(18+)
----------Setelah banyak rintangan dan cobaan pada hubungan mereka. Hari ini, keduanya memantapkan diri untuk mengikat diri dalam sebuah janji suci dihadapan Tuhan. Keduanya kini bersanding di depan altar, saling berhadapan setelah mengucap janji suci sehidup semati. Keduanya memasangkan cincin di masing-masing jari manis pasangannya, lalu berciuman dan disaksikan oleh banyak pasang mata yang hadir pada hari itu.
Jihoon benar-benar bahagia, sangat bahagia. Dari kisah hidupnya yang nyaris tidak pernah bahagia, tapi diujung kisah hidupnya pun akhirnya ia bisa menemukan kebahagiaannya. Setelah banyaknya ujian yang diberikan, ia mampu melewatinya dengan Soonyoung yang selalu ada untuk menggenggam tangannya.
Begitu pula sebaliknya, Soonyoung sangat bahagia karena akhirnya ia bisa menemukan cinta sejatinya. Tuhan begitu adil, Ia mengambil sesuatu yang berharga darinya, lalu menggantikannya dengan sesuatu yang lebih baik lagi. Ya, Tuhan mengambil mantan kekasihnya dulu, kemudian menggantinya dengan sosok Jihoon.
•••Acara pernikahan mereka berjalan dengan lancar, dan kini mereka baru saja sampai di kediaman Jihoon. Sedikit cerita kenapa pada akhirnya mereka memutuskan tinggal di kediaman Jihoon, itu karena Jihoon yang memaksa agar Soonyoung mau tinggal dirumahnya. Tentu dengan berbagai alasan yang bahkan, Soonyoung sendiri tidak mengerti dan pada akhirnya membuat Soonyoung mengalah dengan Jihoon.
Sesampainya disana, keduanya langsung disambut hangat oleh para maid dan penjaga di rumah Jihoon. Sebelum keduanya memutuskan untuk pergi ke kamar yang katanya "ingin beristirahat". Padahal, nyatanya tidak sama sekali.
Begitu pintu kamar mereka tertutup dan terkunci, Soonyoung mendorong tubuh suaminya itu untuk terbaring di atas kasur, kemudian meraup bibir merah muda itu bergantian. Dengan terburu-buru, Soonyoung membuka jas miliknya dan kemudian ia membantu Jihoon membuka jas yang masih melekat ditubuhnya, lalu membiarkannya tergeletak di lantai.
Jihoon memegang erat pundak Soonyoung, ketika pria itu mulai memperdalam ciuman mereka, melesakkan lidahnya masuk dan kemudian menjelajahi rongga mulutnya, lalu mengajak lidahnya untuk beradu. Tangan Jihoon yang lain bergerak mengusap dada bidang suaminya, lalu mendorongnya untuk menjauh sejenak. "Lepas dulu dasi dan kemejamu..."
Soonyoung tersenyum miring, "aku mau kau yang melepaskannya". Mendengar kata-kata Soonyoung, tentu membuat Jihoon tertantang.
Ia menarik dasi pria itu, hingga membuat wajah keduanya nyaris tak berjarak. Kemudian Jihoon mengecupnya lembut sembari tangannya sibuk membuka dasi yang melilit leher suaminya, dan juga melucuti kancing kemeja milik pria itu. Sedangkan Soonyoung, ia malah asik mengagumi wajah suaminya dari jarak sedekat ini. Soonyoung melemparkan kemejanya yang seluruh kancingnya sudah berhasil dibuka oleh Jihoon, lalu kembali meraup bibir lelaki itu.
Bahkan sekarang, bibir Jihoon sedikit bengkak akibat perbuatannya. Merasa cukup dengan bibir Jihoon, ciuman itu turun menjelajahi leher mulus suaminya yang selalu menjadi spot favoritnya. "Eungghhh... Soonyoung"
"Akh! Jangan digigit...sakit eunghh" Desah Jihoon, ketika pria itu mengigit kulit lehernya yang mungkin bisa meninggalkan bekas yang akan sulit untuk hilang keesokan harinya.
Keduanya saling menikmati satu sama lain, malam ini benar-benar hanya untuk mereka. Padahal, kegiatan ini sudah sering mereka lakukan, tapi entah kenapa malam ini rasanya sangat berbeda. Rasanya nafsu mereka lebih bergejolak dari biasanya, lihat saja bagaimana mereka sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Sides || Soonhoon
Fanfiction[Version :1/2] - "He just wants to feel what the happiness is in his life" - ⚠️ B×B Rated [🔞] TW// many harsh words, murder, traumatic, etc. Homophobic ❌ Tidak untuk ditiru, jadilah pembaca yang cermat. • Not for minor!! • - Happy Reading - © L I A...