Bab 9

6.5K 1.3K 512
                                    

Love dulu buat part ini ♥️

Jangan lupa follow vote and comen.

Komen setiap paragrafnya ya

Semoga suka cerita ini 💜💜💜

***

Ketika masuk ke dalam mobil Bima melepas sapu tangan dan masker. Evan yang berada di kemudi menatap Bima penasaran. Sejak bertemu dengan Bima hidupnya lebih bergairah. Ia jadi mengetahui beberapa hal yang tak pernah ia tahu.

“Gimana lancar? Ketahuan nggak?” Evan penasaran, jika saja itu dia pasti akan ketahuan. Berbeda dengan Bima yang suka melakukan hal seperti itu. Makannya tadi ia memaksa ikut Dimas ketika Bima menelpon ingin mengganti mobil.

“Lancar,” balas Bima sambil tersenyum kecil.

Evan adalah ketua OSIS. Mereka dekat disaat Evan mengalami kesulitan mencari pelaku pembully-an. Sejak saat itu mereka dekat. Namun sayang orang-orang tidak tahu perihal ini bahkan sosok Bima yang selalu memberantas pembullian. Yang mereka tahu semua itu berkat perannya sebagai ketua OSIS. Bima tidak ingin ada yang tahu perihal geng mereka.

“Kemana kita sekarang?” tanya Evan.

“Tempat tongkrongan Alaska,”

“Lo ada masalah lagi sama dia?”

“Motor gue kemarin diancurin.”

“Anjir!”

“Mau gabung main golf?” tawar Bima. Bermain golf yang Bima maksud tentu saja berbeda dengan bermain pada umumnya. Evan mengangguk tidak menyia-nyiakan kesempatan itu.

“Lo yakin main golf pake bola kasti?” Mereka berdiri di depan jejeran motor.

“Baru mau nyoba. Kita lihat sebesar apa efeknya.”

Bima langsung memukul bola tersebut ke arah salah motor. Bola tersebut melambung mengenai salah satu kaca spion motor hingga lepas. Melihat itu Bima tertawa.

“Keren juga,” Evan tak ingin kalah. Ia ikut memukul. Pukulan Evan hanya mengenai spion tapi tidak membuatnya terlepas. Hal tersebut membuat Evan bertanya-tanya. Kenapa Bima bisa melakukannya?

“Coba pakai bola yang ini.” Bima mengeluarkan sebuah bola besi dari tas selempangnya.

“Serius pakai ini.”

Bima tidak menjawab, ia lebih memilih memukul duluan. Bola tersebut mengenai lampu depan motor membuatnya retak. Evan memandang takjub ke arah Bima.

“Kita hancurin motor-motor itu,” ucap Bima emosi. Alaska dan anak buahnya harus bertanggung jawab atas apa yang telah mereka perbuat. Karena setiap tindakan harus ada konsekuensi yang diterima. Andai saja mereka tidak merusak motornya. Bima pasti tidak akan membalas.

Bima dan Evan mulai memukul bola besi tersebut menggunakan stik golf. Mereka berdua melakukan hal itu dengan brutal. Saat itu juga muncul anak-anak Alpha. Mereka ternganga menatap aksi gila Bima.

“Woy berenti!”

“Anjir motor gue lo apain!”

Dangerous Boy - BimaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang