainya.

Twisted PerfectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang