20

7.2K 1.1K 29
                                    

"maksudmu?"

Suara dingin itu semakin mendekat. Grey dengan cepat menarik kembali pikirannya. Kemudian melempar senyum tipisnya pada laki-laki didepannya.

"Kenapa kau bisa disini?"

Kevin tidak menjawab, ia menatap satu persatu orang yang berada di sekeliling Grey dengan dingin kemudian kembali bertanya dengan dingin, "siapa mereka?"

"Teman-temanku."

"Teman?"

"Umm."

Kevin mengangguk sekilas setelahnya berdiri disamping Grey dengan diam.

"Grey siapa ini?" Melihat teman-temannya yang mendadak diam Keira berinisiatif untuk bertanya.

"Oh dia Kevin, umm-"

"Aku kakak iparnya."

"Kakak ipar?"

Tidak hanya Keira dan sahabatnya Grey juga ikut terkejut. Selama ini Kevin sangat jarang berbicara dengannya, bahkan laki-laki dingin itu tidak pernah mengatakan jika dirinya adalah kakak iparnya!!

"Kau?"

Kevin menatap Liam yang wajahnya berubah menjadi suram. "Aku—"

"Benar kau profesor Kevin! Pantas saja aku merasa familiar denganmu." Keira memotong  ucapan Kevin dengan cepat. Gadis dengan dandanan urakan itu menatap Kevin kagum.

"Kau mengenalnya?" Liam menolehkan kepalanya pada Keira dengan pandangan bertanya.

"Yap," Keira mengangguk antusias. Dirumahnya, ayah dan ibunya selalu membicarakan ilmuwan muda ini.

Mengabaikan orang-orang disekelilingnya Kevin memberi isyarat kepada Grey untuk mengikutinya.

"Kemana?" Grey masih diam ditempatnya.

"Anna." Dengan satu kata dari Kevin Grey sudah tahu kemana laki-laki dingin itu akan membawanya.

Grey tersenyum lebar, ini yang ditunggu-tunggunya selama ini. Bertemu Anna, dan menjelaskan kecurigaannya. Sayangnya sebelum dia melangkah sebuah tangan menariknya terlebih dahulu.

"Kita harus makan siang bersama?" Melihat Grey yang akan dibawa pergi Liam tampa sadar menahan Grey agar tepat ditempatnya.

"Aku-"

"Lepaskan!" Kevin menatap Liam tajam. Mendadak, siang yang sebelumnya terasa hangat mendadak dingin.

Liam buru-buru melepaskan genggamannya, tapi masih tidak mengizinkan Grey untuk pergi. "Grey kau bilang kita akan makan bersama."

Keira dan sahabatnya yang lain mengangguk membenarkan. Bagaimanapun mereka sudah sejauh ini, tidak mungkin membatalkan begitu saja.

Grey menundukkan kepalanya, merasa tidak enak dengan Liam dan yang lainnya. Jika ia membantalkannya bukankah ia akan terlihat begitu egois.

Tapi dari pada mereka ia benar-benar harus bertemu dengan Anna sesegera mungkin.

"Itu, aku tidak-"

"Lupakan saja." Gemma tiba-tiba membuka suaranya. Laki-laki pendiam itu sepertinya sedikit mengerti dengan perasaan Grey.

"A-aku minta maaf." Grey berucap masih dengan kepala menunduk.

Kevin yang melihat adegan didepannya tidak bisa menahan kerutan di keningnya.

"Ba-bagaimana kalau aku mengundang kalian untuk makan di apartemenku ketika urusanku sudah selesai?"

Keira, Gemma Gerald dan juga Kenan saling lirik, lalu tersenyum kecil sebagai tanggapan.

Iam Not ThiefTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang