+++++++Di kamarnya ayah rose tengah melampiaskan amarahnya dengan membanting barang. Angella yang juga ada di sana hanya bisa diam melihat Alex.
“ini semua karenamu” tunjuk Alex pada angella. “jika saja kau bisa menahan diri, semuanya tidak akan seperti ini”
Angella menunduk. Tentu saja dia tidak menyangka akan seperti ini kejadiannya.
“seharusnya rencana yang sudah ku susun bisa berjalan dengan mulus. Tapi semuanya berantakan karena kedatanganmu”
“maafkan aku” lirih angella
“sekarang kita harus bisa mendapatkan stempel itu sebelum Rose menemukannya lebih dulu” ujar Alex
“suamiku” panggil angella. “apa kau tidak berpikir kalau stempel itu sudah ada di tangan Rose?”
Alex menatap angella. “kalau stempel itu ada di tangannya, dia sudah pasti akan menendang kita keluar dari rumah ini”
Ayah rose terlihat gusar dan memikirkan sesuatu yang bisa membuatnya mendapatkan stempel ibu rose dengan cepat.
“besok, saat semua orang tidak ada di rumah aku ingin kau mencari stempel itu di rumah ini” ujar Alex pada angella. “minta Kavita untuk membantumu” angella mengangguk. “dan pastikan kau memeriksa kamar Rose dengan teliti”
“aku mengerti”*****
Besok paginya, Jimin sudah pergi dari rumah rose saat subuh. Jimin tidak ingin membuang banyak waktu untuk bisa menemukan informasi mengenai angella dan Kavita. Dan di sini lah jimin saat ini, di sebuah desa yang cukup jauh dari kota Seoul.
Jimin bertanya pada setiap orang yang di laluinya tentang angella dan Kavita. Jimin juga mengunjungi rumah yang selama ini angella tinggali. Rumah yang cukup sederhana itu di periksa baik oleh Jimin untuk menemukan informasi tambahan untuk Rose nanti.
“wah” Jimin menemukan sebuah photo usang yang ada di lemari. Photo pernikahan Alex dan angella.
“ku rasa Rose pasti sudah tahu ini” ujar Jimin. “tapi tidak ada salahnya aku menunjukannya padanya” Jimin kemudian memasukan photo itu ke dalam saku jaketnya.
Sementara itu di kediaman Park, Angella dan Kavita sudah memulai aksi mereka untuk mencari stempel itu. setiap sudut rumah mereka periksa tapi tak menemukan stempel itu. bahkan mereka beberapa kali mencarinya di kamar Rose tapi tetap saja hasilnya nihil.
“di mana Anjani menyembunyikan stempelnya” gumam Angella
“Ibu kita sudah mencari seharian ini tapi tak menemukannya” keluh Kavita. “pasti Anjani menyembunyikan stempelnya di suatu tempat. Aku harus membicarakan ini dengan Alex” kembali sebuah gumaman keluar dari mulut Angella*************
Sore harinya jimin sudah berada di rumah dan menunggu kepulangan Rose. Sambil menunggu rose pulang, jimin berjalan mengelilingi kediaman park yang luas.
“arsitektur rumah ini cukup bagus” gumam Jimin seraya melihat ke sana kemari.
“hai”
Jimin menghentikan langkahnya saat seorang wanita yang di kenalnya sebagai saudara Rose berdiri di depannya dengan senyum yang merekah.
“hai” jimin kemudian berlalu setelah membalas sapaan Kavita. Tapi langkah jimin terhenti saat Kavita menghalangi jalannya.
“aku harus memanggilmu, kakak ipar atau adik ipar?” tanya Kavita memandang Jimin dengan lekat.
“kau bisa memanggilku apa saja. senyamanmu” ujar Jimin mencoba tersenyum pada Kavita.
“kalau begitu aku akan memanggilmu sayang” ujar Kavita dan membuat Jimin terkejut. “apa!!”
Kavita terkekeh. “sangat di sayangkan, pria tampan sepertimu harus menikah dengan Rose” ujar Kavita
Kavita berjalan mendekat pada Jimin. “kenapa harus Rose?” bisik Kavita.
“kurasa wanita ini lebih sinting dari rose” batin jimin
“kau tahu, kau percaya atau tidak tapi aku jatuh cinta padamu saat pandangan pertama”
“tuh kan” batin jimin
“maaf ya saudara ipar, aku ini suami saudaramu. Jadi ku rasa kau kurang pantas mengatakan cinta padaku” ujar jimin dan membuat Kavita kembali terkekeh kecil.
“benarkah?” tanya Kavita dengan ekspresi polosnya. “Jimin” tangan Kavita terangkat menyentuh kerah jaket Jimin. “bagaimana kalau kita berhubungan di belakang Rose” Kavita berbisik di telinga Jimin hingga membuat Jimin berdecih.
“tidak, terima kasih” seraya menghentakan tangan Kavita yang berada di jaketnya. Setelah itu Jimin segera pergi dari sana meninggalkan Kavita yang terlihat kesal.
“aku pasti akan mendapatkanmu”
jimin yang berhasil lari dari Kavita segera menuju kamar Rose. Dengan tergesa ia menutup pintu kamar.
“kau kenapa?”
“oh astaga” Jimin terkejut melihat keberadaan rose yang sudah ada di dalam kamar.
“kapan kau pulang?” tanya Jimin menghampiri Rose yang saat ini sedang duduk di sofa yang ada di dalam kamarnya.
“beberapa menit yang lalu” ujar Rose. “tadi kau kenapa?” tanya Rose lagi. Jimin menghela nafas beratnya. “aku bertemu wanita sinting” ujar Jimin dan membuat Rose menatapnya heran.
“wanita sinting? Siapa?”
“saudaramu itu” ujar Jimin dengan kesal dan membuat Rose terkekeh. “memangnya Kavita melakukan apa padamu?”
“dia menggodaku” ujar Jimin
Jimin memperagakan bagaimana tadi Kavita menggodanya hingga membuat Rose tertawa.
“berhenti tertawa” kesal Jimin
“maaf, maaf”
“cih, dia lebih sinting darimu”
“apa!”
“tidak”
“cih” decih Rose. “bagaimana tugas yang ku berikan?” tanya Rose seraya memandang Jimin serius.
“ku rasa Ayahmu sudah cukup lama menikah dengan Angella” ujar Jimin dan membuat Rose memutar bola matanya. “itu sudah pasti Jimin, kau tidak lihat berapa usia Kavita”
Jimin tertawa kecil.
“apa lagi yang kau dapatkan?”
“menurut warga di sana, Ayahmu memang sering terlihat di lingkungan itu. bahkan dia akan tinggal di sana selama seminggu lebih”
Rose mendengar setiap perkataan Jimin.
“dan aku juga menemukan sesuatu luar biasa di sana” ujar Jimin kemudian mengeluarkan ponselnya dan menunjukannya pada rose.
“ini—
“yup, kau benar. Tapi kita perlu mencari tahu lagi. seberapa Ayahmu terlibat dalam pembangun resort itu”
“tadi pagi aku sudah memeriksa beberapa dokumen tentang proyek yang akan di kerjakan oleh perusahaan. Tapi proyek ini tidak ada dalam dokumen itu”
“pembangun resort ini illegal Rose” ujar Jimin
“mereka yang berinvestasi dalam pembangun resort ini pasti akan mendapatkan keuntungan besar”
“Jimin” panggil rose dan membuat jimin menatapnya. “aku juga menemukan sesuatu yang janggal di kantor. Tentang keuangan perusahaan”
“aku membaca laporan keuangan perusahaan. Dan banyak sekali pengeluaran yang perusahaan lakukan setiap bulannya. Aku sudah meminta penjelasan tentang pengeluaran itu dari pihak keuangan kantor. Tapi mereka tidak bisa memberikanku jawaban yang masuk akal” jelas rose
“apa ini ada kaitannya dengan resort itu?” tebak Jimin
“itu bisa saja berkaitan” ujar rose yang mencoba berpikir. “tapi kalau memang ini benar berkaitan, bagaimana Ayah bisa mencairkan uang itu tanpa tanda tangan dan stempel Ibu” bingung Rose. “atau jangan-janga—
“pemikiranmu mungkin saja benar. Aku akan mencari tahu besok” ujar Jimin
“cari tahu juga siapa saja yang berinfestasi dalam pembangun resort itu” ujar Rose.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.OKE SEGTU DULU YA SEMOGA KALIAN SUKA
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN NYA YA BYEEE 💗💌💗💌💗💞😊😍💖😻😘☹️💓
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE AND LOVE || Jirose [END]
Teen Fiction"aku bahkan bisa memberikanmu uang lebih banyak" "yak! Apa maksud perkataanmu itu" "asal kau mau menikah denganku, bukan guci itu saja yang ku ganti. Kau juga akan mendapatkan uang yang sangat banyak"