7

10.2K 1.3K 16
                                    


Gilbert menelisik wajah cantik didepannya. Puas melihat wajah pucatnya dia melepaskan  dagunya lalu kembali berbicara dengan dingin, "Sangat takut? Menurutmu apa yang akan aku inginkan?"

Grey yang sadar dari kejadian tersebut dengan sekuat tenaga memaksa dirinya untuk tenang. Walau tekanan yang dia rasakan lebih jauh dari kehidupan sebelumnya tapi setidaknya dia bisa segera kembali tenang sekarang.

"Aku akan lakukan apapun, asal kau melepaskan diriku."

"Apapun?"

"Ya." Grey mengangguk. Dia melihat Gilbert, tidak ada fluktuasi apapun diwajahnya walaupun dia menjanjikan hal seperti itu kepadanya.

Gilbert sendiri sekarang sedang memikirkan bagaimana bisa wanita ini sangat takut kepadanya, jika tebakannya benar ini semua jelas dari informasi yang didapatnya setelah mencari tahu tentang dirinya.

Dirinya jelas tidak akan menjelaskan hal tersebut, malah akan lebih baik jika dia benar-benar takut kepadanya.

Melihat tidak adanya tanggapan Gilbert, mau tak mau Grey kembali gugup, tolonglah katakan sesuatu! Ini lebih baik dari pada melihatnya dengan  tatapan dinginnya itu.

"Umm itu, Aku bisa um-" Grey gugup, lagi-lagi pikiran bagaimana pria ini menyiksa seseorang terlintas dipikirannya, lalu juga ada Kevin— partner dari iblis ini melakukan eksperimen terhadap manusia, dan jangan lupakan Theo, Richard adiknya, serta seluruh kejatahan keluarga Charles.

Berapapun kerasnya kau bersembunyi jika itu berhubungan dengan mereka, hanya tinggal menunggu saja kau akan ditemukan.

Dan dia Grey yang sekarang hanya sendirian tampa bantuan kedua temannya dan juga profesor jelas tidak ada apa-apanya dibandingkan mereka. Sekali lagi kehidupan kecil yang baru didapatkan ini sangat berharga, dia belum puas menikmati kebebasannya.

"Bekerja untukku." Tiba-tiba saja suara Gilbert membawa Grey kembali ke dunianya.

"A-apa?"

"Jika kau ingin selamat kau harus bekerja untukku!" Gilbert kembali mengulangi ucapannya dengan tidak sabar.

Grey tertegun, sungguh diluar dugaan. Dia tidak salah dengarkan? Dia pikir iblis itu akan memperlakukan dirinya dengan buruk.

"Kau yakin?"

Tidak ada balasan lagi, hanya tatapan tajamnya yang berarti dia benar-benar tidak ingin mengulang ucapan yang sudah sangat jelas tersebut.

Grey mendongak, gadis itu menatap Gilbert lalu berkata dengan pelan, "pekerjaan yang bagaimana?"

"Sesuai dengan kemampuanmu."

Grey mengangguk lalu ingat jika salah satu pelanggannya baru saja memintanya membuat sebuah software sebelumnya, "Tapi aku sudah memiliki pekerjaan." Ucapannya dengan suara kecil.

"Aku tak peduli." Gilbert membalas, dia kembali bersedekap dada sambil membalas tatapan Grey, "aku tak mau menjaga seseorang yang tidak berguna di sisiku. Apalagi jika seseorang yang berpotensi merugikan sepertimu." Lanjutnya dingin.

Grey menelan ludahnya gugup, sikap santai laki-laki itu sebelumnya sukses membuat ia lupa jika dia bukanlah manusia. "Um ta-tapi aku memiliki syarat."

"Katakan."

"Pertama, Aku tak mau datang ketempat kau berkerja cukup panggil jika kau membutuhkanku. Ma-maksudku, aku berkerja untukmu dari apartemenku saja" Ucap Grey pelan, jika diminta bekerja sesuai kemampuannya, maka ini lah kemampuannya. Bekerja didalam ruangannya sendiri tanpa ada yang menganggu.

setelah memastikan tidak ada penolakan, Grey kembali melanjutkan. "Kedua, perlakuan aku dengan baik."

"Kau cukup berani bernegosiasi denganku sekarang."

Iam Not ThiefTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang