Part 06

1.3K 113 6
                                    


++++++++
Malam harinya kediaman Park sudah sangat ramai dengan kedatangan para tamu. Alex dan Angella menyambut kedatangan mereka. Sementara Rose dan Jimin sama sekali belum terlihat di pesta itu.
“dimana Rose?” tanya Alex pada Angella. “aku juga tidak tahu”
“suruh pelayan untuk memanggilnya” Angella mengangguk, kemudian memanggil pelayan dan menyuruhnya memanggil Rose
Sementara itu di kamar Jirose, kini keduanya Nampak baru bersiap siap. Rose begitu cantik dengan dress berwarna pink yang membungkus tubuh rampingnya. Jimin sendiri sudah tampan dengan Jas nya.
Rose duduk di depan meja riasnya Dan berdandan untuk mempercantik dirinya malam ini.
“wanita memang sangat lama kalau urusan berhias” ujar Jimin yang sedari tadi menatap Rose. “dan kau pasti sudah tahu kenapa seorang wanita memerlukan waktu yang lama untuk berhias” ujar Rose yang berbalik menatap Jimin.
“wow, kau cukup cantik juga”
“cukup katamu?” Jimin mengangguk dan membuat Rose berdecih. “sudahlah, kau cepat selesaikan berdandanmu. Aku yakin hanya kita berdua yang tidak ada di pesta” ujar Jimin yang di berangi dengan sebuah ketukan di pintu.
“masuk”
Seorang pelayan masuk ke dalam. Menatap Jimin dan Rose. “maaf tuan, kalian sudah di tunggu di bawah” Jimin mengangguk. “kami akan turun sebentar lagi” ujar Jimin. Pelayan itu kemudian pamit pergi.
“apa ku bilang” ujar Jimin menatap Rose yang saat ini sibuk merapikan dress nya. “ayo” Jimin menarik tangan Rose dan berjalan bergandengan tangan menuruni tangga hingga beberapa pasang mata menatap mereka.
“kalian kenapa lama sekali?” tanya Alex menghampiri Jirose
“maaf Ayah. Aku dan suamiku terlalu larut dalam kesenangan. Jadi kami terlambat bersiap” ujar Rose dan membuat Jimin sedikit menganga.
“kalian ini” ujar Alex sedikit kesal
Seorang pria paruh baya kemudian menghampiri mereka.
“apa semuanya sudah hadir angga?” tanya Rose pada Angga. Angga ini adalah salah satu orang kepercayaan Rose.
“sudah nyonya” ujar Angga.
Setelah mendengar jawaban Angga, Rose segera berjalan menuju ketengah. Dia menatap semua orang sebelum membuka suaranya.
“selamat malam semuanya” ujar Rose lantang hingga membuat semua orang kini menatapnya. “sebelumnya saya mengucapkan terima kasih atas kehadiran anda semua pada malam ini”
“saya mengundang anda kemari untuk memperkenalkan suami saya pada kalian” ujar Rose yang kemudian menatap Jimin. Jimin kemudian berjalan menghampiri Rose.
“namanya Park Jimin, kami menikah beberapa hari yang lalu.”
“dan dengan mengadakan pesta ini saya meminta maaf juga karena pernikahan saya yang mendadak dan tidak sempat mengundang anda sekalian”
“dan saya juga akan memperkenalkan anggota keluarga baru kami” ujar Rose “perkenalkan ini Ibu baruku, Angella dan ini anaknya Kavita” Rose menghampiri Angella dan Kavita yang berdiri tak jauh darinya.
Mendengar penuturan Rose membuat beberapa orang berbisik. Tentu saja. kematian Anjani belum genap satu bulan dan kini Alex sudah menikah lagi.
Rose tersenyum mendengar beberapa cibirian untuk Ayahnya dan ibu tirinya.
Alex dan Angella hanya bisa mengepalkan kedua tangan mereka melihat beberapa orang yang mencibirnya.
“aku melakukan ini, agar Ayah bisa membawanya kemanapun. Tanpa rasa malu lagi” bisik Rose pada ayahnya dan membuat sang ayah marah
“Rose!” geram sang ayah
“jaga tingkahmu Ayah” seru Rose. “jangan sampai kau mempermalukan dirimu sendiri” ujar Rose yang kemudian meninggalkan mereka.
Rose mengajak Jimin untuk menyapa beberapa relasi Ibu nya. Beberapa dari mereka memuji ketampanan Jimin.
“pasang matamu dengan baik” bisik Rose yang kemudian meninggalkan Jimin. Jimin berdecih melihat punggung Rose yang menjauh.
“kau mau minum tuan” seorang pelayan menawarkan minuman pada Jimin. Jimin mengambilnya. Jimin yang hendak meminum minumannya langsung terhenti saat ia melihat seseorang yang di kenalnya.
“paman alfin” gumam Jimin
Jimin mengikuti setiap gerak gerik yang ia panggil paman alfin. Keningnya kemudian berkerut saat Alfin dan Alex berjalan menjauh dari area pesta.
“mau kemana mereka?” tanya Jimin pada dirinya sendiri. Jimin kemudian mengikuti mereka dengan gelas minuman di tangannya.
“kemana mereka?”
Jimin yang mengikuti Alex dan Alfin mendadak kehilangan jejak. Hingga membuat Jimin kesal dan langsung meminum minuman yang di bawahnya tadi.
“sial” umpat Jimin. “kemana perginya mereka?”
Jimin yang hendak kembali mencari keberadaan Alfin dan Alex mendadak terhenti saat sesuatu yang aneh terjadi pada tubuhnya.
“kenapa tubuhku tiba tiba panas begini” gumam Jimin
“oh tidak”
Jimin merasakan bagian bawahnya terasa mengeras. Dan tubuhnya juga sudah berkeringat dingin. Jimin kemudian menatap gelas yang ada di tangannya.
“apa minuman yang barusan ku minum tercampur dengan obat perangsang?”
Sementara itu seorang wanita yang mengikuti Jimin sejak tadi tersenyum senang melihat Jimin sudah meminum minuman yang di buatnya. Wanita itu kemudian keluar dari persembunyiannya dan menghampiri Jimin.
“apa kau membutuhkan bantuanku saudara ipar?”
Jimin menatap Kavita yang saat ini sudah berdiri di depannya. Jimin mencoba menahan kejolak di dalam dirinya.
“jangan menahannya” ujar Kavita seraya mengelus lengan Jimin dan membuat Jimin menggeram dalam hati karena tubuhnya saat ini benar benar butuh sentuhan.
“kau—
“aku bisa membantumu menuntaskan hasratmu saat ini” ujar Kavita yang kemudian mengajak Jimin masuk ke sebuah kamar.
“Jimin”
Rose berdiri di ambang pintu seraya melipat tangannya di depan dadanya. Melihat Rose datang, Jimin bersyukur di dalam hatinya.
“wow, ternyata saudaraku ini sangat murahan rupanya” ujar Rose menghampiri mereka. “Rose” panggil Jimin yang saat ini sudah tidak bisa menahan dirinya.
“keluar” ujar Rose pada Kavita. Kavita keluar dari kamar itu tanpa berbicara apapun. Setelah Kavita pergi, Rose menatap Jimin.
“kau kenapa, huh!?” kesal Rose yang melihat Jimin tadi mau saja di ajak masuk ke dalam kamar ini oleh Kavita.
“Rose” ujar Jimin. “minumanku di sabotase”
Rose menyerit heran mendengar perkataan Jimin. “minumanku tercampur obat perangsang”
“apa!?”
“saat ini aku butuh pelepasan” ujar Jimin yang sudah benar benar tak bisa menahan diri. Rose menghampiri Jimin. Dan membawa Jimin keluar dari kamar itu dan membawa Jimin ke kamar mereka.
Di kamar, Rose membawa Jimin menuju kamar mandi. “lakukan apa saja di dalam sini” ujar Rose yang kemudian keluar dari kamar mandi.
Tak lama kemudian Rose bisa mendengar sebuah desahan di dalam kamar mandi hingga membuat Rose menggeleng.
“Rose”
Rose berbalik dan mendapati kepala Jimin menyembul di pintu kamar mandi.
“ini tak mempan Rose” ujar Jimin
“lalu , apa aku harus memanggilkan pelacur untuk memuaskanmu?” kesal Rose hingga membuat Jimin menggeleng.
“lalu apa?” tanya Rose
“kau saja yang memuaskanku” ujar Jimin dan membuat Rose melotot terkejut.

.
KOK GELI YA
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
..
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
 


OKE SEGTU DULU YA SEMOGA KALIAN SUKA
JANGAN LUPA VOTE NYA YA BYEE 💌💗💌💗💌💌💗💗

REVENGE AND LOVE || Jirose [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang