15

8.5K 1K 16
                                    

Brian menyandarkan tubuhnya dibawah pohon yang sangat besar. Ia dan bosnya sekarang berada di tepi Hutan Perbatasan.

"Bos, bagaimana menurutmu?"  Melihat bosnya yang sudah lebih tenang ia memberanikan diri untuk bertanya

Anna melirik laki-laki disampingnya dengan santai, "bagaimana apanya?"

"Itu kita pergi.. ya kita harus pergi." Brian tidak tahu harus berkata apa lagi, bosnya jelas-jelas sudah tahu jika mereka akan segera tertangkap tapi tetap saja dia bersikap seolah-olah tidak ada yang terjadi.

"Hehehe kemana kita harus pergi? Kau tidak lupa bukan jika kita sudah menjadi buronan dimana-mana? Satu-satunya tempat adalah kota X."

"Tidak!!" Dengan cepat Brian menyanggah, mereka berdua sama-sama berasal dari kota X, dan dia masih ingat kata-kata bosnya jika dia tidak akan kembali ke kota tersebut. "Bos bagaiman dengan pergi ke negara lain?"

Anna tersenyum kecut, jika dia bisa maka sudah dari beberapa tahun yang lalu dia pergi!! "Aku belum menjelajahi negara ini sepenuhnya."

"Tapi bos!!"

"Tidak apa-apa."

Mendengar nada lembut dan menenangkan dari bosnya, Brian tidak tahan lagi. Baiklah apapun yang akan terjadi dia akan tetap berada di samping bosnya ini.

Setelah lama dalam keheningan, Anna mengerutkan keningnya. Beberapa hari dalam pengejaran ia sekarang benar-benar lelah hingga ia tak menyadari mereka sudah menjadi target seorang sniper!!

Anna menarik Brian hingga mereka berguling-guling kesamping, dan benar saja beberapa saat setelah mereka beranjak sebuah peluru menempak kearah dimana Brian duduk sebelumnya.

"Brian terus menunduk!!" Anna memicingkan matanya. Mereka tidak memiliki senjata apapun, satu-satunya cara agar mereka pergi adalah lari dan masuk kedalam hutan.

"Brian!" Anna memanggil dengan pelan.

Brian tak menanggapi. Tapi tangannya yang bergetar hebat dapat menjelaskan situasinya sekarang ini.

"Lari kedalam hutan dalam hitungan ketiga kau paham?"

Walaupun mengerti akan perasaan Brian tapi sekarang bukan waktunya untuk menenangkan. Nyatanya sejauh ini Anna sudah menemukan sebuah rencana dan Menurut intuisinya, orang-orang yang menargetkan mereka sekarang hanya satu orang saja.

"Tapi bos—"

"Percayalah!!" Anna memberikan sedikit senyumnya, "lari, lalu beberapa jam setelah kau masuk kirim sinyal seperti biasa. Aku akan menemukanmu disana."

Brian sidikit menegang, "maksudmu kau akan memancing mereka?"

"Umm. Aku minta kau hanya percaya padaku. Kita pernah berada dalam situasi yang lebih sulit dari ini." Anna menjawab dengan tergesa-gesa.

"Satu... "

"Bos aku tidak..."

"Dua..."

Brian meremas tangannya dengan gelisah. Bosnya tidak memberinya kesempatan untuk menyanggah, satu-satunya pilihan untunya adalah lari dan menjadikan bosnya sebagai umpan!!

Perasaan ini sangat menyesakkan.

"Tiga... Brian lari!!" Anna segera keluar dari persembunyiannya sedangkan Brian dengan perasaan yang sangat berat ia berlari dengan cepat kedalam hutan.

"Yooo!! Aku akan melihat bagaimana kau mengambil nyawaku!" Melihat Brian yang semakin menjauh lalu menghilang Anna menyeringai lebar.

Suasana malam mendadak sangat mencekam.

Iam Not ThiefTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang