+++++++
Rose mengajak pria yang menabraknya tadi ke sebuah tempat di mana mereka bisa berbicara dengan serius tanpa banyak gangguan. Dan di sinilah mereka, di sebuah gang sepi. Mereka berdua berdiri berhadapan.
Pria itu menatap rose seraya memikirkan perkataan rose beberapa saat yang lalu.
“bagaimana? Apa kau bersedia?” tanya rose yang memang sudah menjelaskan semuanya pada pria di hadapannya yang bernama Jimin.
“kau tidak menipuku kan?” tanya Jimin memastikan
Rose menghela nafasnya. Ia jengah mendengar perkataan Jimin. “kau bisa membuktikannya nanti” ujar Rose kesal
“bagaimana?”
“kau hanya membutuhkan status pernikahan dan menjadikanku sebagai alat balas dendammu pada Ayahmu”
Rose mengangguk.
“jadi setelah kita menikah, aku akan tinggal di rumahmu dan mendapatkan uang serta kekuasaan yang kau miliki”
Rose kembali mengangguk.
“apa itu saja?” tanya Rose
“kau juga harus membantuku setiap aku membutuhkan bantuanmu” ujar Rose dan Jimin mengangguk. “jadi kau Setujuh?” Jimin menggeleng dan membuat kesabaran Rose menipis.
“aku akan setuju jika kau juga bisa menjadi alat balas dendamku” ujar Jimin dengan serius dan membuat Rose menatapnya.
“bagaimana?” tanya Jimin
“dendam?” tanya Rose
“iya, aku juga harus membalaskan dendamku kepada seseorang yang sudah membuat Ayahku tiada”
Rose jelas melihat sebuah kemarahan yang membara di mata Jimin.
“baiklah, aku akan menjadi alat balas dendam mu” ujar Rose dengan yakin. “bagaimana denganmu?”
“baiklah, aku juga akan menjadi alat balas dendammu” ujar Jimin
Rose dan Jimin kemudian berjabat tangan sebagai bentuk dari persetujuan mereka.
“lalu apa yang akan ku lakukan selanjutnya?”
“kita harus menikah hari ini sebelum sore tiba” ujar Rose dan membuat Jimin melongo.
Wanita di depannya ini benar benar sinting.
“aku kira kau akan menyuruhku datang ke rumahmu untuk melamarmu lebih dulu” ujar Jimin.
“kita tak punya waktu lagi "ujar Rose
****
saat ini Rose dan Jimin sedang melakukan pernikahan . Setelah semua nya selesai, kini Jimin dan Rose sudah resmi menjadi suami istri.
Saat ini mereka kini dalam perjalanan pulang menuju kediaman keluarga Park.
Jimin melongo tak percaya saat tiba di depan rumah Rose yang sangat besar dan mewah.
“kau benar benar kaya yah” gumam Jimin
“kau sudah tahu kan apa yang akan kau lakukan di dalam sana nanti?” tanya Rose tapi Jimin tak menjawab pertanyaan rose krna jimin sibuk mengagumi rumah rose.
“Ck,Park Jimin”
Jimin menoleh menatap Rose. “iya, aku mengerti. Kau tenang saja istriku sayang” ujar Jimin.
Jimin menggemgam tangan Rose sebelum memasuki rumah besar itu. di ruang tamu, Nampak ayah, ibu, Kavita dan pamanya yg sudah menunggu kedatangannya.
Ayah dan ibu tirinya sangat terkejut melihat Rose membawa seorang lelaki
“Rosw”
Ayah rose menghampiri Rose dan Jimin.
“apa maksudnya ini?” tanya ayah rose mempertanyaakan
“Ayah, kami sudah menikah” ujar Rose
“Apa!”
“ini suamiku, menantu Ayah. Namanya Park Jimin” ujar Rose
“kau menikah dan tak memberitahu Ayah?”
“maaf Ayah, aku sangat mencintainya jadi kami menikah”
“tapi tidak begini Rose”
“Ayah sudahlah, kenapa harus di permasalahkan” ujar Rose menatap Ayah nya tanpa rasa takut. Sementara ayahnya hanya bisa mengepalkan kedua tangannya.
“eh paman, kau di sini?” tanya Rose yang pura pura tidak tahu kedatangan pamannya.
“iya Rose. Duduklah, paman ingin membacakan surat wasiat Ibu mu” ujar sang paman. Rose dan Jimin kemudian duduk. di ikuti oleh ayah rose
“jadi begini, harta yang di tinggalkan ibu kandung rose akan jatuh kepada orang yang memegang stempelnya” ujar sangpaman
“seperti yang kalian tahu, ibu kandung rose selalu memberikan stempel di setiap tanda tangannya. Jadi stempel itu sudah di pastikan akan sangat berharga. Jadi siapa saja yang mendapatkan stempel itu kalian bisa mengambil semua harta milik ibu kandung rose” jelas sangpaman seraya melirik rose
“jadi kalian hanya perlu mendapatkan stempel itu dan berikan padaku” ujar paman lagi. “dan sebelum ada yang mendapatkan stempel itu, seluruh kuasa akan ada di tangan rose”
Ayah rose bergeming mendengar perkataan sangpaman barusan.
“penandatanganan kontrak kerja atau pengeluaran uang memerlukan tanda tangan persetujuan dari rose”
“apa ada pertanyaan?” tanya paman memandang satu persatu anggota keluarga. “kalau kalian tidak ada pertanyaan, aku akan pamit” ujar paman kembali memasukan surat wasiat palsu ibu kandung rose dan pamit pergi.
“ayo ke kamar Jimin” ajak rose. Jimin menatap punggung rose dan mengikutinya dari belakang.
“sial” umpat Alex seraya menatap tajam kearah angellaAuthor :Alex itu ayahnya rose
Angella itu ibu tiri rose
Oke lanjutyang menatapnya takut. Alex kemudian beranjak dari duduknya dan meninggalkan angella dan Kavita.
*****
Jimin menatap sekeliling kamar rose yang sangat luas. Ia kemudian menghampiri rose yang saat ini tengah membuka lemari pakaian.
“stempel itu ada padamu kan?” tanya jimin yang saat ini sudah menyandarkan tubuhnya di lemari.
Aktivitas rose berhenti saat mendengar perkataan jimin. “kenapa kau punya pemikiran seperti itu?” tanya rose
“kau cukup tenang saat pengacara Ibu mu membacakan surat wasiatnya” ujar jimin menatap rose yang berjalan menuju meja riasnya. “jadi benar stempel itu ada padamu?” jimin kembali bertanya pada rose.
Rose menghela nafasnya dan membalikan badannya menatap jimin. Ia kemudian berjalan menuju tempat tidur di mana tas nya berada.
“kau memang benar” ujar rose mengeluarkan stempel Ibu nya dan juga surat wasiat asli Ibu nya.
Jimin menghampiri rose dan mengambil map yang ada di tangan rose. Jimin membukanya dan membacanya.
“wah, gila” ujar jimin setelah membaca surat wasiat Ibu rose. “kau benar benar kaya raya sekarang, istriku”
Rose berdecih mendengar kalimat terakhir jimin.
“jadi surat wasiat yang di bacakan tadi itu palsu?” rose mengangguk. “ada yang harus ku ketahui, dan aku perlu bantuanmu” rose menatap jimin.
“tapi sebelum itu, aku ingin kau mencari asal usul Angella dan Kavita” ujar rose. “besok aku akan ke kantor. Dan sebelum aku pulang dari kantor kau harus bisa mendapatkan semua informasi tentang mereka” jelas rose
“baiklah sayang, aku pastikan untuk membawakan semua informasi tentang mereka” ujar jimin “lalu bagaimana bayaranku?”
Rose menghela nafasnya mendengar perkataan Jimin. Rose kemudian mengeluar sebuah kartu di dalam dompetnya.
“kau bisa menggunakan kartu ini semamumu” ujar rose menyerahkan kartu kreditnya.
Jimin mengambilnya seraya tersenyum senang. “aku pastikan aku akan menggunakannya untuk bersenang senang"
.
..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..
.
.
.....
.
.
.
.
.
.
.
.
..
.
.OKE GTU DULU IYA SEMOGA KALIAN SUKA
VOTE AND KOMENNYA YA JANGAN BACA AJA VOTE NYA JUGA BYEEE 💗💌💌💌💌💗💓💎
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE AND LOVE || Jirose [END]
Jugendliteratur"aku bahkan bisa memberikanmu uang lebih banyak" "yak! Apa maksud perkataanmu itu" "asal kau mau menikah denganku, bukan guci itu saja yang ku ganti. Kau juga akan mendapatkan uang yang sangat banyak"