21

7.7K 1K 53
                                    


Hallo, selamat malam semua.
Maaf lagi-lagi saya update lama.

untuk yang muslim, selamat menunaikan ibadah puasa.

And kalau lupa sama alurnya bolehlah balik lagi ke chapter atas😗

Kiss and hug🤗

-------------------------------

"Ken!!"

"Hm?" Kevin —ah tidak lagi sekarang dia sudah berubah menjadi Ken— menyahut dengan senyum kecil tepatri di wajahnya. Entah kenapa sejak mengatakan jika dirinya adalah Ken kepada Grey, balok es yang mengikutinya selama ini lenyap digantikan dengan kehangatan matahari.

Grey menghela napas dengan sedikit tersedak-sedak. Tangisan yang tadi ditumpahkannya masih berefek sampai sekarang, bahkan mata dan hidungnya ia yakin akan bengkak dan memerah.

Kevin menyerahkan segelas air putih hangat kepada adik kecilnya. Sekarang mereka sudah berada di ruang makan yang ada laboratorium tersebut.

"Terimakasih."

Kevin mengusap kepala Grey pelan lalu ikut duduk di samping Grey, "okey, kau sudah bisa bertanya sekarang."

Grey mengangguk, "Uh, sejak kapan—?"

Tahu apa yang akan ditanyakan Grey, Kevin dengan cepat memotong, "Ketika aku masih bayi, lebih tepatnya aku terlahir kembali sebagai seorang anak yang baru saja lahir."

"Bagaimana bisa?" Grey membuka mulutnya dengan lebar. Transmigrasi dirinya dengan Ken sangat berbeda!

"Aku tak tahu. Bahkan sains tak dapat menjawabnya." Kevin menatap Grey dengan jawaban yang tidak pasti. Nyatanya, sebagai seorang ilmuwan, ia sudah beberapa kali melakukan riset tentang ia yang entah kenapa bisa terlempar kedunia ini dan dilahirkan sebagai anak bayi.

"Mungkin ini keajaiban."

Kevin mengangguk, "satu-satunya hal yang tidak bisa kita dipikirkan dan diketahui adalah kehendak Tuhan."

Grey menanggapinya dengan senyum kecil, "Lalu?"

Kevin terkekeh ia tahu Grey tidak tahu lagi apa yang akan dibicarakannya, jadi dengan inisiatifnya sendiri mulai menceritakan kehidupannya dari sejak awal dia datang kemari sampai mereka bertemu. "Sebenarnya sejak kita menghantam cahaya putih itu aku sudah pasrah jika kematikan akan menjemput ku saat itu... ...... ..... ....... ...... .... ......."

Grey meneguk minumannya perlahan kemudian kembali bertanya, "Jadi kau sudah berteman dengan Gilbert dan Teo sejak kalian sekolah dasar?"

"Yah, benar. Aku pikir aku tidak akan berinteraksi dengan anak-anak lain pada saat itu. apalagi aku yang sudah dewasa berada di tubuh anak-anak. Namun, siapa yang akan menyangka jika pikiran kedua bocah itu melebihi anak kecil pada umumnya."

Grey mngangguk dengan semangat, sekarang ia tahu jika prilaku bajingan mirip iblis Gilbert dan Teo sudah mengikuti mereka sejak kecil.

"Lalu laboratorium ini?"

"Ini punyaku sendiri, ayahku yang memberikannya."

"Ayah?"

"Benar." Melihat wajah Kevin yang terlihat lembut saat mengatakan "Orang tua" dan "Ayah" Grey mendadak merasakan krisis di hatinya. Ternyata setelah mereka ditramisikan ke dunia ini Ken mendapatkan apa yang diinginkannya.

Grey tersenyum canggung lalu melanjutkan pertanyaannya. "Kau sering melakukan penelitian dengan manusia?"

"Yah, sejak aku kesini aku sudah gila-gilaan melakukan berbagai penelitian. Jangan tanya kenapa, aku sendiri tidak tahu." Kevin menggaruk hidungnya sedikit malu.

Iam Not ThiefTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang