Sayangnya semua tidak sesuai dengan harapannya, pagi ini laki-laki yang telah kembali mengeluarkan aura tiraninya itu berdiri menyandar di pintu masuk rumahnya dengan ekspresi yang bisa dibilang cukup menyeramkan. Berdiri didepannya para pengawal yang menjaga gerbang sebelumnya berlutut dengan keringat dingin yang menjalar di punggung mereka.
"Sepertinya kalian lupa siapa tuan sebenarnya dirumah ini." Gilbert terus berbicara.
"Tuan... Tuan Kevin mengatakan jika Tuan yang menyuruhnya untuk mengantar Nona Grey pergi." Salah satu dari pengawal itu berbicara dengan takut-takut.
Mendengar jawaban mereka Gilbert terkekeh kecil, "Aku membiarkan Kevin dan yang lainnya berkeliaran bebas di rumahku bukan berarti mereka ikut memegang kekuasaan disini." Ucapnya.
"Tuan kami..."
"Lalu kapan mereka pergi?" Gilbert dengan cepat memotong ucapan mereka.
"Se-sekitar setengah jam yang lalu, Tuan."
"Bagus." Gilbert mengangguk singkat, "setelah ini kalian bisa kembali menjalani latihan bersama Teo."
Pengawal yang mendengar ucapan terakhir Gilbert memanggil dengan cemas. Latihan? Ah latihan yang keluar dari mulut Tuan mereka itu sama saja dengan mengantarkan nyawa mereka langsung ke kematian!!
Mengabaikan teriakan bawahannya Gilbert dengan dingin berbalik masuk kedalam rumahnya kembali. Sebelumnya ia pikir Kevin benar-benar akan tahu isi pikirannya. Ia rasa mereka akan patuh tinggal disini. Namun siapa yang akan menyangka jika pria dingin itu akan membawa Grey pergi tanpa sepengetahuannya.
Atau lebih tepatnya ia tahu sejak kedatangan Grey, Kevin memang sedikit berubah. Bukannya tak menyadarinya, tapi dia sendiri yang mencoba meyakinkan diri sendiri jika Kevin tidak akan melanggar batasnya dan apapun yang terjadi akan tetap memberitahunya.
"Saudara!!" Richard memanggil Gilbert sambil menarik Anna kebelakang tubuhnya. Mengingat Anna yang juga menjadi orang yang terlibat dari masalah ini ia tahu jika itu bukan sesuatu yang baik.
"Kenapa tidak ikut mereka?" Mengabaikan panggilan Richard Gilbert menatap Anna dengan tajam.
"Aku bersama Richard." Anna berusaha menjawab setenang mungkin. Untuk seseorang yang selalu memiliki sifat superior seperti dirinya dan sekarang merasakan perasaan ditindas ia benar-benar ingin maju dan mengajak orang itu berkelahi sekarang juga.
"Jadi karena Richard?" Gilbert membalas dengan nada yang meremehkan.
"Aku-"
"Big bro kau harus tenang dulu." Teo yang semula memperhatikan semuanya penuh minat sekarang dengan cepat ikut berdiri didepan Anna, walaupun baru mengenalnya beberapa hari tapi ia tahu jika harga diri gadis itu terlalu tinggi. Jika terus dibiarkan ia yakin salah satu diantara mereka akan terluka pada akhirnya.
Dan tentu saja orang itu adalah Anna. Bahkan dengan dirinya ia tak yakin dapat mengalahkan Gilbert sendirian. Orang ini- berada di level yang bukan manusia!!
"Bukan urusanmu!" Gilbert mengalihkan tatapannya pada Teo sekilas lalu kembali menatap Anna tajam, "Dimana mereka pergi?"
Anna tetap diam. Sebenarnya jika bukan karna ada Richard disini ia juga akan memilih untuk mengikuti Kevin dan Grey pergi!!
"Mereka ketempat Kevin. Laboratoriumnya." Melihat suasana semakin memanas, Teo dengan buru-buru menjawab.
"Kau juga tahu mereka pergi?" Gilbert memeringkan kepalanya, Menatap Teo dengan tenang.
"Tidak.. Tidak! Aku hanya menebak. Lagi pula kemana lagi Kevin akan pergi? Karna hanya tempat itu yang tidak bisa kita masuki, tentu saja dia akan membawanya kesana." Teo dengan cemas menyangkal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Iam Not Thief
AléatoireKecelakaan konyol itu membuat ia berada di dunia yang hampir persis sama dengan dunia tempat ia tinggal dulu.