Love dulu buat part ini ♥️
Jangan lupa follow vote and comen.
Wajib Komen setiap paragrafnya ya biar aku semangat
Semoga suka cerita ini 💜💜💜
****
Setelah selesai menghukum Bunga dan kawan-kawan, mereka berempat menuju ke sebuah kediaman. Dandi yang bertugas mengendarai mobil sedan hitam tersebut. Bagi mereka Bima adalah penyelamat hidupnya. Mereka rela melakukan apapun untuk Bima. Bisa dikatakan ketiga laki-laki ini mengabdikan hidupnya untuk Bima.
Mobil berhenti di sebuah rumah berlantai dua yang nampak begitu megah. Ada beberapa penjaga yang berjaga di pintu gerbang hitam yang menjulang tinggi. Mereka mengawasi pergerakan penjaga dari dalam mobil sambil mempersiapkan diri.
"Rumah siapa?" tanya Evan.
"Bokapnya Moka."
"Gila? Lo mau ngapain?" kini gantian Dimas yang panik. Ia merasa Bima memiliki ide yang gila. Jangan bilang mereka akan menyelundup masuk. Cari mati namanya. Sejujurnya mereka juga belum tahu motif Bima mengincar ayah Moka. Dimas yakin bukan hanya karena Ayah Moka jahat terhadap Moka tapi Bima lah yang memiliki dendam pribadi.
Bima hanya menyeringai, ia memakai kembali masker dan jubah hitamnya. Misinya kali ini adalah menakuti pria tua bangka itu. Ia ingin pria itu mengingat dosa-dosanya dua tahun silam. Ia tidak akan membiarkan hidupnya tenang. Selama ini Bima hanya bisa diam, tapi dendamnya harus terbalaskan. Ia tidak ingin menunda lagi.
"Lo sama Dandi lumpuhin penjaga di depan." Dimas dan Dandi tersenyum kecut. Tugas mereka tidak akan jauh dari mengecoh lawan.
"Sedangkan lo rusak saklar lampu rumah itu." Evan terkekeh mendengar itu.
"Selesai tugas langsung ke mobil. Jangan nungguin gue." Bima tidak ingin temannya kesulitan lebih lama, biar ia yang mengurus sisanya.
"Lo nggak nyuruh gue sekalian rusak cctv di rumah itu?" ledek Evan.
"Kalau lo sanggup kenapa enggak?"
"Hancurin aja apapun yang lo liat!"
Bima langsung keluar dari dalam mobil. Cowok itu berlari layaknya seorang ninja, lalu melompat naik ke atas tembok bagian samping lalu berlari diatasnya memutar menuju belakang rumah.
Ketika berhasil memasuki kediaman dari belakang. Bima disambut oleh rerumputan hijau yang tumbuh dan lampu taman belakang yang terang-benderang. Rupanya Evan belum berhasil mematikan listrik. Ia lebih suka beraksi di tempat gelap.
Bima mulai memanjat pohon untuk melompat ke balkon. Hanya orang-orang bodoh yang memposisikan pohon sangat dekat bangunan rumah. Malingpun akan mudah mencuri.
Ternyata menyelinap ke rumah orang penting tidak sesulit yang Bima bayangkan. Ia dengan mudah menggapai balkon. Namun yang membuatnya terkejut adalah kehadiran sosok berjubah hitam yang hendak mencoba masuk.
Orang itu juga nampak terkejut menyadarinya. Bima tidak tahu siapa orang itu karena wajahnya tertutup oleh masker hitam dan tudung. Namun mata orang itu nampak tidak asing. Ia seperti sering melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dangerous Boy - Bima
Teen FictionBima merupakan ketua geng misterius yang bernama Ceros. Lalu ada anak baru bernama Vanila Mochallate. Gadis cerewet dan bar-bar yang ternyata memiliki Luka yang sama dengannya. Luka yang ingin membuat Bima melindunginya. "Jangan mati, ayo kita bale...