Bab 2

7.8K 1.4K 184
                                    

Love dulu buat part ini ♥️

Jangan lupa follow vote and comen.

Komen setiap paragrafnya ya

Semoga suka cerita ini 💜💜💜

****

Saat ini Moka berada di kantin dengan Reva. Mata Moka berbinar melihat minuman kesukaannya Vanila Mochalatte. Ia ikut mengantri untuk memilih. Tepat saat itu ia sadar jika Bima berdiri disampingnya. Kesan pertamanya dengan Bima tidaklah baik. Andai saja Bima tidak mengatainya pasti ia tidak akan menyimpan dendam dengan cowok itu.

"Bang pesen Moccacino satu." Ujar Bima.

"Siap Mas Bima."

"Eh nggak jadi Bang, Ganti susu coklat aja. Lagi nggak berselera minum moka." Perkataan Bima terdengar jelas di telinga Moka. Tangannya terkepal. Ia yakin Bima sengaja mengatakan itu untuk menghinanya.

Moka langsung menginjak kaki Bima. Lalu mendorongnya hingga jatuh, ia menduduki perut cowok itu lalu menjambak rambut cowok itu. Sedangkan Bima terkejut diserang sedemikan rupa. Andai saja ia tidak tahu bahwa yang menyerangnya adalah perempuan sudah ia remukkan sekujur tubuhnya. Bima memiliki motto tidak akan melukai wanita dan anak-anak.

"Lo punya masalah hidup apa sih sama gue?" anak-anak mengerubungi perkelahian tersebut. Mereka kepo, apalagi yang diserang itu Bima. Cowok yang hampir di takuti oleh seluruh siswa di sekolah.

"Kenapa lo hobi banget menghina gue? Masalah buat lo kalau nama gue moka? Sialan cowok brengsek!" Baru saja Moka ingin menampar Bima. Namun cowok itu lebih dulu menahan tangannya. Tiba-tiba suasana jadi hening.

Napas Moka memburu. Tangannya di pegang kuat oleh Bima. Seketika itu Moka sadar jaraknya dengan Bima begitu dekat, bodohnya lagi ia menduduki perut Bima. Baru saja Moka akan bangkit, tiba-tiba tangan kanan Bima menarik lehernya hingga tubuh Moka jatuh di atas cowok itu. Jantung Moka tiba-tiba berdebar, apalagi ketika matanya menatap wajah Bima.

Lalu Bima berbisik, "Jangan cari tahu tentang gue!"

Deg!

Jangan-jangan Bima tahu kalau ia tadi stalk instagram cowok itu. Bagaimana bisa tahu? Moka yang tadinya terpesona jadi was-was.

"Karena kalau lo udah suka sama gue itu berat. Lo nggak bakal kuat." Ujar Bima lalu menarik tangannya dari leher Moka. Cowok itu menggeser sedikit tubuhnya menjauh. Kemudian meninggalkan Moka yang terdiam mencerna perkataan Bima.

"Sialan! Bajingan brengsek! Brengsek! Gue nggak suka sama lo sialan! Dasar sok Ganteng!" teriak Moka ketika sadar. Ia berdecak marah. Ia memaki Bima sedangkan cowok itu tersenyum sambil berjalan pergi meninggalkan kantin. Moka marah padahal jelas ia menunjukkan rasa tidak sukanya pada Bima. Tapi kenapa pria itu malah memutar balikan fakta.

"Sial!"

Lalu Moka menatap sekeliling banyak orang yang melihatnya. Rasanya Moka ingin menenggelamkan diri sekarang. Pasti ia terlihat sangat bar-bar. Hancur sudah harga dirinya karena Bima. Moka bersumpah akan membalas ini.

***

Moka duduk di dalam bis. Meski ia terlahir kaya dan memiliki supir pribadi. Namun Moka lebih suka naik Bis. Entahlah, ia punya kenyamanan tersendiri. Meski mamanya sering mengomelinya berhenti menaiki bis tapi Moka tetap ngeyel.

Dangerous Boy - BimaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang