Bab 5

6.5K 1.3K 366
                                    

Love dulu buat part ini ♥️

Jangan lupa follow vote and comen.

Komen setiap paragrafnya ya

Semoga suka cerita ini 💜💜💜

***

Bima menatap sekeliling was-was. Gara-gara membaret mobil ayah Moka. Ia harus tepat masuk sekolah. Sudah lebih dari satu jam ia telat. Tadi ban motor Dandi juga bocor.

Bima memanjat belakang sekolah. Sekarang ia akan masuk ke dalam kelas melalui jendela. Sekarang pasti anak-anak sibuk ganti baju di kamar mandi. Bima mengangkat jendela untungnya terbuka. Ia memanjat lalu melompat ke dalam. Disaat itu juga Bima terkejut mendapati sosok gadis yang sedang berganti baju.

Sialan!

Bima langsung membalikkan badan. Berani sekali berganti baju disini. Apa tuh cewek nggak takut di intip? Bima mendesah. Andai saja tadi ia datang lebih cepat. Pasti ia akan melihat adegan blue secara live. Otaknya jadi kotor gara-gara si kopi. Sialan!

“Mokacino ngapain lo ganti baju disini?” seru Bima kesal.

Moka yang baru saja selesai memakai celana olahraga terkejut. Ia berbalik mencari suara itu. Tubuhnya kaku melihat Bima berdiri menghadap belakang. Dalam hati ia berdoa semoga saja Bima tidak melihatnya ganti baju tadi. Padahal pintu kelas sudah ia kunci. Bagaimana Bima bisa masuk?

“Kamar mandi penuh. Emang kenapa kalau ganti baju disini? Masalah buat lo?” Tantang Moka.

Bima membalikkan badan menghadap Moka, ia bersyukur gadis itu sudah memakai pakaian lengkap.  Benar-benar cewek barbar. Coba saja jika ada cowok lain yang lihat habis sudah nasib si kopi.

“Masalah lah buat gue! Nggak malu gue liatin?” balas Bima.

“Basi! Mending ganti baju aja sana. Keburu telat!” Moka pura-pura tidak ingin tahu. Meski ia cemas Bima tadi sempat melihat dalamannya. Bagaimana ini? Tubuhnya sudah tidak suci lagi. Hiks..hiks...

“Oke.” Tiba-tiba Bima membuka kancing kemejanya.

“Lo mau ngapain?” Moka panik, jangan bilang Bima mau ganti baju didepannya.

“Ganti baju. Lo sendiri bukan yang nyuruh tadi.”

“Ganti di kamar mandi sana!” Seru Moka sambil menutup matanya dengan tangan.

“Lama terus ngantri lagi. Enakkan disini. Buktinya lo lebih suka ganti baju disini bukan?” Setelah melepas seragam atasnya. Bima berniat melepas sabuk di celananya.

“Mokacino ngapain lo masih disini? Mau liat gue telanjang.” Goda Bima. Sekarang ia bertelanjang dada.

Moka yang mengintip terkejut melihat pemandangan itu. Sial! Matanya sekarang sudah tidak suci lagi. Bagaimana bisa Bima begitu tenang memamerkan badannya?

“Najis!” setelah mengatakan itu Moka keluar dari kelas.

Moka lari ke lapangan basket terlebih dahulu. Jantungnya berdebar dengan kencang. Sialan! Kenapa Bima pake acara buka baju di depannya? Ia jadi terbayang-bayang bentuk badan Bima.

Dangerous Boy - BimaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang