22

7.4K 1K 38
                                    


Canggung

Suasana sekarang benar-benar terasa sangat cangung.

Di ujung sofa lain Grey meremas erat kedua tangannya dengan ekspresi penuh rasa bersalah. Sedangkan disisi lain Gilbert menatap kearah lain dengan sebuah cetakan lima jari berwarna merah di pipi kirinya.

"Maaf aku-"

"Kau-"

Kedua orang tersebut saling bertatapan, hanya sepersekian detik karena dengan cepat Grey mengambil kembali tatapannya.

Gilbert melirik Grey sekilas, rasa malu dari dalam dirinya yang tidak bisa menahan diri dan tamparan yang dilayangkan gadis itu membuat dirinya tidak bisa menggambarkan perasaannya sekarang.

Lima menit...

Tujuh menit...

Sepuluh menit...

Beberapa menit sudah berlalu, entah apa yang baru saja terlintas dalam pikirannya Gilbert kembali melirik Grey kemudian segera bangkit dan pergi tampa mengucapkan sepatah katapun.

Tu-tunggu dia pergi begitu saja?!

Sial!! Siapa yang akan menyangka jika laki-laki itu memilih melarikan diri dari pada menjelaskan atau hanya sekedar meminta maaf?!

Mengingat apa yang baru saja terjadi diantara mereka, Grey tidak bisa untuk tidak merinding.

Benar-benar gila!!

Sulit dipercaya jika ciuman pertamanya diambil oleh iblis itu!!

Ahhh, sungguh Gila?!

Grey memegang bibirnya dengan perlahan. Berapa lama? Bagaimana rasanya? Kenapa sangat lembut?

Sialan!

Grey menghela napas panjang, okey lupakan apa yang terjadi sekarang, mari tidur dan lupakan semuanya!

Walaupun ia tak yakin bisa tidur dengan nyenyak malam ini atau tidak

.
.
.
.

Benar saja, setelah kejadian kemarin, tadi malam ia benar-benar tidak bisa tidur dengan nyenyak. Bayang-bayang Gilbert yang menekan dan menji-

Ah lupakan! Lupakan!!

Grey menampar pipinya pelan, sial!! Kenapa hati dan pikirannya tidak bisa diajak kerja sama sekarang?!

Ting tong ting...

Gadis cantik itu lagi-lagi mengumpat, entah kenapa ia mulai membenci bunyi bel Apartemennya sekarang.

Grey menghela napas, berusaha untuk menengkan dirinya. Setelah dirasa cukup tenang, Grey segera berjalan menuju pintu apartemennya.

Gilbert?

Tunggu! Grey menggelengkan kepalanya, lalu melihat layar monitor sekali lagi.

Sial! Benar saja itu Gilbert!!

Grey bersiap untuk berbalik kembali, sayangnya sebelum ia pergi ia melihat Gilbert yang berada didalam layar monitor menatapnya dengan tajam!!

Grey termangu ditempatnya. Siapapun tolong katakan jika laki-laki itu tidak menyadari keberadaannya!!

Ting Tong...

Bajingan!!

Grey menghela napas pasrah. Terserah saja,Menghindar pun tidak akan membuat masalah diantara mereka selesai.

"A-apa?" Grey bertanya gugup.

"..." Gilbert diam ditempat. Siapapun yang melihatnya akan sadar jika ia juga ikut gugup.

Iam Not ThiefTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang