Love dulu buat part ini ♥️
Jangan lupa follow vote and comen.
Wajib Komen setiap paragrafnya ya biar aku semangat
Selamat ber-emosi ria. Siapkan hujatan terbaikmu untuk bab ini.
Semua akan jahat pada waktunya.
***
Sementara itu pertarungan antara Bima dan Dante masih berlanjut. Bima mengelap peluh yang menetes di wajahnya. Rambutnya berantakan seperti tak disisir. Justru itu menambah kadar ketampanannya. Berbeda dengan perempuan jika rambutnya acak-acakan pasti malah terlihat seperti sapu ijuk yang mencuat kesana kemari.
Bima mengambil ancang-ancang, lalu ia melompat hingga melayang dan kaki kanannya menendang leher Dante tepat sasaran. Dante tergeletak di lapangan. Keluar darah dari sudut bibir cowok itu. Ia kembali bangkit hendak membalas Bima. Sayangnya dua satpam datang memisahkan. Moka menghela napas lega. Bukannya ia tidak berani memisahkan mereka. Hanya saja ia sedang malas.
Kedua orang itu berhasil dipisahkan dan dibawa ke pos satpam. Moka tanpa sadar melangkah mengikuti keduanya. Lebih tepatnya Bima, ia ingin bicara dengan cowok itu. Agar tidak terjadi kesalahpahaman diantara mereka lagi. Ia hanya ingin tahu Bima itu lawan atau kawan.
Di dalam pos satpam kedua cowok tersebut diceramahi habis-habisan. Mereka juga akan dilaporkan ke pihak sekolahan besok. Parahnya lagi alasan mereka berkelahi tidak jelas. Moka yakin pasti kedua orang itu sudah saling kenal. Mana mungkin tidak kenal saling berkelahi.
"Bim," panggil Moka disaat kedua cowok itu keluar. Moka bisa merasakan hawa permusuhan yang terpancar diantara keduanya.
Bima bergegas menghampiri Moka. Ia baru sadar jika gadis itu mengikutinya. "Ada apa?"
"Gue mau ngomong!"
"Oke."
Dante memandang penasaran kepergian dua orang itu. Sebenarnya ada hubungan apa Bima dengan perempuan itu? Mereka berdua begitu akrab. Ditambah lagi Bima menyerangnya disaat ia mengusik mainan barunya. Menarik!
Halte bus terlihat sepi. Hanya ada dia dan Bima. Gara-gara menonton adegan heroik tadi membuatnya ketinggalan bis. Moka mendesah duduk di kursi tunggu. Begitupun Bima yang ikut menyusul. Cowok itu memarkirkan motor terlebih dahulu.
"Cowok yang kamu pukul tadi siapa?"
"Kenapa tanya? Kamu suka?" terselip nada tidak suka di perkataan Bima.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dangerous Boy - Bima
Teen FictionBima merupakan ketua geng misterius yang bernama Ceros. Lalu ada anak baru bernama Vanila Mochallate. Gadis cerewet dan bar-bar yang ternyata memiliki Luka yang sama dengannya. Luka yang ingin membuat Bima melindunginya. "Jangan mati, ayo kita bale...