Setelah kejadian semalam, pagi ini Grey bangkit dari tidurnya dengan lingkaran hitam dibawah matanya.Semalam dia baru memejamkan matanya pukul empat pagi, bayangan Gilbert yang menekannya terus terbayang di kepalanya dan dengan rasa sakit diujung lidahnya membuat dirinya terus mengingat apa yang mereka lakukan.
Ting tong ting...
Gadis cantik itu lagi-lagi mengumpat, entah kenapa dia mulai membenci bunyi bel Apartemennya sekarang.
Grey menghela napas, berusaha untuk menengkan dirinya. Setelah dirasa cukup tenang, Grey segera berjalan menuju pintu apartemennya.
Gilbert?
Tunggu! Grey menggelengkan kepalanya, lalu melihat layar monitor sekali lagi.
Sial! Benar saja itu Gilbert!!
Grey bersiap untuk berbalik kembali, sayangnya sebelum ia pergi ia melihat Gilbert yang berada didalam layar monitor menatapnya dengan tajam!!
Grey termangu ditempatnya. Siapapun tolong katakan jika laki-laki itu tidak menyadari keberadaannya!!
Ting Tong...
Siall!!
Grey menghela napas pasrah, dengan gugup dia membuka pintu apartemennya. "A-apa?"
Gilbert tersenyum kecil, setelah menyadari prilaku impulsif nya semalam bukannya menyesal dia malah ingin mencobanya lagi.
Bibir tipis itu akan menjadi candunya sekarang.
"Ada apa?" Grey kembali bertanya, menyadarkan Gilbert yang melihatnya dengan tatapan membara.
Gilbert terbatuk, kemudian membuka suaranya, "Ayo ikut!"
"Kemana?"
"Kau bilang kau akan bertemu dengan adikku."
"Anna?"
"Um."
Mendengar jawaban Gilbert, Grey buru-buru mengangkat kepalanya, "kau tidak berbohong?"
"Tidak!"
"Bagus!"
Seperkian detik setelahnya Grey berlari masuk kedalam, mandi, dan bersiap-siap dengan cepat.
Akhirnya dia akan menemukan Liana sekarang!!"
Gilbert yang ditinggalkan berfikir dengan heran. Perubahan ekspresi dan susana hati gadis di depannya ini selalu berubah cepat jika menyangkut Anna.
"Apa lagi? Ayo pergi!!" Tidak memakan waktu lama Grey kembali dengan senyum cerah lembut khas miliknya.
Dirinya benar-benar melupakan ketidaksenangan dan kecanggungan terhadap laki-laki di depannya ini.
Gilbert menarik sudut bibirnya. Lupakan saja, nyatanya akan lebih baik jika suasana diantara mereka sedikit mencair.
"Ketika tiba disana aku ingin kau mengikuti semua ucapan ku, okey?"
"Baik."
Gilbert tersenyum puas, siapa yang akan menyangka jika gadis disampingnya ini akan berubah menjadi patuh hanya ketika dia membawanya ketempat Anna.
"Kita akan kemana? Kamp?"
"Tidak"
Grey menoleh kearah Gilbert dengan bingung, "Kemana?"
"Rumahku!"
"Anna disana? Lalu kau mengajakku kerumahmu? Rumah besar di dekat bukit itu?" Grey sedikit gugup, entah kenapa ia sedikit cemas jika dibawa ke rumah keluarga Charles.

KAMU SEDANG MEMBACA
Iam Not Thief
AcakKecelakaan konyol itu membuat ia berada di dunia yang hampir persis sama dengan dunia tempat ia tinggal dulu.