19

7.5K 983 15
                                    

Gadis cantik itu mengerucutkan bibirnya kesal. Dia menatap langit yang bisa dikatakan cukup indah siang ini dengan tatapan bosan.

Dengan helaan napasnya Grey berdiri di balkon kamarnya.

Beberapa hari sudah berlalu, tapi dia masih tidak mendengar kabar dari tetangga sebelahnya bahkan pria itu menghilang begitu saja setelah mengungkapkan perasaannya terakhir kali.

Membuat dirinya sedikit meragukan apakah yang waktu itu nyata atau hanya halusinasinya karena mengantuk.

Kembali helaan nafas panjang keluar dari bibirnya, meratapi nasibnya yang begitu nelangsa.

Disini seseorang yang cukup akrab baginya hanyalah Gilbert, Kevin, Teo dan juga Richard. Dan sekarang keempat orang tersebut menghilang secara bersamaan entah kemana.

Ah iya, Dia masih mengenal satu orang lagi yaitu Bibi Michael.

Sayangnya, Bibi Michael tidak lagi disini, wanita dengan dandanan glamor itu sudah lama kembali kerumahnya.

Tiiing Tiiing Tiing

Bunyi bel mengangetkan Grey yang sedang meratapi kebosanannya. Dengan kekesalan yang semakin bertambah dia segera membawa langkahnya menuju pintu apartemennya.

"Hallo!!"

"Ada apa?" Grey  mengerucutkan keningnya menyergit melihat beberapa tamu tak diundang datang menemuinya.

"G1, ah tidak maksudku hallo Mrs Jackson."

Grey menatap Liam dengan alis menyelidik, sedikit aneh melihat pria dengan senyum secerah matahari pagi itu berbicara begitu formal dengannya.

"Sudah aku katakan jika aku bukan dia!"

"Tidak! Aku— kita percaya jika itu dirimu."

"Sebelumnya sudahkah  aku katakan jika kau ingin menuduh seseorang kau harus memberikan bukti terlebih dahulu. Apakah kalian tidak memiliki sopan santun menuduh orang begitu saja?!"

Grey berujar dengan tidak sabar. Dirinya sudah kesal bertambah kesal saat melihat rombongan tak tahu malu ini menghadang pintunya.

"Kita punya bukti." Liam buru-buru bersuara, menahan Grey yang akan kembali menutup pintunya.

"Kalau begitu tunjukkan!"

Liam memberikan kode kepada salah satu temannya. Segera laki-laki berkacamata yang ditunjuk mengangguk dan menghidupkan leptop yang dibawanya.

"Pertama kau muncul di situs web ini pada tanggal xx lalu seorang pemain game profesional juga muncul pada hari yang sama." Dia mulai menjelaskan. Setelah berujar laki-laki berkacamata itu menjeda ucapannya sesaat.

Grey mengangguk dengan bosan sebagai. Melihatnya dia dengan percaya diri kembali melanjutkan ucapannya.

"Kita membandingkan G1 ini dengan pemain game ini. Keduanya memiliki gaya bahasa yang sama saat berkomunikasi."

"Hanya itu?"

"Tidak. Kita telah menghubungi semua orang yang bertransaksi denganmu dan juga bermain game denganmu dan menarik kesimpulan jika mereka memang orang yang sama. Lalu kita memiliki komunitas yang didalamnya terdapat 100 Hacker teratas yang terdiri dari seluruh dunia."

Mendengar ucapan terakhirnya Grey segera menegakkan tubuhnya. Dia memiliki firasat jika mereka memang memiliki bukti untuk menemukannya.

"Lalu kami menang tak bisa membobol pertahananmu. Karena setiap dari kita yang melakukan pelacakan mendapati ip nya berubah-ubah. Namun satu hal yang pasti adalah setiap dari kita mendapati bahwa ada satu tempat dimana alamat ip nya bertahan sepuluh menit penuh sebelum pindah ke posisi lainnya."

Iam Not ThiefTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang