Dan sekarang lah hari nya,hari yang paling tidak Jihoon tunggu tunggu. Siapa yang suka sama perpisahan? Apalagi sama orang disayang atapun di cintai.
Jihoon udah bawa motor nya ngikutin mobil Hyunsuk yang disetir sama ayah nya. Jihoon ga bisa tidur semalem gara gara was was takut kesiangan eh malah ga tidur sekalian. Sebenernya ga tidur nya Jihoon juga gara gara gamau cepet cepet jam nya.
Pas udah sampe bandara ayah nya Hyunsuk bawa koper Hyunsuk. Dan keluarga Hyunsuk sekaligus Jihoon duduk di tempat duduk yang di sediain di bandara. Hyunsuk duduk deketan sama Jihoon. Bohong kalo Hyunsuk ga sedih. Dia sebenernya gamau pisah dari Jihoon. Tapi mau gimana lagi? Bahkan keadaan pun ga nge restuin kedua nya.
"Jihoon gapapa?" Tanya Hyunsuk.
Bukan apa apa,cuma dari tadi Jihoon itu nunduk terus dan bibir bawah nya digigit kaya nahan sesuatu. Ya nahan apa lagi? Ya nahan nangis lah. Yakali nangis di depan ayah nya Hyunsuk. Bukan malu. Cuma ya takut nya tambah ga di percaya lagi dengan Jihoon yang cengeng.
Jihoon nge geleng dan maksain senyum nya.
"Gua cuma ngrasa takut aja. Takut setelah ini ga ada kebahagiaan di hidup gua. Secara kebahagiaan gua mau pergi"Hyunsuk jadi ikut sedih karna ucapan Jihoon barusan.
"Hyunsuk yakin. Setelah ini,Jihoon pasti nemuin kebahagiaan lain""Tapi gua ga yakin,suk" Ucap Jihoon dengan menatap Hyunsuk sedih.
Jihoon merubah arah duduk dia jadi nge hadap Hyunsuk. Dan genggam tangan Hyunsuk.
"Suk,gua pengin nunggu lo. Mau seberapa lama pun. Gua pengin nunggu lo. Gua mau elo,suk. Jangan larang gua buat nunggu. Gua pernah denger ada orang yang bilang gini 'jika menunggu itu menyenangkan,maka itulah cinta'. Gua pengin nunjukin cinta gua ke lo,suk. Gua bakal nunggu lo sampai kapan pun. Gua mau lo tau sebesar apa gua cinta ke lo"Hyunsuk mengelus jemari Jihoon yang menggenggam tangan nya.
"Hyunsuk cuma gamau Jihoon cape. Bahkan Hyunsuk gatau kapan Hyunsuk bakal balik kesini. Hyunsuk gamau ngasih harapan palsu ke Jihoon. Hyunsuk takut Jihoon patah hati karna udah nunggu Hyunsuk lamaa""Gua ga akan cape. Demi lo,gua ga akan cape."
Hyunsuk nge geleng.
"Pokok nya Hyunsuk gamau kalo Jihoon nungguin Hyunsuk""Pokok nya gua mau nungguin lo"
Pengumuman pertanda pesawat Hyunsuk akan berangkat terdengar menyebalkan di telinga Jihoon.
Ayah dan bunda Hyunsuk berdiri diikuti dengan Hyunsuk dan Jihoon yang ikut berjalan ke arah pintu masuk.
Saat sudah sampai pintu masuk mereka berhenti untuk sekedar mengucapkan selamat tinggal. Ayah dan bunda Hyunsuk memeluk anak kesayangan nya bergantian. Dan mencium pipi Hyunsuk.
Hyunsuk menatap Jihoon yang menatap balik kepada dirinya. Hyunsuk mengalihkan pandangan nya ke ayah nya seolah meminta ijin untuk memeluk Jihoon dan dianggukin oleh ayah nya.
Hyunsuk langsung masuk ke pelukan Jihoon dan menangis. Sebelum nya dia bisa menahan tangisan nya di depan Jihoon. Tapi hari ini,dia menunjukan bagaimana sedih nya dia juga saat harus meninggalkan cinta pertama nya.
Jihoon membalas pelukan Hyunsuk dengan sangat erat dan menyembunyikan wajah nya pada ceruk leher Hyunsuk. Dia juga menangis tapi dalam diam. Hanya aliran air matanya yang sangat deras. Hyunsuk menangis sampai tersedu sedu. Membuat ayah nya merasa tidak tega memisahkan anak nya dengan cinta pertama nya. Tetapi jika ini yang terbaik,mau bagaimana lagi?
Tapi,apakan ini benar benar keputusan yang terbaik?
"Jihoon jaga diri disini ya. Jangan kebanyakan begadang,jangan terlalu sering balapan. Belajar yang rajin ya,jaga kesehatan juga" Ucap Hyunsuk dengan susah payah karna tangisan dia yang tidak bisa berhenti didalam pelukan Jihoon.
Jihoon hanya mengangguk menanggapi omongan Hyunsuk. Dia tidak sanggup mengucapkan apapun. Dia hanya terus mendekap Hyunsuk dengan erat. Sampai akhir nya waktu semakin menipis,pesawat Hyunsuk akan segera berangkat dan Hyunsuk harus segera masuk ke dalam pesawat.
Hyunsuk dan Jihoon melepaskan pelukan nya. Hyunsuk menghapus air mata Jihoon yang mengalir di pipi nya.
"Hyunsuk pasti bakal kangen sama Jihoon"
Jihoon hanya mengangguk. Sungguh,bibir nya seperti dipaksa untuk tertutup rapat untuk tidak mengucapkan sepatah kata pun. Dia hanya mampu mengucapkan..
"Gua juga bakal selalu cinta sama lo,suk"
Hyunsuk perlahan melenggang pergi dan hilang dari pandangan Jihoon dan ayah bunda nya. Ayah Hyunsuk mendekat kearah Jihoon dan mengelus punggung Jihoon berusaha untuk menenangkan Jihoon yang masih mengalirkan air mata nya dengan pandangan kosong mengarah ke arah Hyunsuk tadi.
"Gua bakal nunggu lo disini. Gua sayang banget sama lo,Choi Hyunsuk."
-----------------------------------------
Tiba tiba ada kepikiran alur tambahan. Jadi mungkin bakal lebih panjang dari perkiraan.Uri eomma appa
Lanjut ga?
Maap ni kalo pendek