•••
«Rose Pov
Tok..tok..tok..
"Hoamm.." Aku menguap dan meregangkan otot ototku, kudengar ada suara ketukan pintu dari luar kamarku
Cklekk..
Aku mendengar suara lagi, kali ini suara pintu yang dibuka, dengan setengah sadar aku pun bangun dan duduk dikasur dengan posisi kaki bersila
Aku mengerjap ngerjapkan mataku yang masih mengantuk itu. Kudengar ada suara kekehan seorang pria dan suara langkah kaki yang mulai mendekat
Pria itu duduk disampingku dan mengacak acak rambutku
"Kau masih mengantuk sayang? Maaf aku membangunkanmu" Lalu kurasakan tangannya mengusap pipiku
Aku belum sadar sepenuhnya, hingga pria itu mengecup bibirku, dan itu membuatku langsung sadar dari kantukku
"Morning Kiss, Baby" ucapnya. Dan ternyata itu adalah Jimin. Dia sudah rapi dengan setelan jasnya, 'Oh betapa tampannya dia..'
"Jimin? Kau mau kemana pagi pagi seperti ini?" Aku melihat jam diatas nakas dan ini masih pukul 05.00 pagi
"Kau lupa Sweety? Hari ini aku akan berangkat ke Australia, dan kuharap selama aku disana kau tidak melakukan hal yang macam macam. Oh..selama aku disana aku sudah menugaskan 3 Bodyguardku untuk mengawalmu kemanapun.
Dan kau tidak boleh pergi tanpa sepengetahuan mereka, dan mereka akan selalu ada disampingmu"
"Tapi.."
"A, a, a, kau tidak boleh membantah! Aku pergi dulu. Kau jangan nakal ya, jangan berselingkuh dengan pria lain! Karena aku bisa mengetahuinya!"
Oughh.. apa apaan dia ini? Dia tidak bisa mengaturku seperti ini! Tapi apa boleh buat, dia tidak bisa dibantah
Sebelum Jimin pergi dia mencium kening, pipi, dan bibirku. Lalu mengucapkan
"Aku merindukanmu Baby"
Setelahnya Jimin langsung pergi dari kamarku
Bagaimana caranya aku bisa lepas dari pengawasan para Bodyguard itu?
Dan bagaimana aku bisa kabur lalu pergi keapartemen?
Arghhh!
Aku menjambak rambutku frustasi
--------
Didalam Jet..
"Tuan apakah anda ingin minum?" tanya salah satu pramugari yang menemani perjalanan Jimin ke Australia, wanita cantik bertubuh ramping dan sexy itu ternyata bernama Park soo-yeong, dia berasal dari Jeju, Korea Selatan
"Tidak!" ucap Jimin
Joy terdiam lalu tampak berpikir
"Hm atau kau butuh sesuatu? Aku akan ambilkan tuan, aku pramugari disini yang akan menemanimu selama terbang ke Australia" ucapnya ramah
Jimin tampak tak perduli sedikit pun, dia sibuk memainkan ponselnya, bahkan tanpa menatap pramugari itu dihadapannya
"Tidak, aku tidak butuh apa apa" ucap Jimin lagi
Joy terdiam kembali, dia mulai berpikir bagaimana caranya agar dia memiliki teman mengobrol saat ini. Uhh penerbangan kali ini benar benar membuatnya bosan!
"Hmm tuan, kau berasal dari New York, Amerika Serikat ya?" Joy kali ini mencoba mengajak Jimin untuk mengobrol
Jimin tetap tak menatap ataupun melihat seseorang yang sedang berusaha mengajaknya berbicara, dia tetap berkutat pada ponselnya
"Hmm" Jimin hanya membalas dengan deheman
Joy yang mendengar respon as Jimin langsung cemberut dan meringis, dia mencoba mencari topik obrolan lainnya
"Oh begitu.. perkenalkan tuan, namaku Park soo-yeong bisa dipanggil Joy aku berasal dari Korea Selatan, aku salah satu pramugari disini" Joy berbicara dengan sangat ramah sambil menunjukkan senyum cantiknya
Jimin akhirnya berhenti bermain dengan ponselnya, lalu mulai mengangkat wajahnya untuk menatap sosok yang mengajaknya berbicara sejak tadi. Dia wanita yang cantik, tubuhnya begitu ramping dan sexy,Dan rambutnya yang sebatas bahu berwarna kepirangan, dilehernya tergantung sebuah Name Tag miliknya. Wajahnya tampak manis saat tersenyum
"Hallo Mrs.soo-yeong . Aku Jimin,senang berkenalan denganmu nyonya pramugari" ucap dengan seringaian nya
Jimin akhirnya tersenyum setelah sekian lama, akhirnya pria ini mau berbicara dengannya
"Ah ya Mr. Jimin, senang berkenalan denganmu juga. Oh ya, kau pergi ke Australia karena urusan pekerjaan?" tanyanya lagi
Jimin menghembuskan nafas beratnya dan memalingkan wajahnya dari Joy
"Ya, seperti itulah. Kau tahu bukan? Bagaimana seorang pria seperti diriku mendapatkan banyak uang? Meninggalkan semuanya dirumah dan pergi jauh seorang diri" Jimin memutar bola matanya tak suka
Joy tampak manggut manggut, seolah mengerti dengan yang dikatakan sanskar
"Kau sudah berkeluarga tuan?" Entah setan apa yang membuat pramugari muda itu bertanya lebih jauh tentang Jimin
Jimin yang tadinya menatap kearah lain, langsung menatap Joy dengan tajam. Joy yang melihatnya terasa menciut dan mulai gelagapan, sorot mata Jimin begitu menakutkan
Joy menggit bibir bawahnya
'Astaga, sepertinya aku salah bicara. Aduh Joy! Kau ini payah sekali!' batin nya sambil menepuk dahinya, Jimin yang melihat tingkah wanita aneh disampingnya itu hanya mengernyitkan dahi
"Hmm ma..maksutku, biasanya pria kaya sepertimu belum berkeluarga, biasanya mereka masih Single karena ingin melanjutkan perkembangan usahanya sendiri tanpa orang lain, Hmm.. kebanyakan pria yang kutemani disini, se..seperti itu" ucap Joy dengan cengiran khasnya, tentunya itu hanya akal akalan nya saja untuk mencari alasan
Jimin menghela nafasnya dengan malas
"Ya, aku sudah menikah. Aku mempunyai istri, kau puas?" ucap Jimin sambil mengangkat kedua alisnya
Joy akhirnya diam, suasana hening sejenak diantara mereka. Joy mulai dilanda oleh kebosanannya lagi, bibirnya terasa gatal untuk tidak berbicara. Wanita itu ingin mengajak pria tampan dihadapannya ini sebagai teman seperjalanan nya kali ini
"Hmm tuan Jimin kau tahu? Aku juga sudah menikah. Aku mempunyai suami yang sangat tampan, dia seorang Actor di Korea Selatan, di negaraku. Dia sudah banyak membintangi sebuah Drama drama terkenal ditelevisi dan itu membuatnya populer dan suamiku itu banyak sekali fans nya! Apa Kau kenal Ji.."
Belum sempat Joy untuk mengoceh lebih lanjut, Jimin mengangkat telapak tangannya didepan wajah Joy
"Bisakah kau membiarkanku sendiri nyonya? Aku ingin sendiri, tolong sekarang kau cari saja orang yang mau diajak mengobrol sesuka hatimu, kau juga boleh sekalian membawa teh dan biskuit untuk mengobrolmu itu. Tapi tidak denganku. You Understand Me?"
Joy meringis kesal dan menelan salivanya susah payah. Percuma dia berbicara dengan pria angkuh seperti ini
"Hmm..baiklah, I'm So Sorry Sir. Maaf karena telah mengganggu dirimu. Aku permisi!"
Setelah itu Joy berjalan pergi, namun pandangannya menatap Jimin dengan sinis. Pria itu kini mulai berkutat dengan ponselnya lagi, dia seperti tidak sadar telah membuat dirinya tersinggung
"Cih, sombong sekali pria itu! Sia sia aku mengajaknya mengobrol! andai Jin woo disini, aku pasti akan membuat pria itu membungkam mulutnya dengan pukulan tangan dari suami tampanku! Dasar menyebalkan!"
Setelah mengumpat, Joy akhirnya melenggang pergi menjauhi tempat Jimin dan mencari teman untuk mengobrol
Jimin tak perduli dengan wanita tadi, dia begitu membuatnya merasa pening! Mulutnya tidak bisa diam! Ingin sekali sejak tadi Jimin membungkamnya! Namun tak bisa dia lakukan.
Jimin kemudian memutuskan untuk menelepon para Bodyguard nya lagi, untuk menanyakan keadaan Rose
"Hallo tuan"
"Eunwoo, bagaimana keadaan Rose sekarang, apakah dia sudah ada dikampusnya?"
"Sudah tuan, nona Rose sekarang sudah kedalam kampus, dan dia sedang mengikuti pelajarannya"
"Bagus, tetap awasi dia, jangan sampai dia lepas dari pengawasan kalian! Dan jika ada pria yang mendekatinya, segera laporkan padaku!"
"Baik tuan"
Dan sambungan telepon pun terputus. Jimin bisa sedikit lega sekarang, dia menghembuskan nafasnya dan menyandarkan kepalanya dikursi jet pribadi yang super mewah itu
---------
Sedari tadi Rose tidak tenang, dia tidak fokus pada pelajaran yang disampaikan oleh Mr. Lucas, dosennya. Dia terus memikirkan cara bagaimana supaya dia bisa terlepas dari pengawasan para Bodyguard sialan itu!
"Stttt.. Rose kau kenapa? Sedari tadi aku perhatikan kau seperti tidak tenang?" tanya Yeri disampingnya, mereka berdua memang satu kelas,
"Mmh..aku tidak apa apa Yeri"
Rose berusaha memasang senyum setenang mungkin
"Oh ya, para bodyguard yang ada diluar kelas itu, itu bodyguardmu?"
"I..ya"
"Wahh..kau seperti ratu saja harus dikawal! Pasti ini ulah kakak iparmu kan?"
Rose pun hanya mengangguk, mau bagaimana lagi, para bodyguard itu kan memang suruhan Jimin. Dia tidak menyangkal itu semua
--------
Dan tibalah saatnya Rose pulang, dia terus diikuti oleh ketiga bodyguard itu
Rose kadang berpikir, apakah wajah mereka harus sedatar itu? Belum lagi kaca mata hitam yang bertengger dihidung mereka, membuat setiap langkah Rose dan mereka diperhatikan oleh orang orang kampus
Saat ini Rose diapit dari kiri, kanan, dan belakang. Oh ayolah.. Rose sudah muak dengan semua ini
"Ck, tak bisakah kalian hanya mengikutiku dari belakang?!" Rose menghentikan langkahnya dan menoleh satu satu pada ketiga bodyguard itu
"Tidak bisa nona, kami ditugaskan oleh tuan Jimin, tidak boleh berjauhan dengan anda meskipun dalam radius satu meter pun" ucap salah satu bodyguard yang Rose tahu namanya Eunwoo
"Kalau aku mau ketoilet atau kamar mandi, kalian harus ikut begitu?!"
Rose menyilangkan kedua tangannya
"Ti..tidak seperti itu juga nona"
jawab Eunwoo lagi
"Makannya jangan terus mengikutiku, aku tidak nyaman!" Rose langsung pergi dan mempercepat jalannya
"Nona tunggu!" ucap serempak dari ketiga bodyguard itu
--------
Kini Rose dan ketiga bodyguard itu sudah berada didalam mobil
Eunwoo sebagai supirnya, satu bodyguard duduk disamping Eunwoo, dan yang satunya lagi duduk disamping Rose
Rose hanya memandang keluar selama perjalanan itu. 'Huft..bagaimana caranya aku bisa pergi? Kalau pengawasannya seketat ini' ucap Rose dalam hati
"Hallo tuan"
Tiba tiba Rose mendengar Eunwoo sedang berbicara dengan seseorang ditelepon, ahh itu pasti Jimin!
".........."
"Sudah tuan, nona Rose sekarang sudah berada didalam mobil dan kami dalam perjalanan pulang"
".........."
"Baik tuan"
'Cihh.. kenapa tidak terdengar sih suara Jimin? Padahal kan gua kangen sma diaOKE SEMOGA SUKA JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN BYEEEEE 💌💌💌💗💗💗💌💗💌💗
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE AND LOVE || Jirose [END]
Teen Fiction"aku bahkan bisa memberikanmu uang lebih banyak" "yak! Apa maksud perkataanmu itu" "asal kau mau menikah denganku, bukan guci itu saja yang ku ganti. Kau juga akan mendapatkan uang yang sangat banyak"